Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Peluang Usaha Santri dalam Program SPBU Gratis BBM 2 Liter Tiap Baca 2 Juz

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
9 Juli 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – SPBU yang punya program gratis BBM 2 liter setiap baca 2 juz diserang netizen. Lho, ini kan peluang usaha yang menjanjikan buat kami, kaum santri.

Menyaksikan pro kontra soal baliho di SPBU yang kasih gratis BBM 2 liter untuk mereka yang sudi baca 2 juz Al-Quran sejujurnya bikin saya agak heran. Terutama ketika menyaksikan beberapa orang dengan mati-matian mengritik baliho gratis BBM 2 liter untuk setiap baca 2 juz ini.

Nggak main-main, beberapa orang (yang saya kenal) tanpa tedeng aling-aling menyebut model promosi kayak gini itu norak. Wuiiih, syerem.

Mereka yang “ngamuk-ngamuk” nggak terima dengan model promosi ini sih bisa dipahami. Maklum, soalnya program gratis BBM 2 liter pakai 2 juz itu terkesan hanya mengistimewakan mereka yang muslim. Dan sebagai sebuah outlet yang barang dagangannya nggak butuh-butuh amat bikin promo, SPBU kayak gini nggak perlu lah bikin kebijakan yang terkesan diskriminatif begitu.

Baiklah, argumentasi protes gini sih sah-sah saja. Meski ya nggak sepenuhnya tepat. Kan nggak ada aturan yang baca 2 juz itu agamanya harus Islam. Asal mau baca 2 juz, sekalipun yang baca itu orang Buddha, Katolik, Sunda Wiwitan, atau Kejawen ya nggak masalah to harusnya? Perkara bacanya pakai huruf latin ya nggak masalah to? Yang penting kan 2 juz.

Di sisi lain, ketimbang ikut ribut-ribut soal pro dan kontra isu ini, saya malah ingin melihat program—yang katanya norak ini—dari sisi positifnya aja. Salah satunya adalah bagaimana peluang ekonomi rakyat bisa diberdayakan gara-gara program ini. Wabilkhusus, peluang ekonomi pesantren.

Oh, saya tidak sembarangan. Program ini benar-benar bisa direalisasikan dan saya sudah menyiapkan hitung-hitungan detailnya. Artinya ini bisa langsung diaplikasikan kalau sampeyan mau.

Begini.

Dalam budaya pesantren, sudah lumrah jika seorang santri diminta ngaji ketika ada hajatan. Baik hajatan di pesantrennya sendiri atau hajatan di kampung sekitar pesantren. Di daerah saya, aktivitas ini namanya muqoddaman. Kegiatan baca Al-Quran 30 juz yang dibagi per 30 orang. Jadi setiap orang akan kebagian membaca 1 juz Al-Quran. Lalu ketika acara selesai, diadakan khataman Al-Quran.

Sekarang bayangkan kalau misalnya ada pesantren yang penghuni satu kamarnya berisi 30 santri (kebetulan pesantren saya dulu satu kamar isinya bisa 40-60 santri). Tinggal bawa saja penghuni satu kamar untuk berangkat ke SPBU yang punya program gratis BBM 2 liter 2 juz ini. Lagian juga nggak ada ketentuan yang baca 2 juz itu harus satu orang kan? Jadi jelas, ide ini bakal sangat mashoook sekali.

Nah, begitu selesai ngaji lalu pulang dari SPBU, santri-santri ini bisa dapat 30 liter BBM secara cuma-cuma. Tuh, apa nggak dahsyat itu namanya?

Lalu, karena cukup jarang santri punya kendaraan pribadi. Tinggal dijual aja BBM itu di depan pesantren.

Ya karena nggak pakai modal uang (paling cuma modal botol Topi Miring doang sih), santri-santri ini bisa aja jual murah meriah. Bikin bazar BBM gitu. Misalnya kalau di SPBU harga Pertalite Rp7650 setiap liter (per Juli 2019), santri-santri ini bisa aja jual harga cukup Rp5000 perak aja.

Udah dapat untung besar, membantu ekonomi masyarakat dengan menyediakan bensin murah, dan jelas bakal lebih laku ketimbang SPBU resmi karena harga jualnya berani bersaing.

Iklan

Jika tiap hari santri-santri ini mau muqoddaman di SPBU yang ada program gratis BBM 2 liter 2 juz ini, sekarang bayangkan potensi ekonomi pesantren yang bisa diberdayakan. Ya nggak perlu setiap hari lah, cukup tiga hari dalam satu pekan aja udah lumayan banget itu. Per pekan udah dapat 30 x 3 = 90 liter BBM, Bung!

Itu pun baru hitungan satu kamar. Sekarang bayangkan kalau ada pesantren dengan ribuan santri. Lalu ribuan santri itu diberangkatkan ke SPBU yang punya program gratis BBM 2 liter 2 juz ini. Wah, bukan tidak mungkin santri-santri ini malah buka SPBU sendiri di depan pesantren. Apa nggak keren itu?

Ekonomi santri meningkat pesat, pesantren bisa menggratiskan SPP santrinya karena udah punya duit melimpah, lalu masyarakat di sekitar pesantren pun akan makmur karena tersedia BBM murah.

Namun, tidak hanya berhenti di situ potensi ekonomi pesantren bisa diberdayakan. SPBU yang punya program gratis BBM 2 liter 2 juz ini juga harus memikirkan tenaga yang ngecek bacaan orang-orang yang membayar BBM pakai bacaan Al-Quran. Oleh karena itu, jelas SPBU membutuhkan karyawan yang hafal Al-Quran 30 juz, biar “bayaran”-nya ini nggak abal-abal.

Nah, SPBU kayak gini nggak perlu jauh-jauh mencari tenaga kerjanya. Cukup mengambil saja satu atau dua alumnus pesantren yang hafidz. Beres urusan. Jadi di masa depan, akan jadi pemandangan lumrah usai khataman khotmil Al-Quran, mereka yang wisuda bil ghoib (hafal 30 juz) langsung terserap. Langsung siap kerja.

Nah lho, apa nggak spektakuler itu namanya? Biasanya orang lulus kuliah langsung kerja, ini orang hafal Al-Quran bisa langsung kerja. Di BUMN lagi—meski di bagian SPBU-nya aja sih.

Bukan tidak mungkin di masa depan, SMK-SMK tanah air yang punya jurusan Farmasi, Multimedia, Teknik Otomotif bakal waswas dengan pesantren. Lha gimana? Dengan program tahfidz aja, banyak anak-anak muda bakal lebih tertarik masuk pesantren ketimbang SMK karena peluang kerjanya lebih jelas dan nyata. Udah gitu, sebelum lulus dari pesantren udah bisa wirausaha bikin SPBU sendiri lagi.

Wah, terima kasih sekali untuk SPBU yang punya program gratis BBM 2 liter 2 juz ini. Benar-benar nggak diduga, ternyata kalian begitu perhatiannya dalam upaya meningkatkan ekonomi kreatif pesantren. Terima kasih.

Anu, kalau bisa jangan cuma gratis BBM 2 liter 2 juz saja, tapi BBG sekalian. Kan lumayan. Kalau tabung gas 3 kg dibayar pakai 3 juz Al-Quran—misalnya. Santri-santri ini mungkin nggak cuma bikin SPBU sendiri nantinya, tapi juga toko kelontongnya sekalian.

Tentu saja dengan embel-embel gini: SPBU dan Toko Kelontong bersyariah. Dijamin halal 100% meski tanpa stempel MUI.

Terakhir diperbarui pada 9 Juli 2019 oleh

Tags: 2 juzbbm gratisgratis bbm 2 literPesantrensantri
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Tayangan Trans7 tentang pesantren memang salah kaprah. Tapi santri juga tetap perlu berbenah MOJOK.CO
Aktual

Trans7 Memang Salah Kaprah, Tapi Polemik Ini Bisa Jadi Momentum Santri untuk “Berbenah”

17 Oktober 2025
Ilustrasi Pesantren Lirboyo diserang framing TransTV yang kelewatan - MOJOK.CO
Esai

Framing Busuk Trans7 ke Pesantren Lirboyo dengan Citra Perbudakan adalah Kebodohan yang Tidak Bisa Dimaafkan Begitu Saja

14 Oktober 2025
Etika santri di pondok pesantren bukan pengkultusan pada kiai MOJOK.CO
Ragam

Dari Sungkem hingga Minum Bekas Kiai, Dasar Etika Para Santri di Pondok Pesantren yang Dituding Perbudakan

14 Oktober 2025
Ilustrasi pondok pesantren yang jadi makelar jodoh - Mojok.co
Ragam

Perjodohan di Pesantren “Makelar Jodoh”: Dipaksa Terima Orang Tak Dikenal Hanya karena Saleh, Tapi Jalani Rumah Tangga Menderita

10 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.