ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Memang Kenapa Kalau Aksi 212 Minta Diliput yang Baik-Baik Saja?

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
22 Februari 2019
0
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Alih-alih fokus meliput betapa aksi 212 berjalan damai, berita soal intimidasi wartawan malah mendominasi. Sebal, ini gara-gara si copet sialan!

Berita di banyak media nasional hari ini temanya serupa: aksi 212. Lebih spesifik lagi, aksi 212 ini disandingkan dengan dugaan-dugaan mobilisasi massa dan kampanye, mengingat yang hadir kebanyakan adalah tokoh oposisi. Belum lagi, ada sebuah kabar yang berembus soal peristiwa serius di tengah-tengahnya. Apakah itu?

Kalau kamu belum tahu, kabarnya massa 212 ini mengintimidasi wartawan yang sedang meliput kisruh yang terjadi di tengah aksi gara-gara seorang copet tertangkap. Intimidasi yang dimaksud di sini adalah adanya pelarangan wartawan meliput dan permintaan untuk wartawan agar menghapus foto.

[!!!!!!!!!1!!1!!!!!!]

Orang-orang langsung kebakaran jenggot. Mereka mengutuk aksi premanisme yang mengintimidasi wartawan, apalagi beredar pula kutipan massa 212 yang meminta agar wartawan meliput berita yang baik-baik saja, jangan yang jelek-jelek. Duh, apa-apaan, sih???, batin masyarakat yang kadung emosyen.

Padahal, kalau kita cukup berkepala dingin dan mencoba sok bijaksana dan adil, rasanya ya nggak salah-salah amat, loh, kalau massa 212 itu minta diliput yang baik-baik saja. Maksud saya, siapa sih yang di zaman sekarang nggak perlu ditunjukkan kebaikan hatinya??? Lagi pula, harap diingat: aksi 212 ini kan aksi damai, masa harus terdistraksi sama kasus pencopetan??? Bisa-bisa, nanti di media massa malah kasus pencopetan ini yang di-blow up, bukan soal tujuan aksi 212 digelar!

Ya kayak sekarang ini, nih, buktinya: alih-alih fokus meliput betapa acara 212 berjalan damai dan seluruh massa yang terlibat mengirimkan munajat yang baik, berita soal intimidasi wartawan malah mendominasi. Sebal, ini gara-gara si copet sialan itu, sih!

Padahal, massa 212 itu kan sudah menunggu momen ini datang. Ingat, kan, betapa geramnya Pak Prabowo waktu tahu acara Reuni 212 tidak diliput media dan televisi, bulan Desember lalu? Yah, walaupun kita juga bertanya-tanya kenapa Pak Prabowo harus ngomel-ngomel—dia kan cuma undangan, bukan panitia—tapi yang jelas dari sini kita harusnya bisa memahami perasaan orang-orang yang terkumpul dalam kelompok 212.

Udah mah mereka kesal karena dulu nggak diliput, eh giliran diliput malah pas ada kisruh gitu. Duh, please, deh, tolong pahami mereka kali ini aja!

Kalau sudah begini, masyarakat pasti menjadikan massa 212 sebagai bulan-bulanan karena dianggap cuma mau terekspos dengan berita baik. Padahal…

…ya memangnya kenapa, gitu??? Ada masalah??? Hmm???

Nih, ya, ada sebuah analogi menarik soal 212 dan Instagram. Situ pasti pernah, kan, ambil foto selfie dan ingin mengunggahnya ke Instagram dengan segera? Lantas, apa yang situ lakukan biar hasil fotonya tampak lebih bagus?

Ya, tentu saja: dengan memanfaatkan filter.

Pun demikian dengan aksi 212—dan banyak aksi lainnya. Agar beritanya tampak lebih indah dan menarique, apa salahnya kalau mereka ingin mengantisipasi bahwa berita-berita buruk yang terjadi tak turut diberitakan??? Memangnya nggak boleh, gitu, merasa insecure dan meminta para wartawan menghapus foto demi stabilitas nasional (halah)???

Ah, sudahlah, kamu tak perlu pura-pura marah dan membenci massa 212. Kamu pun kalau lagi insecure sama pacarmu juga minta doi menghapus fotonya bareng teman-temannya yang terlihat terlalu ‘intim’, kan? Ngaku aja~

Ta-tapi, kan, massa 212 benar-benar mengintimidasi! Ngapain coba mereka bilang, ‘Kalian dari media mana? Dibayar berapa? Kalau rekam yang bagus-bagus aja, yang jelek nggak usah!’ kalau nggak bermaksud buruk ke kita-kita—para wartawan???

Januari lalu, Jubir FPI sekaligus Penasehat Persaudaraan Alumni 212, Slamet Ma’arif, pernah menanggapi kasus serupa. Kala itu, ia meminta maaf pada media massa atas tindakan intimidasi kepada sejumlah awak wartawan yang berlangsung dalam aksi 212 berjilid-jilid. Kilahnya, intimidasi terjadi karena sebagian demonstran tidak berkenan dengan pemberitaan media.

Nah itu, loh!!! Itu!!! Mereka-mereka itu cuma tidak berkenan, Saudara-saudara. Sekali lagi: tidak berkenan. Jadi, ya, apa solusinya?

Ya silakan kita semua saling introspeksi satu sama lain, lah. Kok bisa-bisanya ada yang tidak berkenan sama media situ sampai harus diintimidasi??? Siapa tahu yang salah itu kamu, bukan mereka….

Eh, apa? Kamu juga nggak berkenan sama mereka?

Yaaaa, masuk akal, sih, tapi kalau kamu balas mengintimidasi juga, kamu sama dong sama mereka. Memangnya mau?

Hehe.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: aksi 212alumni 212intimidasi wartawankampanyeprabowo
Iklan
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Belajar Bahasa Inggris Cocok untuk Atlet Brain Rot kayak Kamu MOJOK.CO
Esai

Belajar Bahasa Inggris Adalah Tahap Awal untuk Memanusiakan Diri bagi Atlet Brain Rot seperti Saya

10 Juni 2025
stairlift, candi borobudur.MOJOK.CO
Aktual

Coba-coba Naik Stairlift di Candi Borobudur, Bakal Jadi Fasilitas Permanen?

29 Mei 2025
candi borobudur.MOJOK.CO
Sosial

Bukan Permintaan Prabowo, Ini Penjelasan Pengelola soal Pemasangan Stairlift di Candi Borobudur

27 Mei 2025
3 Cara Mendapatkan Uang Banyak yang Perlu Diketahui Prabowo MOJOK.CO
Esai

3 Cara Mendapatkan Uang Banyak untuk Negara: Sebuah Proposal Kontroversial yang Harus Didengarkan Presiden Prabowo

15 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wisata di Bali anti ribet dengan eSIM MOJOK.CO

Liburan ke Bali Tanpa Drama: Cukup eSIM, Sinyal Aman, Kantong Tenang

10 Juni 2025
kuliah di ugm.MOJOK.CO

4 Tahun Pura-pura Jadi Mahasiswa UGM demi Bahagiakan Ortu, padahal Kuliah di Kampus Tak Terkenal Jogja

10 Juni 2025
Mahasiswa gap year kuliah di Unila. MOJOK.CO

Ditolak Kampus Bergengsi padahal Dulu Jadi Siswa Terpintar hingga Malu Melamar Kerja karena Ijazah SMA, Kini Pilih Kerja Sesuai Passion

11 Juni 2025
Yamaha Xeon sebagai motor terbaik. MOJOK.CO

14 Tahun Pakai Yamaha Xeon, Motor Butut yang Kuat Menerjang Jalanan Terjal Tasikmalaya ke Pantai Pangandaran

13 Juni 2025
pengalaman pertama naik krl jogja-solo, klaten.MOJOK.CO

Pengalaman Pertama Orang Klaten Naik KRL Jogja-Solo, Sok-sokan Berujung Malu karena Tak Paham Kursi Prioritas dan Salah Turun Stasiun

13 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.