Prediksi Juara Piala Dunia 2018: Antara Jerman dan Brasil Saja? - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Balbalan

Prediksi Juara Piala Dunia 2018: Antara Jerman dan Brasil Saja?

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
14 Juni 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK – Meraba masing-masing negara unggulan di Piala Dunia 2018, prediksi juara Mojok mengerucut kepada dua negara saja, Jerman dan Brasil. Mengapa?

Dengan greget yang terasa datar saja, Piala Dunia 2018 akhirnya sepak mula juga. Kompetisi terbesar di dunia ini akan dibuka dengan partai tuan rumah, Rusia, menjamu Arab Saudi. Sementara itu, petunjuk bursa taruhan dan prediksi sudah mulai bertebaran. Perubahan situasi di beberapa negara membuat Piala Dunia kali ini, bisa jadi, lebih mudah ditebak.

Mojok Institue menyaring banyak berita dan analisis terkait peserta Piala Dunia 2018 kali ini. Kami berusaha mengerucutkan analisis menjadi satu atau dua tim saja. Prediksi juara Piala Dunia 2018 kali ini dibuat berdasarkan pandangan teknis supaya penilaian menjadi lebih objektif. Jadi, jika prediksi Mojok memang meleset, kami sudah memberi peringatan.

Piala Dunia 2018 mengerucut ke dua tim saja?

Jika bicara siapa yang menjadi unggulan, setidaknya ada delapan negara yang layak. Mereka adalah Jerman, Brasil, Argentina, Prancis, Spanyol, Inggris, Portugal, lalu Belgia. Namun, jika membedah satu per satu, peluang negara yang menjadi juara hanya mengerucut ke dua negara saja. Yang dimaksud adalah Jerman dan Brasil. Berikut analisisnya.

Sekitar satu bulan sebelum Piala Dunia 2018 dimulai, susunan empat negara unggulan menurut Sam Tighe, jurnalis dari bleacherreport.com adalah sebagai berikut: Spanyol, Jerman, Brasil, Argentina. Spanyol, yang menjadi juara dunia tahun 2010 dijagokan untuk menjadi juara karena dua alasan.

Baca Juga:

Piala Dunia, Ketakutan Romo Sindhu di Usianya yang ke-70

Gadis Kecil di Belakang Rumah Nenek

Demo masak Megawati hingga Italia Gagal Ikut Pildun

Pertama, di bawah asuhan Julen Lopetegui, timnas Spanyol belum pernah kalah. Dari 20 pertandingan, Spanyol menang 14 kali, imbang 6 kali, dan 0 kalah. Sepanjang 20 pertandingan tersebut, Spanyol mencetak 61 gol dan kebobolan 13. Spanyol, di bawah Lopetegui, menjadi tak hanya kreatif, namun juga efektif.

Alasan kedua, banyak pemain utama timnas Spanyol saat ini yang sudah kenal betul dengan Lopetegui. Mulai dari Isco Alarcon yang menjadi andalan, lalu ada Marco Asensio yang berperan besar di babak penyisihan Piala Dunia, hingga Lucas Vazquez, andalan sejak Spanyol U-21. Kedetakan ini menjadi pondasi skuat yang tangguh.

Sayangnya, “tragedi” terjadi ketika secara tiba-tiba, federasi sepak bola Spanyol memecat Lopetegui hanya dua hari sebelum Spanyol berlaga di Piala Dunia 2018. Alasannya, Lopetegui tidak menghargai federasi. Lopetegui kedapatan menjalin kesepakatan dengan Real Madrid hanya 2 hari sebelum Piala Dunia dimulai.

Pengganti Lopetegui adalah Fernando Hierro, salah satu legenda Real Madrid. Perubahan kepemimpinan membuat Spanyol tak lagi dijagokan. Susunan empat negara unggulan menjadi seperti berikut: Jerman, Brasil, Argentina, dan Spanyol. Pelatih baru, ide baru, suasana baru, dianggap tidak ideal untuk Piala Dunia. Meski bola itu bulat dan semua bisa terjadi, sungguh sulit masuk ke logika ketika secara tiba-tiba Spanyol tetap solid seperti di bawah asuhan Lopetegui.

Nah, bagiaman dengan negara-negara unggulan lainnya?

Argentina dan Prancis punya komposisi pemain yang sungguh menarik. Secara individu, kedua negara ini tak kalah jika disejajarkan dengan Jerman atau Brasil. Namun, baik Argentina maupun Prancis punya masalah masing-masing, yang bisa sangat memengaruhi sejauh apa perjalanan keduanya di Rusia 2018.

Argentina? Tentu masih soal keberadaan Lionel Messi di dalam skuat. Bagaimana Jorge Sampaoli memaksimalkan Messi? Apakah Messi bisa menemukan chemistry dengan kawan-kawannya di Argentina? Apakah harus Messi yang berkorban menyeret tim ini kembali ke babak final seperti di Brasil 2014? Pertanyaan-pertanyaan itu sungguh mengganggu bagi Argentina.

Prancis? Tim Ayam Jantan ini punya komposisi skuat yang sangat baik. Boleh dikata, inilah generasi emas jilid kedua, setelah Prancis 1998. Mulai dari barisan pertahanan, hingga penyerang, diisi pemain-pemain di usia emas dan pemain muda yang matang dengan cepat. Pun, di bawah asuhan Didier Deschamps, Prancis mulai menemukan bentuk permainan terbaik.

Masalah Prancis sendiri adalah masalah konsistensi dan mental. Di Piala Eropa dua tahun yang lalu, di rumah sendiri, Prancis justru kalah di sebuah laga di mana mereka tidak boleh kalah, yaitu di babak final. Dengan barisan depan yang tidak jauh berbeda, Prancis sulit menemukan gol.

Untuk Piala Dunia 2018, Prancis akan mengandalkan trio Kylian Mbappe, Antoine Griezmann, dan Ousmane Dembele. Tiga pemain cepat dan tajam. Di belakang ketiganya, Deschamps membuat perubahan dengan menaikkan posisi Paul Pogba satu garis lebih tinggi. Ia akan ditopang N’Golo Kante dan Corentin Tolisso. Pogba, yang bermain berdekatan dengan kotak penalti, adalah Pogba yang berbahaya. Komposisi, kepaduan, dan kreativitas lini serang ini yang membuat Prancis dijagokan melaju lebih jauh dibandingkan Argentina.

Tentu saja, apabila les Blues mampu menemukan konsistensi dan mengatasi lemahnya mental mereka ketika bermain di pertandingan penting. Dari kontestan Eropa, Prancis menjadi negara yang paling punya bekal mendekati kesempurnaan Jerman.

Bagaimana dengan Inggris dan Belgia?

Perbaikan cara bermain sudah ditunjukkan oleh Gareth Southgate bersama Inggris. Cara bermain mereka lebih modern. Southgate terbukti mau belajar dan mengubah wajah tim Tiga Singa menjadi lebih segar. Namun, masalah bagi Inggris, dan Belgia, tidak jauh dari masalah Prancis, yaitu soal konsistensi dan mental.

Jangan salah, bersama Spanyol, Inggris menjadi tim yang sangat dominan ketika melewati babak kualifikasi Piala Dunia 2018. Di beberapa laga uji coba, Inggris juga bermain solid. Pertanyaannya, mampukah mereka membawa performa ini ke Rusia 2018? Karena sudah terbukti di kompetisi sebelumnya, Inggris gagal menduplikasi performa babak kualifikasi ke babak putaran final.

Jerman dan Brasil yang solid

Mengapa Jerman dijagokan bisa mempertahankan gelar juara dunia? Paling tidak, ada tiga alasan yang mendukung klaim tersebut.

Pertama, tangguh di kompetisi resmi. Sebagai spesialis turnamen, narasi ini selalu diulang-ulang setiap Piala Dunia atau Piala Eropa dimulai. Kenapa? Karena memang tidak salah. Semua tim harus bermain sempurna untuk menyingkirkan Tim Panser. Dan ketika Anda bermain di Piala Dunia, dengan tekanan yang begitu berat, bermain sempurna adalah pekerjaan yang ringan diucapkan, berat untuk diwujudkan.

Kedua, regenerasi yang terbilang sukses. Philipp Lahm sudah pensiun. Begitu juga dengan Bastian Schweinsteiger. Di lini depan, Mario Gomez bukan lagi pilihan pertama (setidaknya jika melihat performa Jerman di penyisihan). Namun, pemain-pemain yang dibawa, mulai dari Joshua Kimmich, Ilkay Gündogan, dan Timo Werner mampu mencocokan diri dengan ide Joachim Löw.

Satu kerikil kecil bagi Jerman adalah soal dilema pemilihan kiper. Marc-Andre ter-Stegen bermain apik untuk Barcelona musim ini. Namun, Löw nampaknya masih menaruh harapan tinggi kepada kiper super milik Bayern München, Manuel Neuer, yang baru terbebas dari cedera. Jika Neuer tidak fit, namun dipaksa bermain, Jerman bisa berada dalam situasi berbahaya.

Alasan ketiga, kondisi lawan yang dipertanyakan dan tidak lebih baik dari Jerman. Penjelasannya sudah ada di atas soal Spanyol, lalu Argentina, dan Inggris.

Bagaimana dengan Brasil?

Tite, pelatih Brasil, punya dua kondisi yang memungkinkan anak-anak asuhnya menantang Jerman di laga puncak Piala Dunia 2018.

Kondisi pertama, Tite mampu menginjeksikan sifat pragmatis ke dalam imajinasi ala Brasil. Masalah usang milik Brasil di hampir semua kompetisi adalah daya tarung dan lini pertahanan. Di bawah asuhan Tite, Brasil menjadi sulit untuk dikalahkan. Mereka tetap tangguh ketika menghadapi lawan yang sama kuat, tanpa kehilangan kreativitas yang sudah mendarahdaging.

Kondisi kedua, Tite mendapatkan kepercayaan penuh dari anak-anak asuhnya. Bahkan, Tite menjadi satu dari sedikit pelatih yang mampu menjinakkan Neymar. Megabintang milik PSG itu dibuatnya menangis haru ketika Tite bela di depan wartawan. Tite pula yang mampu “memaksa” Neymar berlari membantu pertahanan ketika dibutuhkan.

Kepercayaan anak-anak Samba kepada Tite sangat terasa ketika sang pelatih mengoplos jatah kapten tim. Biasanya, pemain yang sudah ditunjuk sebagai kapten akan marah ketika statusnya diganti. Namun hal itu tidak berlaku di timnas Brasil. Di pertandingan A, Neymar menjadi kapten. Namun di pertandingan B, Willian yang gantian dipercaya.

Cara ini ampuh untuk mengangkat kepercayaan diri si pemain yang mengenakan ban kapten, sekaligus mengasah rasa saling percaya di antara pemain. Suasana harmonis, para pemain yang punya kedekatan mental, bisa menjadi bekal penting melawan tekanan Piala Dunia. Oleh sebab itu, wajar apabila Brasil diunggulkan.

Lantas, siapa yang akan menjadi juara? Kesimpulan terakhir saya kembalikan kepada para pembaca. Masing-masing tentu punya preferensi sendiri.

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2018 oleh

Tags: ArgentinabelgiaBrasilInggrisjermanLionel MessiPaul PogbaPiala duniapiala dunia 2018prediksi piala duniaprediksi piala dunia 2018spanyol
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Romo Sindhunata

Piala Dunia, Ketakutan Romo Sindhu di Usianya yang ke-70

17 Mei 2022
Gadis Kecil dan Rumah Nenek MOJOK.CO

Gadis Kecil di Belakang Rumah Nenek

5 Mei 2022
Demo masak Megawati hingga Italia Gagal Ikut Pildun

Demo masak Megawati hingga Italia Gagal Ikut Pildun

30 Maret 2022
Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah MOJOK.CO

Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah

10 Januari 2022
Menculik PSS Sleman MOJOK.CO

Manajemen PSS Sleman dan Kelakuan Aneh Orang Kaya di Dunia Sepak Bola

30 Oktober 2021
Manchester United dan Arogansi Memang Saudara Sepersusuan MOJOK.CO

Manchester United dan Arogansi Memang Saudara Sepersusuan

25 Oktober 2021
Pos Selanjutnya
Arab Saudi: Tuhan Malu Tak Kabulkan Doa Jutaan Umat

Prediksi Rusia vs Arab Saudi: Malam Takbiran di Langit Rusia

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Tafsir Tunggal Bela Palestina dan Undangan Gus Yahya Staquf dari Israel

Prediksi Juara Piala Dunia 2018: Antara Jerman dan Brasil Saja?

14 Juni 2018
Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan MOJOK.CO

Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan

26 Mei 2022
Sinar Mandiri melaju di Pantura MOJOK.CO

Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri

21 Mei 2022
makam giriloyo mojok.co

Makam Giriloyo, Rumah Peristirahatan Terakhir Sultan Agung yang Dibatalkan

26 Mei 2022
Rumah milik Mbah Ngadiyo yang jadi tempat syuting KKN di Desa Penari

Cerita Sebenarnya di Rumah Tempat Syuting Film KKN di Desa Penari

25 Mei 2022
mie ayam om karman mojok.co

Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri

22 Mei 2022
gelanggang mahasiswa ugm mojok.co

UGM akan Bangun GIK, Pengganti Gelanggang Mahasiswa

24 Mei 2022

Terbaru

Sungai Aare, Swiss untuk berenang

Orang Swiss Suka Hanyutkan Diri di Sungai pada Musim Panas

29 Mei 2022
buya syafii maarif mojok.co

Melepas Kepergian Buya

28 Mei 2022

Jokowi: Buya Syafii Maarif Sosok yang Menyuarakan Toleransi 

27 Mei 2022
Buya Syafii Maarif

Haedar Nashir Sempat Menemui, Buya Syafii Maarif Ditangani Tim Dokter Kepresidenan

27 Mei 2022
Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

27 Mei 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In