ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Alasan Sepeda Motor dan Becak Nggak Bisa Lagi Lewat Perlintasan Tugu

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
25 April 2023
0
A A
Sejumlah pejalan kaki melewati perlintasan tugu yang sekarang di portal di perlintasan KA Stasiun Tugu

Sejumlah pejalan kaki melewati portal di perlintasan KA Stasiun Tugu, Senin (24/94/2023).(Yvesta AyuMojok.co)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Pemandangan sepeda motor, sepeda ataupun becak yang dituntun melewati perlintasan rel Kereta Api (KA) Stasiun Tugu Yogyakarta tampaknya tidak lagi bisa ditemui. Sepekan terakhir, PT KAI Daop 6 dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta memasang portal di perlintasan tersebut.

Sejak itu kendaraan bermotoro dan becak tidak lagi bisa melewati perlintasan Stasiun Tugu dari arah Jalan Mangkubumi menuju Jalan Malioboro. Bukan hanya kendaraan bermotor, tapi juga becak kayuh yang biasanya memanfaatkan perlintasan tersebut untuk memangkas jarak.

Alasan penutupan perlintasan Tugu

Pemasangan portal tersebut bukan tanpa alasan. Penutupan perlintasan karena banyak kendaraan bermotor, terutama roda dua yang melintas di kawasan tersebut. Padahal sudah ada tanda larangan melintas. Karenanya, saat ini hanya pejalan kaki maupun pesepeda yang bisa melewati perlintasan tersebut.

Kebijakan ini pun membuat becak kayuh kesulitan untuk masuk ke kawasan Malioboro. Mereka harus memutar jalan melewati jalan turun dan menanjak di Jalan Abu Bakar Ali untuk bisa masuk ke Malioboro.

“Capek, harus ngalang (memutar-red) lewat jembatan kewek kalau masuk Malioboro. Padahal tenaga saya hanya kaki dan tangan untuk narik becak,” ungkap Maryadi (46), salah seorang tukang becak yang mangkal di Jalan Mangkubumi, Senin (23/04/2023).

Laki-laki asal tinggal di Badran tersebut mensinyalir, pemasangan portal karena banyak pengemudi kendaraan bermotor yang mengendarai perlintasan rel KA dengan mesin menyala. Pemandangan tersebut sering Maryadi lihat setiap pagi dan sore hari saat jam berangkat sekolah dan pulang kerja.

Ulah pengendara sepeda motor yang tidak menuntun kendaraannya tersebut yang akhirnya merugikan orang lain seperti tukang becak kayuh ataupun pesepeda yang membawa beban berat. Pasalnya  ada pembatas jalan masuk yang seukuran tubuh manusia di portal tersebut yang menghalangi sepeda motor dan becak. 

“Kayaknya ditutup karena banyak motor yang bablas [lewat] palang [tanpa dituntun], yang kena imbas kami jadinya,” ujarnya.

Becak kayuh keberatan jika penutupan permanen

Maryadi menyebutkan, ada sekitar sepuluhan becak kayuh yang mangkal di sepanjang Tugu hingga Jalan Mangkubumi. Mereka menggantungkan hidup dari penumpang yang ingin ke Malioboro. Belum lagi becak-becak ontel yang mangkal di beberapa hotel di kawasan Tugu Jogja dan Jalan Jenderal Sudirman yang biasanya juga membawa penumpang ke kawasan wisata di Malioboro.

Penutupan perlintasan rel KA Stasiun Tugu dengan portal membuat mereka bekerja lebih keras karena harus memutar jalan untuk menuju Malioboro. Belum lagi bila kondisi macet di perempatan Abu Bakar Ali yang menyulitkan tukang becak kayuh karena jalan yang menanjak.

Karenanya tukang becak yang sudah lebih 20 tahun menjadi tukang becak ini berharap penutupan portal perlintasan rel KA Stasiun Tugu tidak permanen dan hanya saat libur Lebaran. Namun, bila terus, Maryadi berangan-angan ada solusi bagi para tukang becak kayuh.

Sebab selama Ramadan kemarin, mereka seringkali tidak dapat satupun penumpang meski seharian mangkal. Baru pada libur Lebaran ini, ada beberapa wisatawan luar kota yang menggunakan jasa mereka.

Para penumpang pun tidak protes meski dia terpaksa menaikkan tarif becak kayuh. Kalau biasanya dari Tugu menuju Titik Nol Km tarifnya Rp25 ribu hingga Rp30 ribu, maka Maryadi menaikkan tarif jadi Rp40 ribu hingga Rp50 ribu untuk sekali jalan karena harus memutar jalan ke arah Malioboro.

“Puasa saja kemarin mlempem, ndak ada penghasilan. Ini baru liburan dapat rejeki sudah ada aturan lagi. Tapi ya gimana, terserah PJKA (KAI-red),” tandasnya.

Manager Humas PT KAI DAOP 6 Yogyakarta, Franoto Wibowo secara terpisah mengungkapkan, pemasangan portal untuk meningkatkan keselamatan masyarakat yang melintas di rel tersebut.

“Perlintasan teteg Malioboro hanya boleh dilintasi oleh orang dan orang yang melintas membawa sepeda kayuh roda dua tapi di tuntun. Meski sampai saat ini tidak pernah ada kecelakaan di rel Stasiun Tugu,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Gantikan Becak Kayuh, Becak Listrik Mulai Mengaspal di Malioboro dan tulisan menarik lainnya di kanal Kilas.

Terakhir diperbarui pada 25 April 2023 oleh

Tags: malioboroperlintasan tugusepeda motorStasiun Tugu
Iklan
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Malioboro, Jogja, aksi demo.MOJOK.CO
Catatan

Curhat Pedagang di Malioboro yang Kerap Diintimidasi Preman: Dilarang Jualan, Kursi Dibuang, sampai “Diharamkan” Bantu Demonstran

2 Mei 2025
Getir Melihat Malioboro Kehilangan Parkiran Abu Bakar Ali MOJOK.CO
Esai

Getir Melihat Malioboro Kehilangan Parkiran Abu Bakar Ali dan Rakyat yang Menggantungkan Rezeki di Sana

29 April 2025
Pengalaman apes pertama kali ke Jogja. Makan nasi goreng Rp35 ribu di Malioboro hingga mie ayam Rp120 ribu MOJOK.CO
Ragam

Apes Awal ke Jogja: Makan Nasi Goreng Nggak Enak di Malioboro Rp35 Ribu hingga Mie Ayam Rp120 Ribu, Pengin Seneng-seneng Berujung Linglung

17 April 2025
Baru beberapa bulan tinggal di Jogja, situasinya bikin nangis hampir setiap saat MOJOK.CO
Ragam

Nekat Merantau ke Jogja Gara-gara Medsos, Baru 3 Bulan Sudah Terasa Nelangsa karena Banyak “Tertipu”

12 April 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
pemilih pemula mojok.co

Pemilih Pemula Mendominasi Pemilu 2024, Siapa Saja sih Mereka?

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Cak Nun dan Komunitas Maiyah: Ruang Belajar dan Harapan yang Tak Pernah Padam | Semenjana Eps. 13

Cak Nun dan Komunitas Maiyah: Ruang Belajar dan Harapan yang Tak Pernah Padam | Semenjana Eps. 13

12 Mei 2025
Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan, tapi Pekerja Tutup Mata MOJOK.CO

Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan di Dunia Kerja: Tidak Bisa Dinikmati oleh Semua Pekerja dan Ada Saja Perusahaan yang Semaunya

13 Mei 2025
Xpander Disayang Dunia, Nissan Livina Hidupnya Semakin Merana MOJOK.CO

Xpander vs Nissan Livina: Anak Kembar Beda Nasib karena Xpander Disayang dan Lebih Nyaman, Nissan Livina Hidup Merana

12 Mei 2025
Cokelat nDalem: oleh-oleh khas Jogja selain gudeg dan bakpia MOJOK.CO

Dari Penggemar Cokelat, Jatuh Bangun Rintis Bisnis “Cokelat nDalem” hingga Bersaing di Jagat Oleh-oleh Khas Jogja

15 Mei 2025
Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB), Rico Juni Artanto. MOJOK.CO

Kedermawanan Alumni IPB bikin Asrama Gratis untuk Mahasiswa Kurang Mampu

16 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.