Sinetron Berjudul Tabrakan Setya Novanto - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Sinetron Berjudul Tabrakan Setya Novanto

Wisnu Prasetya Utomo oleh Wisnu Prasetya Utomo
18 November 2017
0
A A
sinetron-setya-novanto-mojok

sinetron-setya-novanto-mojok

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

[MOJOK.CO] “Sinetron yang baik membuat pemirsa bersimpati dan berpihak pada tokoh utamanya, entah dia baik atau jahat. Kalau sinetron dua hari lalu itu jelas sinetron yang buruk.”

Kalau kamu suka nonton film televisi atau sinetron di Indonesia, pasti akan familier dengan adegan ini: seorang tokoh utama naik mobil dan kecelakaan, tiba-tiba ia masuk rumah sakit dengan kepala diperban, bajunya masih rapi seolah tidak sedang mengalami kecelakaan sebelumnya, dan singkat cerita, setelah itu sang tokoh menderita amnesia. Ditanya namanya sendiri pun lupa.

Itu adalah rumus yang klise yang sudah dilakukan sejak sinetron Tersanjung musim pertama. Biasanya sutradara melakukan itu untuk mengubah alur cerita agar lebih dramatis. Tapi, ya lama-lama rumus itu menjadi klise yang konyol dan merendahkan akal sehat. Walau yang namanya sinetron alias fiksi, ya bisa dimaklumilah kalau ada cerita yang tidak masuk akal. Batman saja ada dalam serial Tutur Tinular di Indosiar.

Saya tidak tahu apakah setelah ini Setya Novanto akan amnesia atau tidak. Kalau mengikuti petunjuk sutradara FTV, mestinya akan ada adegan dokter menelepon atau bertemu dengan anggota keluarga untuk memberi tahu perihal amnesia itu. Lantas kamera akan fokus zoom in ke wajah anggota keluarga tersebut dengan background musik horor. Sejenis dengan fitur baru superzoom di IG Stories.

Kalaupun memang benar itu kecelakaan, saya doakan ia cepat sembuh agar bisa segera diperiksa KPK. Tentu rakyat mendukung setiap upaya pemberantasan korupsi, sebagaimana pesan Setya Novanto kepada kader Golkar: hindari korupsi!

Baca Juga:

Bupati Pemalang Kena OTT KPK, Sehari Sebelumnya Mengganti Sekda yang Korupsi 

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Stadion Mandala Krida, Sultan Persilakan Proses Hukum

Sultan HB X Jengkel Haryadi Suyuti Langgar Janji, Pintu Masuk Penyelidikan Lain

Tapi, kalau kecelakaan itu sebuah rekayasa, tentu itu rekayasa yang buruk. Ia ibarat sinetron yang jalan ceritanya terlalu mudah ditebak. Tak ada yang lebih menyebalkan selain jalan cerita yang mudah ditebak. Ia tidak meninggalkan ruang bagi penonton untuk berimajinasi dan mendapat kejutan-kejutan kecil. Bagaimanapun netizen sudah terlalu jenuh dengan jalan cerita yang sedrama itu. Mestinya bisa lebih kreatif lagi dalam membangun alur cerita. Padahal banyak sekali contoh cerita yang penuh imajinasi atau kejutan.

Kreativitas itu yang dibutuhkan dalam situasi di mana orang-orang mengalami kejenuhan. Memberikan cerita yang sama terus-menerus tidak akan mendapatkan respons yang diinginkan kecuali cibiran dan ungkapan kebosanan. Sinetron di televisi yang dulu mengopi sinetron lainnya mungkin akan laku, tapi kalau rumus itu digunakan terus jangan salahkan kalau penonton pelan-pelan akan mengabaikannya.

Narasi kecelakaan menabrak tiang listrik kemudian pingsan dan masuk rumah sakit dengan kepala diperban itu juga sama sekali tidak cocok dengan sosok Setya Novanto yang selama ini dicitrakan sebagai godfather yang susah disentuh tangan hukum. Ceritanya pun tidak sedramatis pelarian Nazarudin yang menjadi buron sampai akhirnya ditangkap KPK di Kolombia.

Alih-alih mengkopi jalan cerita FTV, akan lebih cocok kalau mengikuti cerita di film Godfather, cerita tentang mafia Italia yang begitu berkuasa di Amerika Serikat itu. Kamu yang nonton pasti tahu Don Vito Corleone, orang yang begitu ditakuti dan sekaligus jadi incaran musuh-musuhnya untuk dibunuh. Polisi tidak pernah mampu menjeratnya.

Satu ketika, Don Corleone tidak dalam penjagaan yang ketat. Ia membeli jeruk di pinggir jalan. Situasi yang jadi incaran empuk musuh-musuhnya. Don Corleone ditembak berkali-kali oleh dua orang. Ia terkapar dan masuk rumah sakit. Tidak sadarkan diri untuk beberapa lama, tapi tidak mati.

Di rumah sakit, ia pun masih jadi incaran musuh-musuhnya begitu tahu ia belum mati. Untung si Michael, anak kesayangan Don Vito, cepat tanggap dan menambah personel penjaga di rumah sakit. Cerita yang heroik untuk sosok mafia yang bertahun-tahun bebas menjalankan transaksi hitamnya. Don Vito akhirnya mati di kebun di rumahnya sendiri ketika sedang main bersama cucunya.

Selain mencontoh film-film yang lebih berkualitas, karena ini era netizen menjadi raja, bikin narasi opini publik yang lebih masuk akal. Bayangkan, bagaimana bisa orang-orang dekat Setya Novanto memberikan pernyataan publik yang berbeda-beda soal sakit apa yang diderita Ketua DPR ini beberapa saat lalu? Ini misteri yang entah kapan akan terpecahkan.

Atau untuk kejadian kemarin, jangan tiba-tiba ada pernyataan kepala benjol sebesar bakpao. Apalagi menggunakan tiang listrik sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi.

Mungkin ini memang sengaja dipilih karena tahu bahwa netizen akan suka dengan hal-hal semacam itu, tapi ya jangan salahkan efeknya kalau semakin banyak meme yang menempelkan bakpao di kepala Setya Novanto.

Jangan juga salahkan netizen jika lebih berempati pada tiang listrik dan mobil Fortuner yang ringsek dan akhirnya membuat gambar-gambar tiang listrik yang dilarikan ke UGD.   

Apa semua pembuat dan penyebar meme itu mau di-UU-ITE-kan juga?

Tags: ektpKetua DPRkorupsiKPKnazaruddinSetya NovantoSinetrontiang listrik
Wisnu Prasetya Utomo

Wisnu Prasetya Utomo

Peneliti media, Dosen FISIPOL UGM, tinggal di Sleman. Plus masih jomblo, katanya.

Artikel Terkait

Bupati Pemalang ditangkap KPK karena korupsi

Bupati Pemalang Kena OTT KPK, Sehari Sebelumnya Mengganti Sekda yang Korupsi 

12 Agustus 2022
korupsi mandala krida mojok.co

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Stadion Mandala Krida, Sultan Persilakan Proses Hukum

22 Juli 2022
Haryadi Suyuti Sultan HB X

Sultan HB X Jengkel Haryadi Suyuti Langgar Janji, Pintu Masuk Penyelidikan Lain

6 Juni 2022
Dodok Jogja Ora Didol Potong gundul

Syukuran Haryadi Jadi Tersangka Korupsi, Dodok Pencetus Jogja Ora Didol Cukur Gundul

4 Juni 2022
Kesaksian ASN Muda Tentang Kelakuan Pejabat MOJOK.CO

Kesaksian ASN Muda Tentang Kelakuan Pejabat: Kerja Bercanda, Gajinya Serius

9 Februari 2022
Hukuman Koruptor di Bawah 50 Juta Hingga Kelakuan Mason Greenwood

Hukuman Koruptor di Bawah 50 Juta Hingga Kelakuan Mason Greenwood

2 Februari 2022
Pos Selanjutnya

Mubazir ala Samsung Galaxy Chat: Layar Sentuh dan Keypad Fisik dalam Satu Gajet

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
sinetron-setya-novanto-mojok

Sinetron Berjudul Tabrakan Setya Novanto

18 November 2017
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022

Terbaru

alfamart mojok.co

Karyawan Diancam UU ITE, Alfamart Tunjuk Hotman Paris sebagai Pengacara

15 Agustus 2022
Kiki Ucup: Pestapora, Lagu 2000an, hingga Musisi Reunian

Kiki Ucup: Pestapora, Lagu 2000an, hingga Musisi Reunian

15 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
parpol peserta pemilu mojok.co

40 Parpol Resmi Daftar Jadi Peserta Pemilu, Siapa Saja?

15 Agustus 2022
penembakan brigadir j mojok.co

Timsus Polri ke Magelang, Telusuri Pemicu Penembakan Brigadir J

15 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In