Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Tanpa Nadiem Makarim dan Fachrul Razi, Betapa Garingnya Kabinet Jokowi Sekarang

Aris Santoso oleh Aris Santoso
25 Oktober 2019
0
A A
mendikbud nadiem makarim menteri agama jenderal fachrul razi kabinet indonesia maju profil biodata kekayaan wikipedia

mendikbud nadiem makarim menteri agama jenderal fachrul razi kabinet indonesia maju profil biodata kekayaan wikipedia

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Presiden Jokowi telah melakukan terobosan penting dengan menunjuk Fachrul Razi dan Nadiem Makarim. Konvensi bahwa Mendikbud selalu dari Muhammadiyah dan Menteri Agama dari NU roboh di tangan Jokowi.

Bagi rakyat kebanyakan, bisa jadi pengumuman kabinet Rabu kemarin (23/10) tidak terlalu banyak berarti. Pada saat Presiden Jokowi mengumumkan nama menteri dengan lesehan di tangga Istana Merdeka, pasar tradisional dan kompleks pertokoan tetap ramai, seolah tidak peduli dengan acara live pada hampir semua stasiun televisi. Bagi masyarakat kita pada umumnya, tampaknya jauh lebih menarik menyaksikan live final Piala Dunia sepak bola, meski yang kita tonton adalah timnas negara lain.

Bagi rakyat kebanyakan (dan miskin), siapa pun menteri (termasuk presidennya sekalipun), tidak akan mampu mengubah hidup mereka secara cepat. Untuk menggambarkan bagaimana hubungan antara pengumuman kabinet kemarin dengan kehidupan rakyat kebanyakan, saya teringat pada bait terakhir dari lagu keroncong lama “Di Bawah Sinar Bulan Purnama”.

Di bawah sinar bulan purnama
hati susah jadi senang
si miskin pun yang hidup sengsara
semalam itu bersuka

Benar, bagi wong cilik, pengumuman kabinet tempo hari hiburan saja, tak lebih. Mungkin beda dengan kelas menengah di perkotaan, menonton pengumuman kabinet adalah sesuatu yang wajib karena mungkin ada pengaruhnya pada profesi atau kantor tempatnya bekerja. Sementara bagi rakyat, namanya juga hiburan, boleh ditonton boleh tidak.

Ketika nama-nama menteri mulai diumumkan, suasana hambar dan garing mulai terasa. Masih ada beberapa nama lama, seperti Luhut Panjaitan, yang seolah tidak ada matinya. Kemudian ada wajah-wajah baru, yang sesungguhnya masing rada asing bagi telinga dan mata. Segelap-gelapnya pengetahuan kita soal kabinet sekarang, ternyata ada juga sebersit titik terang, ketika muncul nama Jenderal TNI (Purn.) Fachrul Razi (sebagai Menteri Agama) dan Nadiem Makarim (sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan).

Berkat dua orang inilah kabinet sekarang masih enak untuk dibahas. Sejak sosoknya pertama kali muncul di tangga Istana, Fachrul sudah memberi harapan. Dia melambaikan tangan sambil berucap “Assalamualaikum”, sesudahnya dia duduk cengar-cengir sambil sesekali membetulkan kerah kemejanya. Fachrul seperti sedang merekonstruksi citra Kementerian Agama yang selama ini terkesan serius dan puritan.

Nadiem Makarim juga sebuah kejutan. Nadiem bakal membawahi birokrasi di Kemendikbud, yang banyak diisi profesor dan doktor, yang dikenal konservatif dan feodal. Nadiem harus berhasil menerobos kultur seperti itu di Kemendikbud. Kini para birokrat senior di Kemendikbud sudah mulai sport jantung, membayangkan bagaimana rasanya akan dipimpin seorang menteri dari generasi milenial.

Saya jadi ingat tulisan Ahmad Khadafi saat membahas Arteria Dahlan, anggota DPR RI dari PDIP, yang selalu ingin dihormati, dan karena itu Arteria sebaiknya jadi tiang bendera saja. Begitulah yang kini harus dihadapi Nadiem di Kemendikbud, terlalu banyak tiang bendera di sana, dan Nadiem harus berani melawan budaya feodal itu. Saya kira itu tugas utama Nadiem di Kemendikbud.

Presiden Jokowi telah melakukan terobosan penting dengan menunjuk Fachrul Razi dan Nadiem Makarim. Selama ini ada semacam konvensi, bahwa Mendikbud secara tradisional menjadi bagian unsur Muhammadiyah, sementara Menteri Agama dari NU. Kini tradisi tersebut sudah roboh di tangan Jokowi. Terobosan ini penting dibuat mengingat dua kementerian inilah yang paling banyak berurusan dengan rakyat.

Rakyat kebanyakan bisa saja merasa tidak berkepentingan dengan kementerian yang mengurus pariwisata misalnya, karena memang tidak punya dana untuk jalan-jalan, wong hidup sudah pas-pasan. Atau Kementerian Pertahanan, sebuah kementerian yang mengelola isu-isu elitis dan sangat tertutup. Namun, kita semua tidak bisa menghindar dari Kemenag dan Kemendikbud.

Rasanya kita tidak sabar menunggu gebrakan yang bakal dibuat Fachrul dan Nadiem di hari-hari mendatang. Bila kebetulan Fachrul rada mirip sosok legenda orkes melayu Rhoma Irama, tentu itu sebuah bonus tersendiri.

BACA JUGA Nasihat Puan Maharani Sang Menteri ‘Senior’ untuk Para Menteri Jokowi atau artikel Aris Santoso lainnya.

Terakhir diperbarui pada 25 Oktober 2019 oleh

Tags: fachrul razikabinet indonesia majuNadiem Makarim
Iklan
Aris Santoso

Aris Santoso

Pengamat militer

Artikel Terkait

Uneg-uneg dari Anak SMP yang Kesel Setengah Mati pada Menteri Pendidikan  MOJOK.CO
Kilas

Uneg-uneg dari Anak SMP yang Kesel Setengah Mati pada Menteri Pendidikan 

6 Januari 2024
Guru Penggerak.MOJOK.CO
Ragam

Program Guru Penggerak Membuat Guru Kewalahan Mengajar, Pilih Mundur ketimbang Gagal Jadi Pengajar yang Baik

13 Desember 2023
Tampilkan Wajah Merdeka Belajar, Ribuan Pelajar Karnaval di Titik Nol. MOJOK.CO
Kilas

Tampilkan Wajah Merdeka Belajar, Ribuan Pelajar Karnaval di Titik Nol

29 Mei 2023
Kisruh pemilihan rektor di Universitas Sebelas Maret. MOJOK.CO
Pendidikan

Pengamat Pendidikan: MWA UNS Sudah Benar, Nadiem Makarim Harusnya Legowo

6 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pameran Ragam Flora

Pameran Flora Indonesia: Menghargai Kembali Kehadiran Tumbuhan di Kehidupan Lewat Lukisan

17 Juli 2025
Anggota PSHT Iri dengan Perguruan Tapak Suci yang Dianakemaskan Muhammadiyah karena Merasa Dikucilkan di UMM. MOJOK.CO

PSHT Tetap di Hati meski Belajar di Lingkungan Muhammadiyah yang Punya Tapak Suci

16 Juli 2025
Pacu Jalur Direcoki Pemerintah Jadi Cringe dan Nggak Seru Lagi MOJOK.CO

Saat Negara Turut Campur Aura Farming Pacu Jalur, Semua Jadi Terasa Cringe dan Nggak Seru Lagi

14 Juli 2025
Tasikmalaya Bikin Malu: Santri, tapi Fitnah Hindia Memuja Setan MOJOK.CO

Saya Malu Menjadi Orang Tasikmalaya, Kota yang Menolak Hindia karena Tuduhan Pemuja Setan tapi Membiarkan Oknum Kiai Cabul ke Santriwati

17 Juli 2025
Sheila on 7 Legenda yang Sederhana, Bikin Fans Merasa Dekat MOJOK.CO

Sheila on 7 Menjadi Legenda Bukan Hanya karena Musik, tapi Juga Fashion Mereka yang Sederhana dan Membuat Fans Merasa Dekat

16 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.