MOJOK.CO – Bukan cuma untuk karyawan KPK sebenernya. Kamu yang pegawai non-KPK juga bisa pakai cara menghadapi atasan menyebalkan di kantor ini.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengundurkan diri dalam hitungan jam setelah Irjen Pol Firli Bahuri terpilih sebagai ketua KPK periode 2019-2023 lewat pemilihan secara aklamasi di Komisi III DPR. Bukan cuma Pak Saut, Mohammad Tsani Annafari juga menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Penasihat KPK. Disebutkan oleh Tsani, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, ia “tak ingin bekerja untuk lembaga yang integritas pimpinannya meragukan”.
Saut Situmorang dan Tsani Annafari adalah kita semua. Maksud saya, ngaku saja deh, kamu-kamu yang sudah bekerja pasti tahu rasanya punya atasan yang menyebalkan atau tak sejalan dengan keinginan, kan? Iya, kan??? IYA, KAN???
Tapi, Saut Situmorang dan Tsani Annafari juga sekaligus bukanlah kita semua. Kadang, semenyebalkan apa pun keadaan kantor dengan atasan yang “nggak banget”, kita nggak lantas bisa langsung mengajukan resign. Bagaimanapun, bagi masyarakat Indonesia yang B aja kayak kita (hah, kita???), mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah, walaupun setiap pagi kita mendapat email dari Lina JobStreet. Huh.
Jadi, kalau suatu hari kita terjebak pada situasi seperti yang dialami Saut Situmorang dan Tsani Annafari, apa yang harus kita lakukan demi menunjukkan upaya bertahan dari kekesalan pada atasan yang menyebalkan???
Cara menghadapi atasan menyebalkan 1: Telat datang rapat
Si atasan yang menyebalkan ini memberi tahumu bahwa rapat akan digelar pukul 7 pagi. Tapi masalahnya, kamu tahu betul bahwa bosmu ini atasan yang menyebalkan.
Dia mungkin akan terlambat. Atau, kalaupun dia on-time, dia akan tetap jadi menyebalkan. Pokoknya, mau gerak aja udah ngeselin!
Cara yang bisa kita lakukan tentu sudah jelas: sengaja terlambat datang rapat. Gimana kalau diomelin? Ya nggak apa-apa, bilang aja: “Maaf, Bos, ini kan sangat duniawi. Ada baiknya kita tidak terlalu ngoyo karena yang penting adalah tujuan di akhirat.” Mamam.
Cara menghadapi atasan menyebalkan 2: Kode-kode di medsos
Media sosial adalah diary kita semua. Kalau sudah terlalu sumpek dan emosyen dengan sikap atasan yang menyebalkan, kamu bisa melampiaskannya lewat update-an di media sosial.
Agar pesannya lebih tersampaikan, sebagai contoh, kamu bisa menggunakan efek Boomerang pada Instagram Story berupa adegan menjedot-jedotkan kepala pada tumpukan berkas yang harus kamu kerjakan, atau berupa layar hitam total, lengkap dengan backsong dari Iwan Fals, yaitu lagu Robot Bernyawa, khususnya di bagian lirik:
Inilah lagu orang tak berdaya
Mencoba mempertanyakan haknya
Dituduh pengacau kerja
Dianggap pahlawan kesiangan
Bisa berbahaya
Jangan bertanya, jangan bertingkah
Robot bernyawa teruslah bekerja
Cara menghadapi atasan menyebalkan 3: Matiin centang biru WhatsApp
Tempo hari, lini masa diramaikan dengan kabar yang menyebutkan bahwa mematikan centang biru WhatsApp dianggap sebagai sebuah bentuk kebohongan, seperti yang disebutkan oleh Aa Gym, dikutip dari Okezone.com. Terlepas dari kontroversi setuju atau tidak setuju, rasa-rasanya mematikan centang biru WhatsApp demi terhindar dari kejaran lembur atasan yang menyebalkan sah-sah saja dilakukan.
Maksud saya, ayolah, kamu nggak pernah ya ngerasain lagi liburan, tapi malah tiba-tiba di-WA dan disuruh ngerjain kerjaan dalam waktu 15 menit???
Cara menghadapi atasan menyebalkan 4: Terang-terangan membangkang
Hampir sama dengan poin nomor 1, terang-terangan membangkang adalah langkah yang bisa kamu lakukan untuk “membalas” kelakuan atasan yang menyebalkan. Selain telat datang rapat, kamu juga bisa melakukan hal-hal ekstrem lainnya, seperti pura-pura salah kantor, pura-pura linglung dan lupa dia siapa, atau bahkan meniru apa yang Sadam lakukan pada Sherina dalam Petualangan Sherina: Naruh permen karet ke kursinya.
Cara menghadapi atasan menyebalkan 5: Diem-diem bae
Puncak dari kekesalan seseorang berbeda-beda, tapi ada beberapa orang yang bakal memilih diam seribu bahasa saat emosinya hampir meledak alias muntab. Menghadapi bos yang menyebalkan memang melelahkan dan itu tuh, like, draining out energy banget gitu (mendadak bicara ala anak Jaksel). Jadi, daripada menghabiskan energi untuk merasakan kebencian, iya-in aja semua titah-titahnya padamu.
Buat apa?
Loh, kok pakai ditanya? Tentu saja buat gajian di penghujung bulan, dong~
BACA JUGA Starter Pack Nge-chat Atasan ala Budak Birokrat atau artikel Aprilia Kumala lainnya.