Memprotes Kebijakan Pemerintah Sama Sekali Nggak Ada Hubungannya dengan Pilihan Saat Pilpres - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

Memprotes Kebijakan Pemerintah Sama Sekali Nggak Ada Hubungannya dengan Pilihan Saat Pilpres

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
17 Mei 2020
0
A A
pilihan pilpres
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Mau mencoblos Jokowi, silakan. Mencoblos Prabowo juga silakan. Keduanya sama-sama berhak untuk memprotes pemerintah. Nggak ada urusannya dengan Pilpres.

Saat Jokowi meneken Perpres yang isinya menaikkan kembali tarif iuran BPJS yang sebelumnya sempat turun karena aturan kenaikan iuran BPJS dianulir oleh MA, banyak orang yang kemudian memprotes keputusan tersebut.

Maklum, keputusan tersebut dinilai melawan secara halus keputusan MA, selain itu, momennya juga sangat tidak pas, mengingat ekonomi masyarakat sedang sangat terpukul karena corona.

Tak sedikit dari orang-orang yang memprotes kebijakan tersebut adalah orang-orang yang dulu pernah mencoblos Jokowi saat Pilpres. Saya salah satunya.

Balasan atas protes-protes yang dilancarkan oleh orang-orang yang dulu pernah mencoblos Jokowi itu pun kemudian punya pattern yang seragam: “Akhirnya sadar”, “Sudah Insaf?”, “Sekarang sudah waras, ya?” dan komentar-komentar sejenis.

Komentar-komentar macam ini tentu saja menyebalkan. Maklum saja, komentar jenis ini membuat banyak orang jadi enggan dan gengsi kalau ingin memprotes atau mengkritik keputusan pemerintah karena dulu ikut mencoblos presiden yg menjabat. Ini bahaya.

Baca Juga:

pilkada 2024

Manuver Anak-anak Jokowi di Pilkada 2024

25 Januari 2023
ganjar pranowo pilpres

Survei LSI: Ganjar Pranowo Unggul Ditopang Fans Jokowi 

25 Januari 2023

Memprotes keputusan pemerintah itu seharusnya blas nggak ada hubungannya dengan pilihan kita saat Pilpres.

Baik yang memilih Jokowi, Prabowo, maupun yang golput sekalipun, harusnya sah dan berhak untuk memprotes kebijakan pemerintah sebisanya kalau memang dinilai buruk. Pemerintahan bisa berjalan dengan ideal jika rakyatnya ikut aktif memprotes, mengkritik, bahkan mengggugat kebijakan-kebijakan pemerintah.

Sebagai contoh, aturan kenaikan iuran BPJS yang tahun lalu sempat dibikin melalui Perpres itu bisa dianulir oleh MA karena digugat oleh komunitas cuci darah Indonesia. Ini bukti sahih bahwa rakyat berhak dan bebas untuk ikut mengawasi kebijakan pemerintah. Nggak ada hubungannya dengan dulu pilih Jokowi, Prabowo, atau golput sekalipun.

Yang golput sangat pantas kalau protes saat pemerintah bikin keputusan menyebalkan sebab sedari awal mereka sudah berkeyakinan bahwa kedua capres sama-sama bukan pilihan yang baik. Yang pendukung Prabowo lebih pantas protes karena sejak lama mereka sudah yakin Pemerintah Jokowi bakal blunder. Yang mendukung Jokowi pun jauh lebih layak untuk protes karena ada beban moral yang besar pada diri mereka sebab Jokowi bisa jadi presiden ya karena dipilih oleh mereka.

Tentu saja hal sesimpel itu seharusnya sangat bisa dimengerti. Kalau kayak gitu saja kok nggak mudeng, mungkin memang gobloknya orang se-kecamatan diambil sendiri.

Mangkanya, pas baca balasan twit beberapa orang yang memprotes naiknya kembali tarif iuran BPJS yg isinya “Akhirnya sadar” atau “Sudah Insaf” itu, saya membatin pengin banget nanya alamatnya buat saya kirimin satu botol cerebrovit. Biar cemerlang.

Begini, di Pilpres 2014, misalnya, seperti yang diketahui oleh banyak orang, saya memang lebih memilih Jokowi ketimbang Prabowo (Di Pilpres 2019, saya memutuskan golput). Maka, ketika Pemerintahan Jokowi bikin keputusan yang di mata saya buruk, ya saya punya beban moral dong supaya protes. Sebab bagaimana pun, saya punya andil atas terpilihnya Jokowi sebagai presiden.

Kenapa dulu saya memilih Jokowi, ya karena memang pilihannya cuma dua itu. Jokowi dan Prabowo. Nggak ada pilihan lain. Dari dua itu, yang saya tahu lebih punya sisi baik lebih banyak ya Jokowi. Kalau waktu itu yang jadi capres Gus Mus atau Bu Susi, misalnya ya pasti saya pilih mereka.

Bahwa ada yang membela Jokowi matian-matian mau Jokowi benar atau salah, pasti ada. Tapi jangan lantas menganggap semua yang memilih Jokowi pasti seperti itu. Itu goblok mentok namanya.

Saya pribadi merasa tak pernah membela mati-matian, ya sekadar membela karena saya merasa perlu. Misal saat ada isu Jokowi yang tak mau tes DNA untuk membuktikan dia PKI atau tidak. Sebagai orang yang di SMP sudah dapat pelajaran biologi, tentu saja saya membela Jokowi dalam polemik ini.

Kenapa saya membela? Ya karena memang serangan itu bebalnya setengah mampus. Sejak kapan orang bisa diketahui PKI atau tidak lewat tes DNA? Sampel apa yang mau dites? Kerak besi yang nempel di palu? Atau bekas tanah yang nempel di arit? Bisa nangis jamaah itu guru biologi se-Indonesia.

Atau saat Jokowi dicibir karena dianggap anak nggak jelas sebab pas lebaran dianggap nggak sungkem sama ibunya dan kebetulan memang nggak ada fotonya saat sungkem. Lha gimana, saya ini juga nggak pernah difoto pas sungkem sama ibu saya, apa itu berarti saya anak nggak jelas? Kok enak betul.

Kalau saya merasa perlu membela ya saya bela. Tapi kalau saya merasa perlu buat protes saking jengkelnya saya ya saya protes. Sesederhana itu.

Jadi kalau ada orang yg memprotes pemerintah Jokowi padahal dulu ia mencoblosnya, nggak perlu dikomen “Sudah insaf, Bos?” Sebab nggak ada jaminan kalau presidennya bukan Jokowi negara ini bisa lebih baik. Wong semua capres dulu ya janjinya manis semua.

Terakhir diperbarui pada 17 Mei 2020 oleh

Tags: jokowipilpresprabowo
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

pilkada 2024
Kotak Suara

Manuver Anak-anak Jokowi di Pilkada 2024

25 Januari 2023
ganjar pranowo pilpres
Kotak Suara

Survei LSI: Ganjar Pranowo Unggul Ditopang Fans Jokowi 

25 Januari 2023
Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja MOJOK.CO
Esai

Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja

21 Januari 2023
uu pprt mojok.co
Kotak Suara

Jokowi Desak RUU PPRT Disahkan, Mandek 19 Tahun Lamanya

20 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
cara mengatasi kebiasaan typo salah tik penulis mojok.co

Cara Mengatasi Kebiasaan Typo/Salah Tik dan Salah Eja

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

pilihan pilpres

Memprotes Kebijakan Pemerintah Sama Sekali Nggak Ada Hubungannya dengan Pilihan Saat Pilpres

17 Mei 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja MOJOK.CO

Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja

29 Januari 2023
Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
bisnis raffi ahmad mojok.co

Nama-nama Penting di Balik Gurita Bisnis Raffi Ahmad

30 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023

Terbaru

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023
ratu tisha pssi

Ratu Tisha Bicara Soal Memajukan Sepak Bola Perempuan, Bagaimana Caranya?

4 Februari 2023
wali kota blitar mojok.co

Dendam sang Senior di Balik Perampokan Rumah Wali Kota Blitar

4 Februari 2023
perbedaan reboot dan restart mojok.co

Ini Perbedaan Reboot dan Restart Biar Kamu Nggak Asal Pencet

4 Februari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
politisi perempuan mojok.co

Alasanku Mengubur Mimpi Jadi Politisi Perempuan

3 Februari 2023
uang pangkal ugm mojok.co

Rencana Uang Pangkal UGM Ramai Ditolak: Menyusahkan Mahasiswa dan Tidak Relevan

3 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Podium
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In