Pelajaran dari Aldi Taher untuk Kelas Pekerja di Konten Maksiat Deddy Corbuzier dan Dinar Candy - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Pelajaran dari Aldi Taher untuk Kelas Pekerja di Konten Maksiat Deddy Corbuzier dan Dinar Candy

Muhammad Nanda Fauzan oleh Muhammad Nanda Fauzan
26 April 2021
0
A A
Pelajaran dari Aldi Taher untuk Kelas Pekerja di Konten Maksiat Deddy Corbuzier dan Dinar Candy

Pelajaran dari Aldi Taher untuk Kelas Pekerja di Konten Maksiat Deddy Corbuzier dan Dinar Candy

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Apa harga diri Aldi Taher begitu rendah sampai minta bayaran di muka saat datang di konten Deddy Corbuzier dan Dinar Candy?

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu itu tiba juga. Hampir empat bulan setelah menyulut genderang perang dengan mengatakan konten kolaborasi Deddy-Dinar sebagai maksiat, setelah usaha konsisten menandai jajaran selebriti di unggahan Instagramnya, akhirnya Aldi Taher berkesempatan tampil di panggung yang menjadi legitimasi para influencer, alias #CloseTheDoor.

Sekadar mengenang, satu bulan lalu saat hadir di podcast milik Sule, Aldi Taher pernah bilang bahwa yang bisa membuat dia sudi bertandang ke acara #CloseTheDoor hanya kehadiran Agus Harimurti Yudhoyono. Itu menjadi semacam prasyarat mutlak. 

Dunia Showbiz mengenalnya sebagai rider, yakni keinginan para superstar sebelum berlaga; Mariah Carey meminta puluhan anak kucing berwarna putih ditambah ratusan merpati; Marilyn Manson pernah menagih seorang penari telanjang yang botak dan tak memiliki gigi.

Maka untuk superstar sekelas Aldi Taher, permintaan itu belum termasuk dalam kategori yang bikin gondok pihak penyelenggara. Masih ecek-ecek itu. Jangankan AHY seorang, seluruh anggota keluarga Cikeas harusnya bisa didatangkan. Itu harga yang harus  dibayar, dan tentu saja setimpal.

Baca Juga:

Elon Musk Tantang CEO Twitter Debat Persentase Akun Bot

Drama Elon Musk dengan Twitter karena Akun Bot

Elon Musk Minta Pengguna Twitter yang Ingin Centang Biru Bayar

Namun dalam episode #CloseTheDoor yang dipenuhi kata-kata “maksiat,” “maksiat,” dan “maksiat” itu, sama sekali tak tampak ujung hidung AHY. 

Hanya ada uang tunai Rp3,5 juta dalam amplop coklat, yang kita tahu adalah fee hasil negosiasi antara Aldi Taher dan pihak penyelenggara, tapi ditraktir oleh Dinar Candy yang boleh jadi merogoh kocek dari hasil maksiat—tentu saja dari kacamata Aldi Taher.

Apakah Aldi Taher begitu kepepet sampai minta dibayar di muka? Apakah harga diri Aldi Taher serendah itu? Untuk dua pertanyaan itu, saya hanya akan menjawab tidak.

Segepok uang itu hanya membuktikan dua hal. Pertama Aldi Taher tekun meminta haknya, yang mana itu keterampilan paling mendasar untuk hidup. Kedua, jangan-jangan di mata Aldi Taher, AHY memang bisa disubtitusi dengan nominal sejumlah itu. Ini namanya puncak roasting, ini namanya meta-humor.

Anda boleh-boleh saja menganggap Aldi Taher sebagai badut penghibur, atawa selebriti pansos yang tengah berusaha merengkuh kembali masa jayanya. Saya juga sepakat, kok. Tapi bagi saya, selain dua hal itu, banyak sikap dalam diri Aldi Taher yang bisa menjadi refleksi bagi kelas pekerja.

Soal penuntutan hak, misalnya. Aldi Taher sangat radikal dalam urusan ini, bahkan sampai tahap yang begitu ketat menjalankan perintah nabi; membayar para pekerja sebelum keringat menetes.

Bukan hanya di podcast Deddy Corbuzier, dia konsisten tegas dalam menagih uang sangu. Di acara Nikita Mirzani, ketika segepok uang dilemparkan ke wajah Aldi Taher, kita tahu lewat tuturan si empunya acara bahwa “Aldi Taher maunya dibayar tunai.” Atau misalnya, saat duo Coki-Muslim mengundangnya, Aldi Taher sibuk mewanti-wanti soal bayaran yang harus dia terima.

Saya kira, kita perlu sosok panutan seperti Aldi Taher agar dunia kerja menjadi ideal. Di Indonesia, di mana bertanya jumlah gaji dianggap tak sopan, dan seorang yang diupah tak layak diminta bersyukur karena telah diberi lapangan pekerjaan, kehadiran Aldi Taher bukan sekadar oase di gurun pasir, lebih dari itu Aldi Taher adalah Indomaret yang nangkring di pojok Gurun Sahara. Adem~

Kemudian, kecenderungan lain dari Aldi Taher adalah kesigapannya untuk memahami beban kerja. Aldi tahu posisi, dan itu bukan hanya berlaku dalam urusan materiil tetapi juga moril.

Di podcast #CloseTheDoor, misalnya, bagi Aldi semua dosa maksiat ditanggung oleh Deddy Corbuzier sebagai pihak yang mengunggah. Ahli-ahli agama boleh berdebat soal dosa maksiat ini, tapi Aldi Taher tahu peran yang tengah dia mainkan.

Aldi Taher menyadari bahwa pihak yang paling diuntungkan dalam acara itu ya Deddy Corbuzier, dan dia hanya seorang talent yang dibayar sekadar untuk memberi klarifikasi.

Dia tak mau menanggung beban kerja di luar tugasnya, apalagi kalau itu berurusan langsung dengan jahanamnya coretan malaikat Atid di atas kertas. Kita-kita yang manut diminta lembur tanpa upah, nggak berhak menertawakan Aldi Taher saya kira. 

Masih ada banyak hal yang bisa kita teladani dari Aldi Taher, sebagaimana banyak hal juga yang tak bisa kita teladani darinya. Tapi, toh, manusia memang menjadi tempat khilaf dan dosa, dia juga bisa menjadi malaikat dan iblis dalam waktu bersamaan. 

Tak ada orang yang sepenuhnya baik, atau jahat. Dalam paragraf ini, saya merasa menjadi pendakwah yang tak sesuai dengan konteks, fix, sepertinya saya terlalu meneladani Aldi Taher.

BACA JUGA Panduan Sukses Jadi Orang Goblok dan tulisan Muhammad Nanda Fauzan lainnya.

Tags: #closethedooraldi tahercokideddy corbuzierdinar candymalaikattretan muslimtwitter
Muhammad Nanda Fauzan

Muhammad Nanda Fauzan

Mahasiswa Filsafat UIN BANTEN.

Artikel Terkait

Elon Musk ajak debat CEO Twitter soal akun bot di medsos tersebut

Elon Musk Tantang CEO Twitter Debat Persentase Akun Bot

7 Agustus 2022
elon musk vs twitter mojok.co

Drama Elon Musk dengan Twitter karena Akun Bot

13 Juli 2022
Elon Musk, Twitter, Centang Biru

Elon Musk Minta Pengguna Twitter yang Ingin Centang Biru Bayar

17 Juni 2022
dpr tendang wasit hingga dinar candy versus nikita mirzani

DPR Tendang Wasit hingga Dinar Candy Versus Nikita Mirzani

15 Juni 2022
Twitter Berbayar Hingga Rombongan Spatu Roda Meresahkan

Twitter Berbayar Hingga Rombongan Pesepatu Roda Meresahkan

11 Mei 2022
Ini Bukan Tentang Twitter, Ini Tentang Muka Bantal Elon Musk! MOJOK.CO

Ini Bukan Tentang Twitter, Ini Tentang Muka Bantal Elon Musk!

27 April 2022
Pos Selanjutnya
10 Rekomendasi Motor Bekas Terbaik Buat Cewek Plus Tips Memilihnya MOJOK.CO

10 Rekomendasi Motor Bekas Terbaik Buat Cewek Plus Tips Memilihnya

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Pelajaran dari Aldi Taher untuk Kelas Pekerja di Konten Maksiat Deddy Corbuzier dan Dinar Candy

Pelajaran dari Aldi Taher untuk Kelas Pekerja di Konten Maksiat Deddy Corbuzier dan Dinar Candy

26 April 2021
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun MOJOK.CO

Kota Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun

2 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022

Terbaru

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyampaikan visi dan misi 2022-2027 di DPRD DIY.

Terapkan Pancamulia, Sri Sultan HB X Sampaikan Visi Misi Jadi Gubernur 

9 Agustus 2022
Sri Sultan Mampu Redam Konflik Pemaksaan Jilbab Secara Taktis, Bukti Jogja (Mungkin) Masih Istimewa MOJOK.CO

Sri Sultan Mampu Redam Konflik Pemaksaan Jilbab Secara Taktis, Bukti Jogja (Mungkin) Masih Istimewa

9 Agustus 2022
keuangan mahasiswa mojok.co

Pentingnya Pengelolaan Keuangan bagi Mahasiswa, Agar Tak Kehabisan Uang di Tengah Bulan

8 Agustus 2022
Whatsapp dan Gojek Jadi Aplikasi Paling Berpengaruh versi Google Play Store

Whatsapp dan Gojek Jadi Aplikasi Paling Berpengaruh versi Google Play Store

8 Agustus 2022
menyusui mojok.co

Tips Menyusui Agar Kebutuhan Kalori Bayi Tercukupi 

8 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In