Panduan Memahami Konten Satire dari Web yang Sering Nayangin Tulisan Satire - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Panduan Memahami Konten Satire dari Web yang Sering Nayangin Tulisan Satire

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
8 Oktober 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Biar nggak kecele dan salah mengira sebuah tulisan satire sebagai sebuah tulisan bodoh biasa, apa yang harus kita lakukan?

Saya pernah mencoba menulis satire—bidang tulisan yang sebelumnya saya yakin betul bahwa tak ada yang bisa menandingi kemampuan Ahmad Khadafi di dalamnya. Percobaan itu berlangsung beberapa kali, tapi yang paling saya ingat adalah soal Super Junior yang menggelar konser di Arab Saudi. Niat hati menyalurkan kekesalan karena selalu saja ada pihak yang menyudutkan Super Junior (dan Kpop secara umum) sebagai ancaman iman, malah berujung tawa dan geleng-geleng kepala gara-gara satire yang gagal sampai.

Netizen di Indonesia—termasuk kita-kita semua—cenderung punya semangat berlebih kalau melihat sesuatu yang tampak bisa didebat. Untuk itulah, para penulis satire harus siap mental dan hatinya kala melihat hasil karyanya digugat sedemikian rupa.  Tenang, nyelekit sedikit aja, kok—masih jauh lebih nyelekit kalau kamu di-ghosting sama gebetan.

Agus Mulyadi, dalam tulisannya soal komentar-komentar di artikel satire, menuturkan kebingungannya soal harus atau tidak harus ikut-ikutan komentar di sebuah artikel yang tampak “bodoh”. Soalnya, siapa tahu artikel itu cuma artikel satire. Bisa-bisa, kalau kita terpancing emosi dan ngomel-ngomel, kitalah yang bakal dicap bodoh dan nggak ngerti satire. Duh, kan malu.

Salut sama kesederhanaan blio. Jaga kesehatan Pa Bamsoet! pic.twitter.com/Gg5tb0bHAN

— VK 🇰🇵 (@vctrkmng) October 7, 2019

Baca Juga:

Kader PSI Sebaiknya Mulai Belajar Satire daripada Bikin Malu Kayak Jubirnya Ini

Sarkasme Ahmad Dhani sebagai Sosial Justice Warior

Tentang Komedi yang Relijius dan Betapa Sialnya Menjadi Perempuan

Di lini masa, post di atas menjadi salah satu contoh kasus satire yang berhasil memancing beberapa orang. Iya, seakan-akan di dunia ini nggak cukup ikan yang dipancing, ternyata manusia juga bisa kepancing.

Dilansir dari Thatcc, satire sendiri terlahir dari orang baik yang tersakiti sejak tahun 1963, yaitu pertama kali digunakan oleh Dave Barry saat menulis untuk Miami Herald Newspaper. Barry semestinya menulis kriminal, tapi lucunya, ia begitu buruknya dalam menyelesaikan pekerjaannya, hingga sang editor merasa sebaiknya tulisan Barry masuk ke dalam rubrik humor.

Sejak saat itu, satire digunakan sebagai senjata untuk menggoda atau menertawakan suatu fenomena oleh beberapa penulis. Dalam perkembangannya, jenis tulisan ini juga pernah mendapat larangan keras beredar, misalnya di Mesir dan Kanada.


Terus, terus, biar nggak kecele dan salah mengira sebuah tulisan satire sebagai sebuah tulisan bodoh biasa, apa yang harus kita lakukan? Biar bisa membedakan candaan murni dan satire, apa yang harus kita tempuh???

Pertama, pastikan kamu mencari tahu apakah ada tanda-tanda tulisan tadi berbau satire, misalnya dengan menemukan kata “satire” disebutkan dalam laman yang kamu buka.

Tak sedikit penulis yang memberikan disclaimer bahwa tulisannya adalah satire belaka—mungkin ia kelewat lelah membaca komentar-komentar yang kian jahat, atau putus asa karena tak seorang pun melihat apa yang sesungguhnya sedang ia maksudkan dalam tulisan. Kasihan 🙁

Kedua, gunakan common sense dengan membandingkan berita yang muncul di situs lain yang (lebih) terpercaya.

Prinsipnya sama kayak kamu kalau lagi belanja baju; pasti mau bandingin harga sama toko sebelah, kan? Nah, daripada langsung kebakaran jenggot atau kebakaran kumis (kalau-kalau kamu nggak punya jenggot), mending kamu mulai membuka situs-situs berita yang lebih tepercaya. Cari berita yang dimaksud—ada nggak? Beneran nggak? Gitu, ya, Jamilah.

Ketiga, jangan kemakan headline.

Mentang-mentang judul artikelnya mengundang dan heboh, alih-alih mencari tahu kebenarannya, kamu malah memilih untuk langsung memberikan reaksi keras pada artikel yang dimaksud. Padahal, itulah kunci artikel satire; mengundang sejak dalam headline. Menggelitik sejak dalam pikiran. Menertawakan sejak paragraf pertama.

Keempat, kenali penulis atau situs tempat kamu menemukan tulisan tadi.

Sebagai contoh, kalau kamu membaca nama penulis “Joko Widodo” dan “Agus Mulyadi”, tentu kesannya berbeda, kan? Lihat-lihat juga situs tempat tulisan itu dimuat. Apakah situs dan penulis tadi punya riwayat artikel atau tulisan satire? Kalau memang iya, ngapain situ harus repot-repot marah-marah?

Maksud saya, kalau kamu nemu tulisan “bodoh” dan “aneh” itu di laman situs Mojok, ya masa kamu harus terkejut-kejut lagi, sih?!

BACA JUGA Sarkasme dan Satire: Duo Majas Sindiran yang Beda Level atau artikel Aprilia Kumala lainnya.

Tags: nyindirsarkasmetulisan bodohtulisan satire
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

jubir psi sarkas satire arti cara memahami @mouldie_sep twitter partai solidaritas indonesia mojok.co

Kader PSI Sebaiknya Mulai Belajar Satire daripada Bikin Malu Kayak Jubirnya Ini

31 Desember 2019
Ahmad_dhani_Mojok

Sarkasme Ahmad Dhani sebagai Sosial Justice Warior

28 November 2017
170815 ESAI SAKDIYAH Ma'ruf Mojok

Tentang Komedi yang Relijius dan Betapa Sialnya Menjadi Perempuan

15 Agustus 2017
Pos Selanjutnya
mojok.co balbalan review bola Mencintai Serie A Lewat Kejayaan Juventus dan Kejatuhan AC Milan MOJOK.CO yamadipati seno

Mencintai Serie A Lewat Kejayaan Juventus dan Kejatuhan AC Milan

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022

Panduan Memahami Konten Satire dari Web yang Sering Nayangin Tulisan Satire

8 Oktober 2019
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022

Terbaru

tarif ojol mojok.co

Ekonom Indef: Kenaikan Tarif Ojol Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Perlu Pertimbangkan Lagi

12 Agustus 2022
Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi Dari Dapur Umum

Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi dari Dapur Umum

12 Agustus 2022
meterai elektronik mojok.co

Beredar Meterai Elektronik Palsu, Waspadai Modusnya

12 Agustus 2022
kip kuliah ugm mojok.co

UGM Buka Pendaftaran Beasiswa KIP Kuliah Bagi 1.850 Mahasiswa Baru, Ini Syaratnya

12 Agustus 2022
mitos dan fakta menyusui mojok.co

Ini Mitos dan Fakta Seputar Ibu Menyusui yang Perlu Diketahui

12 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In