Asal-Usul Sikap Goblok - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal PemiluBARU
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal PemiluBARU
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Asal-Usul Sikap Goblok

Hasanudin Abdurakhman oleh Hasanudin Abdurakhman
6 Mei 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Menurut penelitian psikologi, goblok atau pekok justru membuat hidup lebih mudah dijalani.

Pekok atau goblok itu ternyata bukan karena orang tidak sekolah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Daniel Kahneman dan Amos Tversky (keduanya psikolog Israel) menunjukkan bahwa berbagai jenis kepekokan, yang dalam bahasa Inggris disebut bias dan fallacy, ternyata muncul dari hal-hal yang tertanam secara intrinsik pada manusia.

Penelitian panjang Kahneman dan Tversky di bidang psikologi perilaku ini mengantarkan Kahneman meraih Hadiah Nobel Ekonomi pada tahun 2002. Saat itu Tversky sudah wafat sehingga tidak ikut mendapat penghargaan bergengsi itu.

Menurut Kahneman, manusia punya 2 sistem berpikir yang ia sebut Sistem 1 dan Sistem 2. Sistem 1 bersifat refleks, spontan, cepat, dan intuitif. Sedangkan Sistem 2 adalah sistem yang memerlukan waktu agak panjang, ada proses, serta memerlukan konsentrasi. Kalau kita ditanya, “Berapa 2 + 2?“ kita akan menjawabnya secara cepat dan otomatis. Saat itu Sistem 1 bekerja. Demikian pula kalau kita diminta menyebutkan warna-warna pada lampu pengatur lalu lintas.

Kalau diminta menghitung hasil perkalian 17 x 821, rata-rata orang tak lagi bisa menjawab dengan cepat. Demikian pula ketika disuruh menyebut nama-nama provinsi di Pulau Sumatra berikut ibu kotanya masing-masing, tidak semua bisa cepat menjawab. Untuk melakukan itu, kita memakai Sistem 2.

Tidak sulit untuk memahami bahwa Sistem 1 itu mudah, tidak menguras konsentrasi maupun energi pikir kita. Sebaliknya, Sistem 2 memerlukan konsentrasi yang cukup tinggi dan menghabiskan energi. Karena itu, kita cenderung ingin selalu memakai Sistem 1. Bahkan di saat Sistem 2 yang seharusnya bekerja, kita ingin buru-buru memakai Sistem 1. Itulah yang menjadi sumber kepekokan.

Baca Juga:

Kurir Punya Suara: Ketika Kurir Cuma Sebatas Pion, Disalahkan Buyer Barbar, dan Kenyataan Seller Penipu MOJOK.CO

Kurir COD Punya Suara: Ketika Kurir Cuma Sebatas Pion, Disalahkan Buyer Barbar, dan Kenyataan Seller Penipu

18 Mei 2021
Panduan Sukses Jadi Orang Goblok

Panduan Sukses Jadi Orang Goblok

20 April 2020

Di antara macam-macam kepekokan, salah satunya disebut asosiasi. Pekok jenis asosiasi ini terjadi karena kesadaran atau alam bawah sadar kita terpapar pada sesuatu selama waktu tertentu. Pikiran kita jadi hanyut mengikuti ritme dan mencari cara-cara mudah ketika merespons suatu masukan. Misalnya, orang yang baru saja melewati obrolan mesum kalau dihadapkan pada huruf-huruf K_NT_L akan membacanya dengan 2 huruf O ditempatkan di bagian kosong. Sedangkan orang yang sebelumnya lama membahas soal larutan akan cenderung membaca dengan tambahan huruf E dan A di bagian yang kosong.

Bentuk lain yang mirip dengan asosiasi ini adalah anchoring effect. Ini adalah kebiasaan kita untuk menjadikan sesuatu yang kita lalui sebelumnya sebagai standar. Misalnya, kalau kita cukup lama menyetir di jalan tol dengan kecepatan 120 km/jam, saat kita sudah keluar dari jalan tol kita cenderung akan menyetir dengan kecepatan tinggi. Kecepatan 80 km/jam kita anggap sebagai kecepatan rendah.

Orang akan merasa membeli baju seharga Rp300 ribu itu murah kalau baju itu diberi label “diskon 50%”. Rp300 ribu itu dianggap murah karena dibandingkan dengan “harga awal”, yaitu Rp600 ribu. Padahal, umumnya kita tidak pernah tahu “harga awal” itu benar atau tidak. Kalau baju itu dihargai sama, tapi diberi keterangan bahwa kemarin harganya Rp150 ribu, besar kemungkinan orang tidak akan membelinya.

Masih soal diskon, Anda hanya akan menemukan tawaran diskon dengan nilai yang mudah, seperti 10%, 25%, atau 50%. Pernahkah ada toko yang menawarkan diskon 12% atau 32%? Tidak. Diskon seperti itu akan membuat orang harus memakai Sistem 2 untuk memahami informasinya sehingga menjadi tidak menarik. Adapun nilai-nilai mudah tadi lebih menarik, karena hanya memerlukan Sistem 1 untuk menyerapnya.

Kita cenderung mencari pola dari hal-hal yang rumit. Sesuatu yang tidak teratur, tidak berbentuk, akan melelahkan pikiran kita, seperti saat pikiran kita terus bekerja dengan Sistem 2. Karena itu Sistem 1 mengarahkan kita untuk mencari pola-pola yang mudah kita terima. Kecenderungan itu membuat kita sering membuat kesimpulan cepat (jump into conclusion), melakukan pencocokan (otak-atik gathuk), dan sebagainya.

Nah, yang agak “berbahaya” adalah bagian ini. Kita mudah menerima sesuatu yang terus diulang sebagai kebenaran. Sesuatu yang terus dipaparkan pada kita menjadi akrab bagi kita, kemudian menjadi kebiasaan dan kebenaran. Orang-orang menerima kebenaran agama umumnya tidak melalui kajian mendalam soal itu. Mereka menerimanya karena nilai-nilai atau ajaran itu diulang-ulang, baik secara verbal maupun melalui gerak-gerik orang di sekitar. Sesuatu yang dianggap sebagai kebenaran melalui proses itu sangat sulit untuk ditinggalkan, meski orang itu sudah dipaparkan pada penjelasan yang sangat logis tentang hal tersebut.

Sekali lagi, pekok ini intrinsik. Ini tidak ada hubungan dengan tingkat pendidikan maupun kepakaran seseorang. Bahkan para pakar sekalipun menderita pekok jenis ini. Sangat sering pakar menjadi sangat percaya diri, kemudian bergantung pada intuisi. Ia kemudian lebih memilih intuisi, meski ia berhadapan dengan data yang jelas dan tegas yang memberi saran berbeda dari yang disarankan oleh intuisinya.

Biang kerok dari semua ini adalah Sistem 1 yang mudah dan nyaman tadi. Tapi, Sistem 1 tidak bisa disalahkan. Sistem itu membuat banyak hal menjadi mudah bagi manusia. Tanpa Sistem 1, menyetir, naik sepeda, atau bahkan berjalan menjadi sangat melelahkan. Bayangkan kalau sekadar untuk mengayunkan langkah berjalan kita perlu konsentrasi penuh. Berat, bukan?

Sistem 1 sering membuat kita menjadi pekok. Tapi, sistem itulah yang memberi banyak kemudahan, membuat hidup menjadi bisa kita jalani. Tanpa Sistem 1, hidup menjadi terlalu rumit. Singkatnya, pekok itu diperlukan manusia untuk bertahan hidup.

Terakhir diperbarui pada 28 Maret 2020 oleh

Tags: amos tverskyasal-usuldaniel kahnemangoblokmengapanobel ekonomiPekokpsikologi perilaku
Hasanudin Abdurakhman

Hasanudin Abdurakhman

Artikel Terkait

Kurir Punya Suara: Ketika Kurir Cuma Sebatas Pion, Disalahkan Buyer Barbar, dan Kenyataan Seller Penipu MOJOK.CO
Pojokan

Kurir COD Punya Suara: Ketika Kurir Cuma Sebatas Pion, Disalahkan Buyer Barbar, dan Kenyataan Seller Penipu

18 Mei 2021
Panduan Sukses Jadi Orang Goblok
Esai

Panduan Sukses Jadi Orang Goblok

20 April 2020
Ribuan Peserta Ijtima Dunia Berkumpul di Gowa di Tengah Kondisi Darurat Corona
Pojokan

Panduan Berdebat dengan Orang Goblok

23 Maret 2020
cerita lucu mahasiswa tingkat akhir mahasiswa tua ujian akhir semester
Pojokan

Kisah Goblok yang Terjadi saat Ujian Akhir Semester Mahasiswa

16 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

Spanduk Penyambutan Prabowo yang Salah Cetak Jadi Bulan-bulanan

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

po bus mojok.co

5 PO Bus AKAP Terbaik Versi Kementerian Perhubungan 

6 Februari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023

Asal-Usul Sikap Goblok

6 Mei 2018
Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023
Malang Kucecwara Kehormatan Arema FC dan Aremania yang Kini Sirna MOJOK.CO

Malang Kucecwara: Kehormatan Arema FC dan Aremania yang Kini Sirna

8 Februari 2023
Analisis Buruknya Crowd Management Konser Dewa 19 di JIS MOJOK.CO

Analisis Buruknya Crowd Management Konser Dewa 19 di JIS

6 Februari 2023
Erick Thohir Diasuh Glory Hunter Pange dan Tsamara Amany MOJOK.CO

Mempertanyakan Mesin B.E.D.A Erick Thohir Asuhan Pange dan Tsamara Amany yang Nggak Ada Bedanya

3 Februari 2023

Terbaru

damri mojok.co

Dua PO BUS Legendaris Damri dan PPD Akan Dimerger dan Disuntik Modal

9 Februari 2023
Aksi klitih terjadi di titik nol kilometer. MOJOK.CO

Aksi Klitih Kembali Terjadi di Jogja, Pelaku Nekat Bacok Korban di Titik Nol Km

8 Februari 2023
khofifah cawapres

Mendulang Suara Lewat Khofifah

8 Februari 2023
pedagang di harlah 1 abad nu mojok.co

Para Pedagang yang Berburu ‘Berkah’ di Resepsi Puncak Harlah 1 Abad NU

8 Februari 2023
Penemuan kerangka manusia, Rabu (8:2:2023) yang diidentifikasi sebagai Kasijo dievakulasi oleh tim forensik kepolisian. MOJOK.CO

Penemuan Kerangka Manusia di Godean, Berawal dari Mimpi Sarjiman

8 Februari 2023
tim sukses kampanye pemilu

Orang-orang Ini Nggak Boleh Ikut Kampanye Pemilu, Kalau Ngeyel Bisa Kena Sanksi

8 Februari 2023
Spiderman dan Cerita-cerita Menyentuh di Resepsi Puncak Harlah Satu Abad NU MOJOK.CO

Spider-Man yang Jalan Kaki 50 Km dan Cerita-cerita Menyentuh di Resepsi Satu Abad NU 

8 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Podium
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In