ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Luhut Pengin Indonesia Punya Senjata Nuklir Tuh Maksudnya Biar Apa Ya?

Nia Lavinia oleh Nia Lavinia
5 Februari 2020
0
A A
Luhut Pengin Indonesia Punya Senjata Nuklir Tuh Maksudnya Apa Ya? MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Di saat negara-negara lain pengin mengeliminasi senjata nuklir di dunia karena rawan bikin bencana, Luhut malah pengin Indonesia punya senjata nuklir juga biar bisa ikutan kalau ada keributan.

Kennet Waltz, seorang scholar Hubungan Internasional pada tahun 1981 pernah menulis sebuah esai berjudul “The Spread of Nuclear Weapons: More May Better”. Esai itu bisa berisi prediksinya mengenai apa yang akan terjadi jika negara-negara di dunia pada punya senjata nuklir. Di esainya, dia bilang kalau penyebaran senjata nuklir akan membawa dunia ke dalam kedamaian dan memperkuat stabilitas internasional.

Kok bisa banyak senjata tapi jadi aman?

Sebagai seorang realis sejati yang kerjaannya curigaan mulu kalau negara lain pengin berbuat jahat, dan satu-satunya cara biar negara kita selamat adalah dengan memperkuat pertahanan dengan punya banyak senjata, Waltz mikir kalau semua negara punya senjata nuklir, nggak akan ada yang berani nyerang satu sama lain soalnya nanti kalau pecah perang, perangnya yang melibatkan nuklir bakal membawa kehancuran maha dahsyattt buat siapa pun yang terlibat di sana.

Karena horor kalau negaranya bisa hancur lebur, negara jadi harus mikir berkali-kali kalau mau ngajak perang. Akhirnya nggak akan ada yang berani deh, jadinya dunia damai.

Yang jadi masalah, ketika kita tahu negara sebelah punya nuklir (meskipun kita tahu kalau itu tujuannya untuk pertahanan), kita pasti tetep deg-degan soalnya, kita nggak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan, gimana kalau kita tiba-tiba musuhan sama negara itu lalu nuklirnya suatu saat dipakai buat nyerang kita? Di sinilah muncul yang namanya security dilemma.

Dilema yang bikin kita mau nggak mau, harus punya nuklir juga sebagai persiapan kalau-kalau nanti perang. Nah, sama halnya kayak kita yang deg-degan lihat tetangga makin kuat, tetangga kita juga akhirnya was was dan melihat upaya kita untuk melindungi diri itu sebagai ancaman (dikiranya mau nantangin juga), jadi dia mau nggak mau, akhirnya beli senjata lagi. Ya pokoknya jadi lomba-lombaan senjata terus lah sampai nggak tahu kapan berhenti. Ini yang terjadi kejadian waktu Perang Dunia II dan Perang Dingin antara AS dan Soviet dulu.

Ya emang sih dunia jadi aman karena nggak ada perang. Tapi kalau dipikir-pikir, horor juga kalau senjata nuklirnya jadi kebanyakan. Gimana kalau (amit-amit) ada satu negara sensi sedikit, atau petugasnya teledor dan nggak sengaja kepijit tombolnya, lalu senjata itu meluncur ke tempat yang tidak diduga sebelumnya. Bukannya bikin damai, yang ada malah manggil bencana.

Ketakutan terjadi ketololan kayak gini ini yang akhirnya bikin perjanjian yang namanya Non-Proliferation Treaty (NPT) yang tujuan akhirnya adalah mengeliminasi senjata nuklir buat negara yang punya nuklir, dan mencegah negara yang nggak punya senjata nuklir terinspirasi dan pengin punya juga. NPT memastikan negara-negara nggak melakukan percobaan, atau mengembangkan nuklir secara diam-diam. Lalu mengatur penggunaan uranium untuk energi bukan untuk senjata.

Lagian, sekarang udah nggak musim negara saling ngancam buat perang. Sejak dunia terintegrasi lewat perdagangan internasional, perang dianggap sebagai tindakan yang merugikan. Ya gimana nggak rugi, kalau kita menyatakan perang, kita bakal langsung dicap musuh internasional terus dikasih banyak sanksi ekonomi yang bikin kita nggak bisa jualan atau beli kebutuhan.

Nah, di saat warga dunia berusaha mengeliminasi senjata nuklir, Luhut Binsar Pandjaitan, Perdana Menteri eh Menko Maritim dan Investasi Indonesia malah bilang kalau dia pengin Indonesia punya senjata nuklir setelah berkunjung ke World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss Januari kemarin.

Mengutip dari Tirto, katanya, dia kepikiran kalau Indonesia harus punya nuclear power setelah nimbrung pembicaraan AS, India, China, dan Korea Utara. Tapi, meskipun udah nimbrung, Jenderal yang ia kenal malah asik berbicara dengan perwakilan negara tadi dan dia sama sekali nggak diajak bicara…. Dia pun akhirnya mempertimbangkan kalau boleh juga nih Indonesia punya senjata nuklir. Biar kalau ada ribut-ribut, Indonesia bisa ikut.

Memang ya jiwa-jiwa suka keributan ini bukan hanya tertanam dalam diri netizen, tapi juga dalam diri seorang menteri! Saluuuut!

Tapi yang jadi masalah, pengin punya senjata nuklir biar bisa caper dan gaya-gayaan itu kok ya anu… gimanaaa gitu. Senjata nuklir itu kan bukan mainan….

Mana bisa orang Indonesia ngelola proyek yang harus zero mistake kayak gitu. Mana di Indonesia dana proyek tuh suka dikorupsi lagi. Wisma atlet dan proyek Hambalang saja mangkrak, lha bisa dibayangin kalau Indonesia punya proyek pengembangan senjata nuklir, karena duitnya dicawe-cawe sana-sini, akhirnya dikerjakan secara serampangan, hasilnya? Senjata setengah jadi yang nantinya meledak di kadang sendiri! Ini mah bukan senjata nuklir lagi namanya tapi jadi senjata pemusnah bangsa Indonesia.

Kalau cuma buat ikutan ribut-ribut, nggak perlu nuklir, pakai netizen aja, Pak, pada jago mereka!!1!

Masa cuma gara-gara baper nggak diajak ngobrol lalu iri sama negara yang punya nuklir lantas kepikiran ide gila kayak gitu. Ya mbok lain kali ngiri tuh sama negara yang menyejahterakan rakyatnya kayak negara-negara Skandinavia gitu lhoo. Ngiri kok sama negara yang suka bikin bencana.

BACA JUGA Betapa Realisnya Prabowo dan Liberalisnya Jokowi atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 5 Februari 2020 oleh

Tags: Luhut Binsar Pandjaitansenjata nuklir
Iklan
Nia Lavinia

Nia Lavinia

Mahasiswa S2 Kajian Terorisme, Universitas Indonesia.

Artikel Terkait

surya paloh luhut mojok.co
Kotak Suara

Surya Paloh Temui Luhut, Pertanda Hubungannya dengan Jokowi Kian Renggang?

8 Mei 2023
Ini Bukan Tentang Twitter, Ini Tentang Muka Bantal Elon Musk! MOJOK.CO
Konter

Ini Bukan Tentang Twitter, Ini Tentang Muka Bantal Elon Musk!

27 April 2022
kompilasi from this to this versi pemerintah luhut binsar yasonna laoly pembebasan napi menteri terawan jokowi indonesia mojok.co Gapapa Pemerintah Koreksi Target Herd Immunity Indonesia, Jujur Lebih Bagus
Pojokan

10 Kompilasi From This to This Pemerintah yang Menciptakan Kerut Dahi

23 April 2020
Luhut Binsar Pandjaitan corona ODP PDP MOJOK.CO
Pojokan

Pengin Percaya Diri Kayak Pak Luhut Binsar yang Nggak Takut Kualat

15 April 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
lampu LED mojok.co flashbang mojok.co crankshaft mojok.co honda pcx mojok.co

Mending Main Hati daripada Main Lampu LED di Kendaraan, Bikin Emosi!

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Merger Grab dan GoTo bisa sebabkan ledakan pengangguran MOJOK.CO

Ojol Jogja-Jateng Tolak Merger Grab dan GoTo karena Bisa Kurangi Pendapatan Driver dan Sebabkan Ledakan Pengangguran

13 Mei 2025
Pengalaman traumatis di KA Sri Tanjung dan Stasiun Lempuyangan Jogja MOJOK.CO

Naik KA Sri Tanjung ke Stasiun Lempuyangan bikin Orang Surabaya Trauma ke Jogja

9 Mei 2025
Sandal upanat produksi perajin Borobudur di Magelang. MOJOK.CO

Mereka yang Mendapat Berkah dari Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur

13 Mei 2025
Luna Maya menikah dengan Maxime Bouttier. MOJOK.CO

Dari Luna Maya Saya Belajar, Kalau Jodoh Nggak Bakal Kemana meski Butuh Waktu yang Nggak Sebentar

8 Mei 2025
Pengobatan gratis di Candi Borobudur dalam perayaan waisak. MOJOK.CO

Cerita Jemu Memboyong Ibu Usia 102 Tahun untuk Dapat Layanan Pengobatan Gratis di Candi Borobudur

11 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.