Kegiatan yang Seharusnya Dilakukan Gatot Nurmantyo Ketimbang Bikin Pernyataan Sembrono tentang Corona - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kegiatan yang Seharusnya Dilakukan Gatot Nurmantyo Ketimbang Bikin Pernyataan Sembrono tentang Corona

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
19 Maret 2020
0
A A
gatot nurmantyo
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Indonesia tak akan pernah kehabisan stok orang yang nyentrik dan nyeleneh dalam berpendapat. Di Indonesia, pendapat sesembrono apa pun, akan selalu punya wadah.

Mangkanya, saya nggak heran jika dalam kondisi darurat corona seperti sekarang ini, di mana banyak lembaga keagamaan sampai memberikan fatwa untuk tidak salat berjamaah di masjid karena dianggap rawan dan bisa ikut menyebarkan virus corona, ada satu atau dua atau tiga orang yang justru melawan arus dengan menyuruh orang-orang untuk memakmurkan masjid.

Kebetulan, salah satu orang yang melawan arus ini adalah mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Melalui postingan di akun Instagramnya, Pagatot mengajak orang-orang untuk tetap salat berjamaah di masjid dan tidak takut dengan corona. Kata Pagatot, virus corona adalah ciptaan Allah, dan yang kena juga sudah merupakan ketetapan Allah.

Sekilas, ajakan untuk salat berjamaah di masjid memang tampak mulia, namun dalam kondisi seperti sekarang ini, utamanya di daerah yang rawan dan punya potensi penyebaran corona yang tinggi, ajakan salat berjamaah ramai-ramai di masjid tak ubahnya seperti ajakan mencelakan diri. Berbahaya.

Yang lebih ndlogok, Pagatot membandingkan dengan kebijakan tempat ibadah agama lain seperti gereja, vihara dan pura/klenteng yang kata Pagatot tidak pernah melarang warganya untuk beribadah di sana.

Baca Juga:

UGC, Pasar Besar yang Bakal Menjadi Pembeda di 2023 MOJOK.CO

UGC, Pasar Besar yang Bakal Menjadi Pembeda di 2023

29 Desember 2022
instagram notes mojok.co

Instagram Notes, Begini Cara Menggunakannya

15 Desember 2022

Pagatot mungkin nggak tahu kalau Vatikan bahkan sampai menutup gereja-gereja di Roma. Pagatot juga mungkin nggak tahu kalau di China, banyak klenteng ditutup saat merebak wabah corona. Pagatot juga mungkin nggak tahu bahwa tempat-tempat sakral kayak Betlehem, Candi Borobudur, dsb itu banyak yang ditutup untuk meminimalisir dampak penyebaran corona.

Sekali lagi, Pagatot mungkin nggak tahu. Maklum, Pagatot sudah tua. Bacaan beliau mungkin masih koran cetak yang beritanya nggak bisa update setiap jam. Jadi kalau ada update informasi, beliau baru bisa kebaca sama Pagatot di hari berikutnya.

Ini berbahaya. Sebab sosok dengan banyak pengikut kayak Pagatot pasti akan banyak diikuti pendapatnya. Kalau pendapatnya baik, tentu nggak jadi masalah. Tapi kalau pendapatnya membahayakan, itu baru gaswat. Padahal, sebagai tokoh yang sedang berjuang mendapatkan simpati publik, Pagatot butuh banyak eksposur. Butuh banyak masuk pemberitaan. Mau tak mau, ia harus banyak berpendapat.

Selain itu, sebagai seorang pensiunan, beliau juga butuh sarana untuk mengisi waktu luangnya.

Nah, berkaca dari hal tersebut, saya punya beberapa usulan kegiatan yang bisa dicoba oleh Pagatot untuk mengisi waktu luang di masa pensiunnya tanpa membahayakan orang lain melalui pendapat-pendapat sembrononya. Kali saja Pagatot baca.

Berkemah di hutan

Ini kegiatan yang akan sangat cocok dilakukan oleh Pagatot. Sebagai mantan tentara di negara yang punya banyak hutan, Pagatot pasti bakal suka berkemah di tengah hutan belantara. Sebagai sosok yang religius, Pagatot pasti tidak akan menganggap kemah di hutan sebagai kemah biasa. Ia pastilah menganggapnya sebagai sebuah usaha untuk mentadabburi alam.

Pagatot pasti rindu petualangan. Rindu pada adrenalin yang terpacu. Dan hutan bisa menuntaskan semua kerinduan itu.

Jangan bawa ransum dan peralatan banyak. Cukup bawa bekal sederhana saja kayak pisau, garam, senter, korek api, ponsel, powerbank, dan hal-hal pokok lainnya. Untuk makanan nanti bisa cari ikan atau rusa. 

Cari hutan yang lebat. Semakin lebat, semakin tentara. Kalau perlu, cari hutan yang banyak hewan buasnya. Pagatot pasti tidak takut, sebab macan, ular berbisa, kalajengking, dan sebagainya itu adalah ciptaan Tuhan. Kalau ternyata Pagatot harus bertemu dan kemudian cedera karena ulah hewan buas tersebut, tak apa, itu sudah menjadi ketetapan Tuhan.

Nanti Pagatot bisa sekalian merekam kegiatannya selama camping. Rekaman kegiatannya itu nanti bisa diupload di Youtube. Pasti bakal ramai. Sebab video ala-ala survival kan punya banyak penggemar. Selain bisa menjadi ajang komunikasi publik, juga bisa menjadi sumber penghasilan buat bekal kampanye 2024 mendatang.

Bermain Karambol

Karambol itu selayaknya perang. Permainan yang sangat cocok untuk seorang Pagatot yang punya jiwa militer.

Dalam karambol, ada saat di mana pemain harus menembak biji yang ada di daerah lawan. Tapi ada juga saat di mana ia harus menembak biji yang posisinya justru berada di daerah sendiri. Ada mekanisme rumit. Kapan harus memakai gacuk untuk menembak langsung, kapan harus memakai gacuk untuk menembak secara ngeban alias memantul.

Bermain karambol tentu saja sangat cocok untuk Pagatot. Selain untuk mengasah fokus Pagatot yang semakin kabur seiring dengan makin bertambahnya umur, juga bisa menjadi ajang untuk mendekatkan diri dengan masyarakat akar rumput yang kita ketahui masih sering memainkan karambol di gardu pos ronda.

Nanti yang kalah, muka Pagatot boleh dicoreng-coreng pakai bedak atau tepung. Hal yang akan membawa Pagatot bernostalgia pada kenangan masa lalu saat dulu masih aktif menjadi tentara yang wajahnya sering dicoreng-coreng pakai arang.

Berlatih Nasyid

Entah disengaja atau tidak, tapi ndilalah kok ya banyak mantan Jenderal yang suka bernyanyi, baik yang suaranya sedap maupun yang suaranya cuma jedar-jeder kayak suara tembakan salvo di upacara pemakaman militer.

Pak Wiranto itu konon kalau nyanyi campursari, buagusnya minta ampun. Pak Muldoko pun setali tiga uang, ia pernah diminta menyumbang tembang dalam sebuah acara wayang, dan suranya ternyata liciiiin. Yang paling dahsyat, tentu saja Pak Esbeye. Walau suaranya datar laksana kertas asturo, namun itu tidak menyurutkan beliau untuk tetap bernyanyi dan bahkan sampai bisa bikin album.

Berkaca dari senior-seniornya tersebut, maka layaklah jika Pagatot harus mulai melirik dunia tarik suara. Nah, karena positioning Pagatot saat ini adalah sebagai sosok yang dekat dengan kelompok kanan mentok, maka dari segi musik, Pagatot harus memilih musik yang penuh dengan nuansa keislaman. Dan dalam hal ini, nasyid tentu saja adalah pilihan yang paling masuk akal.

Ini tentu bisa menjadi hal yang menarik. Pagatot, dengan segenap sisa-sisa pengaruhnya, pasti mampu mengusahakan agar bisa berduet dengan grup-grup nasyid terkenal kayak Snada, Raihan, atau Izzatul Islam.

Pasti akan sangat keren saat nanti Pagatot —yang sudah pangsiun— menyanyikan lagu “Hai Mujahid Muda” dengan penuh semangat yang berkobar-kobar. Jelas nggak kalah keren dibandingkan mantan vokalis Skid Row Sebastian Bach —yang umurnya sudah setengah abad— menyanyikan lagu “Youth gone wild” atau Rhoma Irama —yang sudah 73 tahun— menyanyikan lagu “Darah muda”.

Solali lali… (((cuaaap))) Ola Olalaaa… (((cuaaap)))

Terakhir diperbarui pada 19 Maret 2020 oleh

Tags: coronagatot nurmantyoInstagram
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

UGC, Pasar Besar yang Bakal Menjadi Pembeda di 2023 MOJOK.CO
Konter

UGC, Pasar Besar yang Bakal Menjadi Pembeda di 2023

29 Desember 2022
instagram notes mojok.co
Kilas

Instagram Notes, Begini Cara Menggunakannya

15 Desember 2022
Ruang Digital dan Partisipasi Politik Perempuan MOJOK.CO
Podium

Ruang Digital dan Partisipasi Politik Perempuan

7 Desember 2022
nft instagram mojok.co
Kilas

Kabar Gembira, NFT Instagram Sudah Diluncurkan di Indonesia

5 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
jokowi pandemi virus corona sri mulyani bpjs kesehatan agus mulyadi gibran rakabuming calon wali kota solo mojok.co dijatuhkan presiden jokowi puthut ea opini tulisan nonfiksi esai mojok.co analisis politik angkatan 2019

Menggandakan Optimisme Melawan Pandemi Corona

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
gatot nurmantyo

Kegiatan yang Seharusnya Dilakukan Gatot Nurmantyo Ketimbang Bikin Pernyataan Sembrono tentang Corona

19 Maret 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

BELAJAR NOISE DARI SEORANG WOTA

Belajar Noise dari Seorang Wota

31 Januari 2023
anak muda ngomongin pemilu

Pro Kontra Sistem Proporsional Tertutup di Mata Anak Muda

31 Januari 2023
koalisi perubahan

PKS Dukung Pencalonan Anies, Koalisi Perubahan Siap Berlayar?

31 Januari 2023
jabatan gubernur dihapus mojok.co

Sultan Tak Peduli Soal Usulan Cak Imin Menghapus Jabatan Gubernur

31 Januari 2023
Mencari Tempat Parkir di Jogja yang Tarifnya Rp1.000 MOJO.CO

Mencari Tempat Parkir di Jogja yang Tarifnya Rp1.000

31 Januari 2023
megawati puan

Teori Kelas Sendok Menjawab Mengapa Popularitas Puan Maharani Tinggi

31 Januari 2023
ekspor lato-lato mojok.co

Indonesia Ekspor Lato-Lato, Pengusaha Sumbar Kirim 7 Kwintal ke Malaysia

31 Januari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In