Koar Soal Utang Negara, Prabowo Malah Digugat karena Nggak Lunasi Utang 52 Miliar - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Koar Soal Utang Negara, Prabowo Malah Digugat karena Nggak Lunasi Utang 52 Miliar

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
10 Maret 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Wasekjen Gerindra menyebut, utang Prabowo Subianto yang digugat karena belum lunas itu hal wajar. Dalam bisnis itu biasa. Biasa digugat mungkin maksudnya.

Memasuki detik-detik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 pada April mendatang, kabar tak sedap muncul dari pihak capres Prabowo Subianto. Ketua Umum Partai Gerindra ini digugat secara perdata karena diduga ingkar janji karena belum melunasi utang jual beli saham sebesar Rp52 miliar. Ebuset, banyak juga ya?

Hal ini terkait dengan pembelian saham Nusantara Internasional Enterprise Berhad Malaysia sebesar 20 persen. Awalnya saham itu milik Djohan Teguh Sugianto, lalu Prabowo membeli saham 20 persen itu dengan kesepakatan senilai Rp140 miliar sejak Agustus 2011.

Disepakati oleh Prabowo dan Djohan, pembayaran dilakukan pakai sistem kredit. Nyicil per bulan. Prabowo diwajibkan membayar Rp2 miliar per bulan selama 58 kali. Kalau Prabowo rajin membayar utang itu, harusnya kredit saham ini lunas pada 31 Juli 2016.

“Dibayar cuma sampai Januari 2015, baru Rp88 miliar yang disetor. Saat jatuh tempo pelunasan 31 Juli 2016, ternyata tidak diselesaikan juga pelunasannya,” kata Fajar Marpaung, Tim Kuasa Hukum dari Djohan Teguh Sugianto seperti diberitakan detik.com.

Baca Juga:

Klaim Abal-abal Program Kartu Prakerja ala Menteri Airlangga

Dahsyatnya Nasida Ria hingga Koalisi Prabowo-Cak Imin

Jokowi: Subsidi Energi Setara dengan Biaya Pembangunan Ibu Kota Baru

Sejak 2016 juga diketahui kalau pihak Djohan sudah mengirimkan surat teguran sebanyak 5 kali, tapi mungkin karena Prabowo terlalu sibuk mengurus perbaikan bangsa, surat itu jadi luput nggak kebaca. Akhirnya digugat secara perdata deh Prabowo ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan oleh Djohan.

Isu ini jelas jadi bencana bagi citra Prabowo di mata masyarakat. Lha gimana? Di saat tim kampanyenya koar-koar soal utang negara yang semakin menumpuk, jebul utang Prabowo sendiri belum juga diselesaikan sejak 2015. Ibarat pepatah, ini seperti menepuk air kencing terpercik ke muka sendiri.

Namun bukan TKN Prabowo kalau tidak bisa membalikkan keadaan terjepit begini untuk jadi momentum buat menghantam Jokowi. Lha wong Wasekjen Demokrat, Andi Arief yang kena kasus narkoba aja bisa ujug-ujug jadi salahnya pihak lawan politik kok.

Contoh:

“Andi Arief cuma jadi korban kegagalan Pemerintah Joko Widodo dalam pemberantasan narkoba di Indonesia,” kata Arief Poyuono, Waketum Gerindra, ketika mengomentari soal penangkapan Andi Arief.

Sebuah pemikiran yang brilian dan benar-benar out of the box. Hal ini juga kembali terjadi saat kasus utang Prabowo ini mencuat ke publik. Arief Pouyono menyebut bahwa dalam bisnis utang piutang itu hal biasa.

“Itu merupakan hal yang wajar dalam bisnis, nanti dilihat saja dalam persidangan apakah itu wanpresitasi (ingkar janji) atau tidak,” kata Arief Pouyono.

Benar memang, dalam bisnis itu utang piutang adalah biasa. Yang tidak biasa itu adalah ketika ada utang tapi tidak dibayar. Ya kalau utangnya dalam bentuk nominal harga korek, mungkin cekcok-cekcok dikit, lha ini Rp52 miliar jeh. Atau mungkin nominal segitu bagi Prabowo cuma kayak harga korek aja?

Hal yang lebih keren lagi, justru pihak Djohan yang disayangkan oleh pihak Prabowo karena melayangkan gugatan ini di tengah-tengah masa kampanye.

“Kami sayangkan gugatan ini dilakukan di tengah Pilpres 2019, sehingga bisa terseret bernuansa politik dan menurunkan citra Prabowo,” kata Pouyono.

Iya sih, Pak, bener itu. Sangat disayangkan utang Prabowo ini diungkit-ungkit ke publik.

Harusnya hal ini dilakukan besok aja usai pemilihan. Atau kalau perlu nggak usah ada gugatan sekalian ke Pengadilan. Padahal Prabowo kan sedang merancang pembangunan kekuatan ekonomi untuk memperbaiki bangsa ini dari utang luar negeri yang menurutnya bakal sulit untuk dibayar.

Jadi ketika Prabowo teriak soal utang-utang luar negeri yang dilakukan Pemerintahan Jokowi ini, dan bersikap kritis ke Menteri Keuangan Sri Mulyani, sampai pernah disebut sebagai Menteri Pencetak Utang, hal ini sebenarnya merupakan bentuk cintanya pada republik ini.

Lha gimana? Beliau itu ternyata udah pengalaman betul soal utang-utang beginian. Bahkan pengalaman beliau sudah melampaui Jokowi dan Sri Mulyani. Sekarang gini, apa pernah keduanya mengalami gugatan utang sampai mencapai angka miliaran kayak Prabowo? Kan nggak.

Jadi jelas, soal utang piutang, Prabowo itu jelas segudang pengalaman nggak bayarnya.

Ya kalau soal lima kali surat teguran ke utang Prabowo yang nggak direspons mah, itu dianggap saja khilav. Ya maklum, kerjaan beliau kan banyak.

Ngurus kampanye ini-itu, debat capres, belum kalau ada simpatisannya kena kasus hukum kayak Ahmad Dhani gitu misalnya, belum juga ngurusi kuda-kuda yang harganya miliaran itu. Masa begini saja pihak Djohan nggak paham sih. Ikhlasin juga napa sih Pak. Cuma urusan dunia ini.

Tapi hal itu wajar sih. Di kehidupan nyata, sikap pengutang dan yang kasih utangan itu memang lumrah seperti itu. Saat datang minta utangan ngemis-ngemis untuk diutangi. Begitu diutangi, lalu sudah jatuh tempo dan ditagih sampai lima kali. Eh, malah lebih galak yang punya utang.

Wajar itu. Wajar. Wajar ndasmu.

Terakhir diperbarui pada 10 Maret 2019 oleh

Tags: 52 miliarjokowiprabowosahamutang negarautang Prabowo
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Klaim Abal-abal Program Kartu Prakerja ala Menteri Airlangga MOJOK.CO

Klaim Abal-abal Program Kartu Prakerja ala Menteri Airlangga

23 Juni 2022
Dahsyatnya Nasida Ria hingga Koalisi Prabowo-Cak Imin

Dahsyatnya Nasida Ria hingga Koalisi Prabowo-Cak Imin

22 Juni 2022
subsidi energi mojok.co

Jokowi: Subsidi Energi Setara dengan Biaya Pembangunan Ibu Kota Baru

21 Juni 2022
Politisi diangkat Jokowi jadi menteri

Perbanyak Politisi di Kabinet, Jokowi Dianggap Ingin Lebarkan Pengaruh Politik

17 Juni 2022
Pengamat politik UGM, Mada Sukmajati, Jokowi

Reshuffle Ketujuh Kalinya, Pengamat Politik Sebut Jokowi Amankan IKN

16 Juni 2022
jokowi mojok.co

Jokowi Kesal Banyak Produk Impor dalam Belanja Pemerintah Pusat-Daerah

14 Juni 2022
Pos Selanjutnya
5 Standar Ganda yang Bikin Perempuan Sambat, Laki-laki Mana Ngerti!

Gagal Wawancara Kerja karena Miskin Pengalaman, Jokowi Pasti Nggak Tahu Rasanya

Komentar post

Terpopuler Sepekan

5 Standar Ganda yang Bikin Perempuan Sambat, Laki-laki Mana Ngerti!

Koar Soal Utang Negara, Prabowo Malah Digugat karena Nggak Lunasi Utang 52 Miliar

10 Maret 2019
warung kopi mbah kuwot mojok.co

Kisah Mbah Kuwot Selamat dari Romusha dan Buka Warung Kopi Legendaris di Trenggalek

19 Juni 2022
Universitas Sanata Dharma

Bakso Dab Supri Sanata Dharma yang Mencatat Kisah-kisah Mahasiswa 

18 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
UTBK bocor di jogja

Viral di Sosmed, UTBK di UPN “Veteran” Yogyakarta Bocor, Pelaku Ditangkap

20 Juni 2022
Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa MOJOK.CO

Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa

20 Juni 2022
Kos LV di Jogja

Dilema Pemilik Indekos Tertib dan Pemilik Kos LV yang Menolak Tudingan Seks Bebas

14 Juni 2022

Terbaru

Makan Bersama di Tepikota, kuliner jawa timur di Yogyakarta

Minggu Bersama di Tepikota, Menikmati Kuliner Jawa Timur di Jogja

25 Juni 2022
Pentingnya ganti oli mesin mobil

5 Alasan Ganti Oli Mesin Perlu Dilakukan Berkala

25 Juni 2022
hasil pertandingan piala presiden PSS Sleman PSIS Semarang

Takluk dari PSIS Semarang, PSS Sleman Harus Menang di Laga Terakhir Grup A Piala Presiden

24 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
pinjol ilegal

Cara Terhindar dari Bahaya Pinjol Ilegal

24 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In