Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Balbalan

Eriksen dan Senyum Manis Choirul Huda: Sepak Bola Bukan Sumber Kegelapan

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
13 Juni 2021
0
A A
Eriksen dan Senyum Manis Choirul Huda: Sepak Bola Bukan Sumber Kegelapan MOJOK.CO

Eriksen dan Senyum Manis Choirul Huda: Sepak Bola Bukan Sumber Kegelapan MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Doa terbaik untuk Eriksen dan keluarganya. Doa terbaik untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Doa terbaik untuk Mafia Wasit dan kita semua.

Ketika kegelapan turun di muka bumi, yang bisa kita lakukan adalah saling bergandengan tangan. Saling menjaga, menguatkan, menuntut, dan memastikan keselamatan bersama. The Athletic memulai tulisannya tentang Christian Eriksen dengan sangat apik. Grande!

Pemandangan luar biasa kita saksikan bersama ketika para pemain Denmark saling menautkan lengan. Mereka membentuk lingkaran untuk melindungi Eriksen yang sedang bergelut dengan batas kegelapan itu. Tim medis bekerja cekatan. Probabilitas kematian itu berhasil ditekan.

Siang hari waktu Indonesia, kita mendapat kabar bahwa Eriksen sudah sadar. Namun, seiring kesadaran itu, muncul kekhawatiran bahwa karier Eriksen mungkin sudah berakhir. Serie A sendiri, tempat pemain milik Inter mengais rezeki melarang pemain dengan kelainan jantung untuk berlaga. Tentu, semua untuk kebaikan si pemain sendiri.

Kemalangan tidak ada yang bisa mengira, memprediksi. Kemalangan tentuk tak mungkin dirayakan. Namun, pada titik tertentu, saya bersyukur Eriksen kolaps di ajang Euro 2020, panitia yang tertib menerapkan protokol kesehatan, negara yang “awas” akan sebuah kemalangan, Sumber Daya Manusia dengan bekal ilmu, dan berbagai teknologi untuk menunjang kehidupan atlet.

Saya tidak bisa membayangkan jika Eriksen bermain di Indonesia….

Bayangan akan almarhum Choirul Huda muncul ke permukaan. Bayangan akan sosoknya yang murah senyum, sangat ramah, dan bermental baja. Rasa-rasanya, Choirul Huda mirip seperti Marcos Cafu, bek kanan legendaris Brasil. Pemain yang selalu tersenyum apa pun kondisinya.

Senyum Choirul Huda seperti hendak berbicara bahwa, “Semua akan baik-baik saja. Mari bermain untuk LA Mania. Mari bersenang-senang dan menikmati pertandingan.” Sebuah senyum yang membuat Persela Lamongan bisa menghadapi semua laga dengan hati yang teguh, lagi ringan.

Tak bisa dimungkiri bahwa penunjuang kesehatan di sepak bola Indonesia belum semodern Eropa. Memang sudah ada perbaikan. Namun, mari jujur mengakui bahwa kita masih sangat tertinggal. Tidak ada salahnya jujur sekarang supaya kejadian seperti kolapsnya Eriksen bisa menjadi pelajaran.

Mungkin ada baiknya media-media olahraga, khususnya sepak bola, di Indonesia membuat satu artikel khusus. Isinya soal penanganan serangan jantung kepada pesepak bola. Bagaimana cara melakukan CPR, melakukan pertolongan ketika lidah pemain tertelan, protokol untuk melindungi pemain yang tengah kolaps dari sorotan jurnalis tak punya hati, dan lain sebagainya.

Sepak bola memang tidak seharusnya menjadi sumber kegelapan. Kesedihan karena kekalahan masih sisi manusia yang lumrah terjadi. Tidak bisa ditolak karena bagian dari permainan sendiri. Yang bisa kita lakukan adalah menerima dan memosisikannya sebagai sebuah perasaan yang lumrah.

Pelajaran kedua yang bisa kita petik adalah pelajaran untuk nggak bikin konten seenak hati. Salah satu akun yang sudah berbaik hati menunjukkan cara terbaik menjadi bajingan adalah Mafia Wasit.

Ketika seluruh dunia sedang melantunkan doa terbaik untuk Eriksen, akun yang kini lebih sering membahas gosip alin-alih sepak bola Indonesia ini, malah menyandingkan Eriksen dengan Gofar Hilman, mantan penyiar radio yang diduga melakukan pelecehan seksual.

Mau bercanda? Lihat tempat dan situasi. Apalagi Mafia Wasit punya banyak followers. Saya agak heran dengan sikap akun ini. Mungkin karena terlalu banyak admin sehingga banyak konten-konten tak terukur.

Namun, pernah suatu kali Mafia Wasit menulis untuk Mojok dan enggan menerima honor. Mafia Wasit minta honor tulisannya disumbangkan ke masjid terdekat. Sungguh mulia. Jadi, mana yang Mafia Wasit sebenarnya?

Yah, apa pun wujud admin akun ini, mari berhati-hati dengan otak dan jempol. Terutama, jangan jadikan duka sebagai bahan mencari atensi. Terkadang, tidak semua hal cocok untuk dijadikan konten. Ada banyak hal yang sekiranya selesai di dalam kepala kita saja.

Doa terbaik untuk Eriksen dan keluarganya. Doa terbaik untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Doa terbaik untuk Mafia Wasit dan kita semua. Capek saya.

BACA JUGA Merekam Rekah Senyum Choirul Huda dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 13 Juni 2021 oleh

Tags: choirul hudaerikseneuro 2020intermafia wasitsakit jantungserangan jantungSerie A
Iklan
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Hampir Kehilangan Nyawa Anaknya, Dosen UGM Kembangkan Satu Jantung. MOJOK.CO
Kilas

Hampir Kehilangan Nyawa Anaknya, Dosen UGM Kembangkan Satu Jantung

16 Juni 2023
Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan MOJOK.CO
Esai

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan

13 Juni 2023
Sepiring Dosa di Balik Nikmatnya Bebek Goreng Nasi Lemak MOJOK.CO
Esai

Dosa Besar yang Terkandung dalam Sepiring Bebek Goreng Nasi Lemak

23 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

kuliah di Universitas Amikom Yogyakarta. MOJOK.CO

Bahagianya Mahasiswa Amikom Yogyakarta, Bisa Lulus Cepat dan Nggak Pusing Mencari Kerja bahkan Sebelum Wisuda

18 Juni 2025
Orang Kebumen pertama kali ke Jepang, bingung perkara toilet MOJOK.CO

Orang Kebumen Pertama Kali Nginep di Jepang: Bingung Cara Pakai Toilet sampai Cebok Pakai Botol Air

14 Juni 2025
Temani pacar dari gagal CASN dan nganggur, setelah jadi ASN malah ditinggal bahagia dengan orang lain MOJOK.CO

Setia Temani Pacar dari Gagal CASN hingga Nganggur Lama, Setelah Jadi ASN Malah Ditinggal Bahagia sama Orang Lain

17 Juni 2025
Pertama kali punya mobil pribadi. Niat pamer dan bikin panas tetangga di Pati malah jadi repot sendiri MOJOK.CO

Pertama Kali Punya Mobil Pribadi buat Pamer ke Tetangga, Malah Berujung Repot Sendiri hingga Dijual Lagi

16 Juni 2025
Yamaha Mio 2011, motor matic yang tak cocok dipakai untuk pergi wisata. MOJOK.CO

8 Tahun Mengendarai Yamaha Mio Bekas Motor Kakak, Sudah Nggak Cocok buat Pergi Wisata dan Sering Bawa Sial tapi Tetap Berharga

16 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.