Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Elneny dengan Paru-paru Padang Pasir Partey di Manchester: Arsenal dan Ekspektasi yang Terdobrak

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
2 November 2020
A A
Elneny dengan Paru-paru Padang Pasir Partey di Manchester- Arsenal dan Ekspektasi yang Terdobrak MOJOK.CO

Elneny dengan Paru-paru Padang Pasir Partey di Manchester- Arsenal dan Ekspektasi yang Terdobrak MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Elneny dan Partey menjadi pasangan yang dinamis di lapangan tengah. Mendobrak segala ekspektasi dan menari tanpa tanpa kenal lelah untuk Arsenal.

Untuk kali pertama, Thomas Partey dan Mo Elneny bermain bersama. Sebuah kejutan mengingat betapa pentingnya kemampuan distribusi bola Granit Xhaka, yang dicadangkan ketika berkunjung ke rumah setan Manchester United, untuk Arsenal selama ini. Sebuah kejutan yang ternyata menyenangkan.

Samar-samar saya masih ingat di tahun terakhir ketika Elneny harus “pergi untuk sementara” dari Arsenal. Semenjak bergabung di 2016, pemain asal Mesir ini hampir tidak pernah menjadi tema besar untuk diperbincangkan. Sesekali dia tampil baik, salah satunya ketika tandang ke Barcelona di Liga Champions, di mana Elneny mencetak satu gol. Selebihnya adalah rentetan penampilan medioker.

Saat itu, kemampuannya terlihat sangat terbatas, pun mengingat lini tengah Arsenal dijejali pemain-pemain kelas satu yang tak pernah bisa konsisten. Pilihan bagi pemain yang kini berusia 28 tahun itu hanya ada dua, yaitu pergi secara permanen atau dipinjamkan. Dia mengambil pilihan kedua untuk “disekolahkan” ke Besiktas.

Sejak saat itu, namanya semakin “tidak ada” untuk diperbincangkan. Bahkan sebelum liga dimulai, ketika berbicara soal lini tengah Arsenal, narasi yang deras mengalir adalah potensi kedatangan pemain baru, antara Partey atau Housem Aouar. Nama Elneny masih dianggap sebagai “dia yang menjadi pilihan kedua”.

Selain kesulitan membeli Aouar, Mikel Arteta juga bersetia dengan janjinya sendiri, yaitu siap memberi kesempatan kepada semua pemain sebelum liga dimulai. Pada titik ini, kita melihat bahwa mantan pemain Basel ini sadar bahwa dia hanya perlu bekerja keras dan menunjukkan perkembangannya untuk memenuhi tantangan Arteta.

Dan terang di ujung jalan panjang itu adalah penampilan heroik Elneny ketika berduet dengan Partey di rumah Manchester United. Izinkan saya mengklaim secara sembrono bahwa Arsenal sudah menemukan komposisi dua gelandang sentral paling seimbang: Partey dan Elneny.

Manchester United sedang dalam tren performa yang cukup baik. Ole Gunnar Solskjaer sepertinya sudah menemukan bentuk lini tengah terbaik, yaitu diamond dengan basis Fred, Scott McTominay, Pogba, dan Bruno Fernandes. Sejauh ini, bentuk diamond memberi keseimbangan bagi United.

Arteta merespons keseimbangan United dengan detail-detail yang manis. Alex Lacazette, striker, banyak turun ke bawah untuk menekan Fred. Trio Pogba, McTominay, dan Bruno dibuat tidak bisa memosisikan diri dengan enak berkat dinamisnya Partey dan Elneny.

Partey dan Elneny punya kebiasaan dan kemampuan yang hampir mirip. Keduanya terlihat nyaman ketika menerima bola dari bawah. Keduanya juga berani melakukan drive di lapangan tengah, baik dengan atau tanpa bola. Pergerakan yang dinamis ini membuat lini tengah menjadi tidak terorganisasi dengan baik.

Tugas Partey dan Elneny terlihat sangat sederhana ketika dituangkan ke dalam kalimat. Namun, pada kenyataannya, kerja dua pemain ini sangat kompleks dan menuntut kekuatan paru-paru dan kelenturan otot secara maksimal. Tanpa kemampuan ini, keduanya tidak mungkin bisa menjaga lapangan tengah United tetap “dingin” sepanjang laga.

Sekali lagi saya tegaskan, hanya Partey dan Elneny yang bisa mewujudkan ide Arteta ini di atas lapangan. Sebuah bukti bahwa sistem harus bisa diwujudkan oleh pemain. Sementara itu, sistem yang bisa diaplikasikan membuat pemain terlihat lebih baik. Dua aspek yang saling mendukung ini membuat Arsenal dominan.

Energi dan tradisi Arsenal

Tidak bisa dimungkiri kalau Arsenal masih berada dalam tahap transisi. Para pemain yang ada di dalam skuat sudah memahami tradisi yang ingin dibangun Arteta untuk Arsenal. Arteta menegaskannya dengan kebiasaan para pemain untuk selalu bertanya tentang cara bermain. Baginya ini kabar baik karena artinya pemain mau berkembang.

Masih agak sulit untuk membaca corak akhir dari perubahan yang tengah dikejar Arteta. Namun, sekali lagi izinkan saya untuk membuat kesimpulan sembrono bahwa tradisi yang disasar adalah energi. Arteta ingin tim ini punya energi besar untuk belajar dan berkembang. Oleh sebab itu, tidak heran jika Elneny bisa berkembang sejauh ini.

Iklan

“Apa yang Mo Elneny tularkan ke tim, terutama, energi sebagai seorang pemain. Dia bisa menciptakan atmosfer itu. Saya pikir kami butuh energi dan perasaan positif itu. Menurut saya, dia bermain luar biasa,” kata Arteta.

“Saya pernah bermain bersamanya dan kami tahu kualitasnya sebagai pemain dan apa yang akan dia tularkan. Saya suka pemain yang bisa menekan ego ketika bermain untuk tim dan selalu bisa berkontribusi terlepas mereka hanya bermain satu menit atau 96 menit. Para pemain mengagumi Elneny dan kini mendapat respect seperti seharusnya sebagai pesepak bola,”

Ekspektasi itu terdobrak. Selalu ada kelegaan luar biasa ketika seorang pemain mampu menjawab tanggung jawab dan rela mematikan ego untuk tim. Ekspektasi itu terdobrak.

Perlu kita catat bersama-sama bahwa ketika tanggung jawab datang, artinya seorang pesepak bola dianggap layak untuk ada di dalam tim. Bukan hanya soal kualitas teknis, tetapi soal ketetapan hati, berkorban untuk tim, dan tidak manja. Artinya, pesepak bola ini mendapat kepercayaan.

Bagian termahal dari hidup dan bekerja lebih keras ketimbang teman-temanmu di dalam tim adalah kepercayaan dan dianggap ada. Tidak ada gunanya bukan kalau kamu bekerja keras untuk kemudian dianggap tidak ada? Semakin pedih hati ini ketika kontribusimu dianggap angin lalu.

Arteta menjanjikan kepercayaan dengan hati yang lapang dan pikiran jernih….

“Kini kami lebih agresif. Semua orang ingin memberikan usaha 100 persen. Kami kehilangan unsur ini. Namun kini, kita bisa melihatnya, bahkan kitman pun memberikan usaha 100 persen,” kata Elneny selepas Arsenal mengalahkan Fulham di laga pembuka Liga Inggris musim ini.

Fans Arsenal tahu kualitas dan konsistensi Elneny. Banyak yang merasa aneh, bahkan khawatir ketika pemain asal Mesir itu bermain. Namun, “pelukan” dari Arteta menghapus semua keraguan. “Arteta selalu bilang kalau dia membutuhkan saya di tim ini. Dia selalu memberi feedback dan memacu saya supaya bisa mengeluarkan kemampuan terbaik. Saya harus berterima kasih kepada Arteta.”

Mundur ke beberapa bulan sebelumnya, ketika Arsenal sedang tidak berada dalam kondisi terbaik, ditambah Ainsley Maitland-Niles tengah “merajuk”. Arteta tidak bergeming dengan tuntutan Ainsley, yang ingin dimainkan di lapangan tengah Arsenal lebih sering. Pelatih asal Spanyol ini menegaskan, jika ingin bermain, semua pemain harus menunjukkan komitmen terbaik. Syarat ini tidak bisa ditawar.

Ada kritik, ada pula solusi. Ketika Ainsley mau mencoba, Arteta memberinya kesempatan. Meskipun tidak bermain di lapangan tengah, Ainsley sadar kalau dirinya berkembang berkat komitmen dan bimbingan Arteta. Mereka yang tidak mau “patuh” dengan syarat, tidak akan mendapat menit bermain. Dari sana, pemain sadar harus bekerja keras demi tim, bukan pelatih saja.

Semua yang bekerja keras akan mendapatkan hasilnya secara adil, yaitu kepercayaan… seharusnya seperti itu. Namun, dalam hidup, terkadang kamu harus menelan rasa pedih di hati karena mereka yang mendapat kepercayaan tidak didasarkan kepada kerja keras untuk tim. Untung saja, Arteta setia dengan janjinya.

Elneny dengan “paru-paru padang pasir”, sejauh selalu konsisten, menemukan titik terbaiknya bersama Partey. Kenyamanan yang terlihat dari dua pemain ini adalah kebahagiaan untuk Arsenal, terutama ketika ekspektasi itu bisa terdobrak dan pemain menunjukkan komitmen terbaik.

Elneny, semua pemain Arsenal bekerja begitu keras, dan “Partey hard,” tersaji di Panggung Impian. Mungkin, titik tertinggi dari cinta itu tidak hanya ikhlas, tetapi bekerja keras untuk kebahagiaan kolektif.

BACA JUGA Thomas Partey, Mesin Perang Arsenal, dan Janji Mikel Arteta dan tulisan-tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 2 November 2020 oleh

Tags: Arsenalartetaelnenyliga inggrisManchester Unitedpartey
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.