Memburu Hantu Komunisme dengan Semangat Indonesiawi - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Memburu Hantu Komunisme dengan Semangat Indonesiawi

Cepi Sabre oleh Cepi Sabre
17 Mei 2016
0
A A
Memburu Hantu Komunisme dengan Semangat Indonesiawi

Memburu Hantu Komunisme dengan Semangat Indonesiawi

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

“Ada hantu sedang merayap di Eropa, hantu komunisme.” — Karl Marx.

Saya pikir kesalahan terbesar orang-orang kuminis di seluruh dunia bukan karena mereka melakukan pemberontakan–atau dituduh melakukan pemberontakan–di mana-mana, bukan kepemimpinan tangan besi Stalin dan Koh Mao yang menurut data Taufik(q) Ismail sudah membunuh 120 jeti manusia, dan jelas bukan pula model rambut Kim Jong-Un yang gak banget itu juga.

Kesalahan terbesar orang kiri itu, menurut saya, bahkan sudah dibuat ketika mereka baru me-launching manifestonya–yang mana dilakukan oleh Marx sendiri–ketika menyebut bahwa ada hantu yang sedang menggerayangi Eropa. Sebuah kesalahan yang teramat sangat fatal.

Tidak ada tempat, di masa modern ini, yang memuja hantu sebaik dan seheboh Indonesia. Kalau cuma dijadikan film seperti Anabelle atau The Ring, itu sih perkara sepele. Hantu-hantu di tempat kita dirayakan, mulai dari ditanyai kode buntut, dijadikan pesugihan, diwawancara di televisi, sampai dibuatkan sinetron atau film tadi.

Sialnya, Mbah Jenggot menyebut hantu itu merayap di Eropa, bukan di Pasir Kaliki, Kaliopak, atau Lawang Sewu.

Baca Juga:

Piala Presiden: Turnamen Pramusim Paling Aneh Sedunia

PSSI: Grup Lawak Yang Mengalahkan Kelucuan Warkop DKI

Soekarno: Tunas, Tumbuh, Dan Senjakalanya Ide Persatuan

Karena cuma merayap di Eropa, maka hantu komunisme di sini cuma sebatas dibuatkan sinetron–mirip seperti vampir dan manusia serigala yang dibuatkan Ganteng-Ganteng Serigala–yang disutradarai oleh Arifin C. Noer dengan sumber data satu-satunya dari Cilangkap.

Dulu sih ditayangkan setiap tahun di televisi, satu-satunya acara televisi yang tidak berani disela Harmoko dengan laporan harga cabe keritingnya. Itu belum termasuk nobar di bioskop-bioskop yang wajib dihadiri oleh anak-anak sekolah dari SD sampai SMA.

Dan karena cuma merayap di Eropa pula, maka hantu komunisme itu kehilangan privilese untuk dibuatkan acara lain di televisi. Dia tidak dikepoin dengan didatangi dan ditanyai macam-macam, dia akan langsung dibubarkan kalau bikin acara diskusi atau ada pembicara satu acara yang disangka akan membicarakannya.

Tidak ada komandan Kodim yang diutus untuk uji nyali menghadiri acara orang kiri sendirian dan boleh lambai-lambai tangan ke kamera kalau sudah tidak tahan.

Sekarang hantu komunis itu bangkit lagi, dibangkitkan oleh Taufik(q) Ismail yang dengan heroik membacakan puisi di Simposium 1965 dan Om Icad yang menyebut Pancasila diturunkan oleh Allah. Dan seperti yang sudah-sudah, dia diikuti oleh razia di mana-mana. Palu arit, Genjer-Genjer, dan buku-buku yang membahas soal kuminis disita. Semuanya dicap haram tanpa kecuali.

Seandainya dulu Marx menyebut kalau hantu komunisme itu nongkrongnya di tempat-tempat angker di Indonesia, semua itu saya yakin tidak akan terjadi.

Memburu hantu memang tidak mudah. Om Icad bisa belajar dari Tukul Arwana. Siapa tahu nanti malah dibuatkan acara tivi Pak Icad Jalan-Jalan, untuk menyaingi Mr. Tukul Jalan-Jalan. Ditemani bintang tamu yang aduhai semlohay, kegiatan memburu hantu itu bisa hilang seramnya. Ini juga sekaligus bisa dijadikan alat untuk menepis tudingan kalau Om Icad kurang piknik.

Tapi jangan belajar dari Guntur Bumi dan timnya, nanti semua orang komunis–atau, sekali lagi, yang dituduh komunis–dimasukkan ke dalam botol sama beliaunya.

Buat kita-kita yang mencemaskan adanya biblisida, pemusnahan buku-buku, saran saya sebaiknya mulai menggalang petisi daring mulai sekarang. Kita kasih tahu Lik Joko bahwa orang-orang yang berjasa memenangkan beliau dalam pilpres tidak semuanya harus jadi menteri. Om Icad ra kudu jadi Menhankam kalau kerjaannya cuma menyita buku dan menyebarkan paranoia yang tak ada seram-seramnya.

Kita usulkan supaya Sholeh Cipay saja yang dijadikan Menhan, karena cuma Sholeh Cipay yang dengan mata tertutup bisa menggambar dengan tepat hantu apa saja di mana saja. Daripada Om Icad, hantunya belum jelas tapi sudah menyuruh orang keluar dari Indonesia kalau tidak mau terima Pancasila dan menggelar razia di mana-mana.

Lha itu HTI aman-aman aja demo. Dan bukan sekali dua kita melihat segerombolan orang foto-foto di jalan sambil bleyar-bleyer mengibarkan bendera ISI. Piye, Om Icad, apa mereka tidak perlu diusir?

Sebenarnya saya deg-degan juga karena menulis begini. Takut kalau Om Icad mendadak kirim temen ke rumah. Tapi tak apa, toh saya cuma mau pesan sama Om Icad: Jangan galak-galak kayak Stalin atau Kim Jong-Un gitu deh yang suka menyita buku dan melarang orang punya ide. Nanti malah situ yang dituduh kuminis lho, Om.

Atau jangan-jangan…

Terakhir diperbarui pada 20 Juli 2017 oleh

Tags: hantuIndonesiaKomuniskomunismePKIRyamizard Ryacudu
Cepi Sabre

Cepi Sabre

Artikel Terkait

Piala Presiden: Turnamen Pramusim Paling Aneh Sedunia

Piala Presiden: Turnamen Pramusim Paling Aneh Sedunia

23 Juni 2022
PSSI: Grup Lawak Yang Mengalahkan Kelucuan Warkop DKI

PSSI: Grup Lawak Yang Mengalahkan Kelucuan Warkop DKI

16 Juni 2022
Soekarno: Tunas, Tumbuh, Dan Senjakalanya Ide Persatuan

Soekarno: Tunas, Tumbuh, Dan Senjakalanya Ide Persatuan

3 Juni 2022
D.N. Aidit dalam Semesta Literasi dan Indonesia Kini

D.N. Aidit dalam Semesta Literasi dan Indonesia Kini

16 Mei 2022
D.N Aidit Komunis

Etika Kaum Komunis Tidak Memaksa Mereka yang Beragama Meninggalkan Kepercayaannya

27 April 2022
Mr Supomo kedaulatan Indonesia

Kedaulatan Sebuah Negara Menurut Supomo

25 April 2022
Pos Selanjutnya
Surat Terbuka Jose Mourinho untuk Menpora Republik Indonesia

Surat Terbuka Jose Mourinho untuk Menpora Republik Indonesia

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Memburu Hantu Komunisme dengan Semangat Indonesiawi

Memburu Hantu Komunisme dengan Semangat Indonesiawi

17 Mei 2016
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022

Terbaru

money heist korea mojok.co

3 Pemeran Money Heist Korea Ceritakan Tantangan dan Momen Paling Berkesan Saat Produksi

1 Juli 2022
Tjipto Mangoenkoesoemo [Bag.2]: Anti Raja dan Anti Kolonial

Tjipto Mangoenkoesoemo [Bag.2]: Anti Raja dan Anti Kolonial

1 Juli 2022
laman mypertamina eror mojok.co

Laman MyPertamina Eror, Sejumlah Warga Jogja Batal Daftar Pembelian BBM Subsidi

1 Juli 2022
provinsi baru mojok.co

Tiga Provinsi Baru di Papua Disetujui DPR, Persiapan Mulai Dijalankan  

1 Juli 2022
roy suryo mojok.co

Roy Suryo Diperiksa 3 Jam di Polda Metro, Bantah Akun Twitternya Disita

1 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In