MOJOK.CO – Andai boleh memaksa Tuhan, saya ingin Paus Fransiskus hidup lebih lama. Dunia masih butuh sosok vokal terhadap berbagai penindasan dan ketidakadilan.
Belum tuntas kebahagiaan Paskah terasa, duka memayung Vatikan dan dunia. Ucapan selamat Paskah kini jadi ucapan selamat tinggal. Dinding Domus Sanctae Marthae membeku. Novemdiales, masa duka 9 hari, telah dimulai. Semua demi melepas kepergian Paus Fransiskus.
Pada malam Vigili Paskah, saya sudah optimis. Bapa Suci telah sembuh dan akan kembali menggembala kami. Minggu-minggu suram menanti kabar kesembuhan Paus Fransiskus berganti suka cita. Bapa Suci kembali tampil dan berkarya. Meskipun terlihat lebih lemah dari biasa.
Ternyata, Paus Fransiskus hanya sejenak kembali menggembala. Baru sehari Paskah berlalu, Bapa Suci mengembuskan napas terakhir, meninggalkan dunia menuju ke rumah Bapa. Sosok revolusioner dari Argentina itu berpulang. Meninggalkan torehan sejarah dan gebrakan nyata. Tidak hanya untuk Gereja Katolik, tapi dunia.
Surat sederhana ini mengenang Paus Fransiskus. Merangkum hidup dan karyanya dengan kelewat sederhana. Tak mengapa, Bapa Suci suka kesederhanaan.
Paus Fransiskus adalah pekerja dan pelayan dari Argentina
Jorge Mario Bergoglio adalah pria Argentina pada umumnya. Dia pernah bekerja sebagai bouncer kelab malam, petugas kebersihan, dan teknisi kimia. Hidup sederhana dan kelas pekerja sangat akrab bagi Bergoglio. Nantinya, latar belakang ini ikut menjadi haluan saat menduduki takhta suci.
Bergoglio terpanggil untuk hidup membiara. Akhirnya, dia masuk ke dalam Serikat Yesus atau Yesuit, ordo religius legendaris. Fokus ordo pada pelayanan, pendidikan, dan keadilan senada dengan prinsipnya. Meskipun terganggu oleh penyakit pneumonia parah, langkah pelayanan tetap diambil Bergoglio.
Setelah ditahbiskan sebagai Imam, Bergoglio terus berkarya. Pada 1992, Bergoglio ditunjuk sebagai Uskup Pembantu Buenos Aires. Posisinya sebagai uskup ini melibatkan momen besar: mujizat Ekaristi di Buenos Aires.
Mujizat Ekaristi adalah mujizat yang terjadi pada hosti yang sudah disakramenkan. Pada mujizat Buenos Aires, hosti yang awalnya dilebur dalam air berubah menjadi jaringan jantung yang hidup. Uskup Bergoglio menjadi salah satu saksi dalam proses penelitian mujizat ini. Proses untuk meresmikan mujizat ini masih berlangsung sampai sekarang.
Karier Bergoglio kembali naik pada 1997. Dia diangkat sebagai Uskup Agung Koajuator Buenos Aires. Setelah itu, dia resmi menjadi Uskup Agung pada 1998. Pada masa kepemimpinannya, umat kagum pada hidup sederhana Bergoglio. Dia terkenal suka membawa bekal makan sendiri, naik transportasi umum, dan mengunjungi area kumuh di Buenos Aires.
Akhirnya Paus Yohanes Paulus II mengangkat Bergoglio sebagai kardinal. Tidak bisa diam dan menikmati jabatan, Bergoglio terus berkarya. Bahkan terlibat pada dialog selama konflik pertanian Argentina 2008.
Secara mengejutkan meskipun wajar, Kardinal Bergoglio mengundurkan diri dari jabatan pada 2011. Tapi yang terjadi berikutnya tidak sesuai dugaan.
Dari Bergoglio menjadi Paus Fransiskus
Bergoglio berpartisipasi dalam konklaf 2005. Saat itu, Paus Benediktus XVI terpilih menjadi gembala Gereja baru. Rumor mengatakan, Bergoglio meraih suara terbanyak kedua. Tapi belum genap 1 dekade, Paus Benediktus XVI mengundurkan diri.
Kardinal Bergoglio yang menanti penggantinya kembali mengikuti konklaf pada 2013. Konklaf kali ini penuh dengan isu mendesak. Dari dugaan korupsi sampai pertikaian internal yang terbongkar dalam Vatileaks.
Seruan reformasi Kuria Roma, badan administrasi Vatikan, menggema di Kapel Sistine. Hanya orang yang cukup berani dan nekat yang bisa melakukan reformasi organisasi berusia ribuan tahun.
Konklaf berlangsung cukup cepat. Hanya 5 kali pemungutan suara dalam 2 hari, asap putih mengepul. Habemus Papam! Gereja Katolik memiliki Paus baru. Dari balik tirai, sosok berpakaian putih muncul. Lebih sederhana dari tampilan seluruh Paus pendahulu.
Sosok itu adalah Bergoglio. Kini, dia dipanggil sebagai Paus Fransiskus. Paus pertama dari Benua Amerika dan belahan bumi selatan.
Momen ini bukan hanya bersejarah. Namun jadi awal gebrakan besar yang mengguncang Gereja serta dunia.
Paus Fransiskus yang Kontroversial
Baru saja dilantik, Paus Fransiskus sudah mendobrak tradisi. Dia tampil di balkon dengan pakaian harian Paus, tanpa Mitra dan Kasula mewah berhias emas. Paus Fransiskus juga memohon doa dari umat sebelum memberi berkat Urbi et Orbi perdana.
Aksi yang dianggap kontroversial ini hanyalah awal dari gerakan reformasi Paus Fransiskus. Dalam semalam, dia menetapkan nada kepausan yang baru. Fokusnya adalah kerahiman, kesederhanaan, dan pelayanan kepada kaum miskin serta tersingkir.
Paus Fransiskus juga membawa gereja lebih dekat dengan realitas kehidupan. Dari aksi sederhana seperti selfie bomb dan menggunakan Twitter/X, sampai membasuh kaki narapidana. Belum lagi aksi kesederhanaan dalam busana serta menggunakan kursi biasa alih-alih singgasana.
Tapi aksi kontroversial Paus Fransiskus bukan hanya pencitraan. Beliau mendobrak dinding tebal yang selama ini “dijauhi” Gereja. Baik dalam khotbah sampai enklisik.
Melawan ekonomi eksklusif, penjajahan Israel, sampai penindasan LGBT
Paus Fransiskus berani menyenggol hal-hal “duniawi” dan sensitif. Mengawalinya dengan kritik kepada ekonomi eksklusif, Paus Fransiskus menggugat praktik monopoli dan ketidakadilan ekonomi. Bapa Suci juga mereformasi Kuria Roma yang korup. Bayangkan, entitas ribuan tahun dilabrak oleh pria sederhana dari Amerika Latin.
Selain ekonomi, Paus Fransiskus juga melawan perusakan lingkungan hidup. Dalam enklisik berjudul Laudato Si’, Bapa Suci mengajak seluruh manusia aktif mengatasi krisis lingkungan dan sosial yang saling terkait. Bukan hanya umat Katolik, tapi semua manusia.
Keberanian Paus Fransiskus juga tidak berhenti di isu “aman.” Bapa Suci juga meminta maaf secara terbuka atas dosa-dosa historis Gereja. Dari kolonialisme sampai perbudakan.
Paus Fransiskus berani bersuara untuk gencatan senjata di Gaza. Tidak hanya itu, dia juga mengutuk penjajahan dan aneksasi oleh Israel. Bahkan aktif memantau kondisi Gaza setiap harinya.
Paus Fransiskus juga berani berdiri bersama kelompok termarginalkan. Dia mengunjungi dan memberi dorongan moral untuk berbagai kelompok. Termasuk kelompok LGBT di mana banyak orang menganggapnya “kotor”. Sikap Paus Fransiskus ini sempat mendatangkan kritik tajam dari kelompok konservatif. Namun langkah Bapa Suci tidak terhenti.
Takhta kosong dari pontifikat perubahan
Paus Fransiskus dipandang sebagai Paus yang sempurna. Tokoh yang melewati berbagai sekat norma dan agama. Sosok dialogis ini dihormati sampai keluar dinding gereja. Pembawaan yang periang serta keberanian melawan penindasan adalah wajah baru gereja.
Tapi yang berawal, pasti akan berakhir. Yang hidup di dunia akan mati meninggalkannya. Setelah perawatan intensif dan sempat menunjukkan harapan, Paus Fransiskus berpulang. Sangat mendadak, setelah menyapa umat saat perayaan Paskah.
Sede vacante. Takhta suci telah kosong. Kekosongan yang luas. Beserta tantangan berat bagi penggantinya. Seluruh dunia berduka. Vikaris Kristus yang membawa perubahan kini terbaring untuk kita kenang bersama.
Andai boleh memaksa Tuhan, saya ingin Paus Fransiskus hidup lebih lama. Dunia masih butuh sosok vokal terhadap berbagai penindasan dan ketidakadilan. Terlebih, banyak kelompok termarginalkan yang butuh perlindungan Bapa Suci. Tapi Allah yang mencipta, Allah juga yang mengambil. Paus Fransiskus kini meninggalkan kita, para peziarah dunia.
Siapa saja Anda, bolehlah untuk menundukkan kepala sejenak. Bukan untuk berduka, tapi mengingat gebrakan Paus Fransiskus pada dunia. Air mata bisa diseka, namun ketidakadilan perlu kerja nyata. Duka ini, haru membiru ini, akan melepas sang pria sederhana yang membawa perubahan.
Ciao, Paus Fransiskus. Seluruh lidah berseru bahwa Anda adalah orang baik. Tuhan kan memelukmu.
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Sepatu, Jam, dan Pesawat Paus Fransiskus Adalah Simbol Kemanusiaan dan catatan lainnya di rubrik ESAI.