Kampanye Hitam PEPES, Bukti Emak Memang Baperan Kalau Soal Politik? - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Kampanye Hitam PEPES, Bukti Emak Memang Baperan Kalau Soal Politik?

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
26 Februari 2019
0
A A
Emak kampanye hitam MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Narasi kampanye hitam yang dilakukan anggota PEPES menunjukkan bahwa emak-emak lebih mudah baper untuk masalah politik. Benarkah demikian? Bapak-bapak bagaimana?

“Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tieung. Awewe jeung awene meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin.”

Kalimat di atas kurang lebih berarti: “Suara azan di masjid akan dilarang, tidak akan ada lagi yang memakai hijab. Perempuan sama perempuan boleh kawin, laki-laki sama laki-laki boleh kawin.” Kemarin (25/2) kembali kontestasi politik diwarnai kampaye hitam. Kali ini, yang menjadi pusat perhatian adalah emak-emak yang konon anggota PEPES (Partai Emak-emak Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) ketika berkunjung ke rumah-rumah warga.

Kalimat itu terlontar ketika “menginformasikan” warga perihal situasi Indonesia apabila Jokowi menang Pilpres 2019. Tujuannya jelas. Betul, supaya warga golput saja. Ahh maaf, supaya warga memenangkan Prabowo.

Kampanye untuk menjaring suara sebanyak mungkin memang harus dilakukan demi junjungan masing-masing. Bahkan ketika harus menyerang lawan, juga kudu dilakukan. Namun, konon semua calon sudah berikrar untuk melawan hoaks dan kampanye hitam. Lalu, mengapa sampai sekarang kampanye seperti itu masih terus terjadi?

Apalagi malah yang melakukan kampanye hitam adalah emak-emak. Mengapa kok emak-emak bisa begitu frontal ketika kampanye politik? Atau dalam bahasa saya, mengapa emak-emak lebih mudah baperan ketika berbicara soal politik dan tokoh tertentu yang maju nyalon?

Baca Juga:

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

17 Maret 2023
capres dari ugm

Empat Kandidat Capres Berasal dari UGM, Siapa Saja Mereka?

28 Februari 2023

Mengapa saya sampai bisa sampai ke pertanyaan tersebut? Saya berkaca ke ibu saya sendiri yang bisa begitu “anti” kepada salah satu calon lantaran suka dengan calon lainnya. Bahkan, ketika salah satu calon yang dibenci muncul di televisi, beliau langsung mengambil remote, untuk kemudian mengganti channel.

Tentu saja beliau sambil ngomel-ngomel. Bukan omelan berbobot seperti misalnya mempertanyakan ide sebuah negara yang bisa bertahan hidup tanpa utang, atau mengapa inflasi Indonesia bisa naik cukup tinggi. Yang beliau komentari adalah hal-hal personal yang tidak elok didengar secara langsung oleh semua orang.

Kebaperan emak-emak PEPES terlihat dari pilihan narasi mereka. Anggota PEPES tersebut menggunakan isu agama yang sangat personal, yaitu soal kerudung. Lalu, isu personal lainnya adalah soal pernikahan. Poligami sudah jadi topik biasa. Mereka menggunakan tema yang lebih “menghantam”, yaitu masalah pernikahan sejenis. Isu yang tengah ramai setelah di Lampung ditemukan hubungan incest dengan paksaan yang sudah berlangsung selama beberapa tahun.

Hal-hal personal seperti ini lebih mudah dirasakan oleh emak-emak ketimbang bapak-bapak. Seperti menuruti “jalan kodrat”, emak-emak lebih banyak mendekati isu personal. Lantaran begitu dekat dengan perasaan, kampanye hitam itu akan lebih mudah diserap emak-emak lain yang menyimak dengan seksama lantaran belum menentukan preferensi di Pilpres 2019, alias swing voters.

Baper juga ditunjukkan ketika ketua PEPES, Mak Wulan mencoba membela anggotanya yang sedang melakukan kampanye hitam. Wulan berkata demikian: “Namun bentuk ketakutan saja, hanya saja dalam penyampaiannya yang tidak sedetail ini hingga menyebabkan salah paham.”

Mak Wulan, lewat akun Twitter pribadinya, menyebut bahwa anggotanya tidak berniat melakukan kampanye hitam. Dalam pandangan Mak Wulan, mereka hanya “tidak detail” dalam penyampaian.

Ini logika macam apa? Jika Mak Wulan bicara begitu, artinya inti kampanye yang dilakukan anggota PEPES memang soal situasi Indonesia ketika Jokowi menang, yaitu terjadi pernikahan sejenis, tidak ada lagi suara azan, hingga tidak boleh pakai kerudung. Nah, kalau penjelasannya belum detail, izinkan saya menambahkan sesuai logika Mak Wulan.

Pertama, suara azan tidak akan terdengar lagi. Maksudnya Islam akan terus dirusak sampai-sampai panggilan ibadah pun tidak boleh lagi. Kedua, tidak boleh pakai kerudung, dengan narasi yang sama seperti poin pertama. Ketiga, pernikahan sejenis diizinkan, dengan “KUA”-nya didirikan di setiap kecamatan.

Apakah “detail” yang dimaksud oleh Mak Wulan seperti itu? Penjelasan dengan narasi bersayap bakal melahirkan tafsir yang keliru total. Oleh sebab itu, ketika malah baper ketika membela kampanye hitam, manusia jenderung lebih jauh jatuh ke dalam kesalahan yang sama. Mengapa? Karena intinya adalah “membela satu golongan”, bukan menjernihkan akar masalah.

Emak-emak pendukung capres 01 baper ketika Sandiaga Uno menyebut bahwa uang Rp100 ribu tidak dapat apa-apa ketika dibuat belanja ke pasar. Klaim itu disambut dengan “aksi belanja” oleh emak-emak, lalu memamerkan hasilnya lewat Instagram atau Twitter. Emak-emak kedua kubu capres sama saja. Begitu mudah menyerang personal lawan.

Membaca tulisan ini, kalian bapak-bapak jangan senyum-senyum bangga karena emak-emak yang baperan. Bapak-bapak malah terkadang lebih berbahaya ketika bertengkar politik. Bisa jadi, ide kampanye hitam PEPES berasal dari “bapak-bapak”.

Intinya adalah semuanya sama saja. Pilpres 2019 bikin manusia makin goblok dan jahat.

 

Terakhir diperbarui pada 26 Februari 2019 oleh

Tags: Emak-emakjokowikampanye hitamPEPESPilpres 2019prabowo
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!
Movi

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

17 Maret 2023
capres dari ugm
Kotak Suara

Empat Kandidat Capres Berasal dari UGM, Siapa Saja Mereka?

28 Februari 2023
deklarasi anies oleh pks
Kotak Suara

PKS Resmi Mendeklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres, Bagaimana Elektabilitasnya? 

25 Februari 2023
belanja iklan politisi
Kotak Suara

Yuk, Intip Daftar Capres Paling Sering Ngiklan di Medsos, Siapa yang Paling Gede?

20 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Bertemu Fans Atta Halilintar dari Ngaglik

Bertemu Fans Atta Halilintar dari Ngaglik

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Emak kampanye hitam MOJOK.CO

Kampanye Hitam PEPES, Bukti Emak Memang Baperan Kalau Soal Politik?

26 Februari 2019
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

kuliah politik di masjid

Jadwal Kuliah Umum Masjid Kampus UGM Selama Ramadan, Intens Bahas Politik

25 Maret 2023
rekomendasi 5 drakor politik

Rekomendasi 5 Drakor Bertema Politik, Cocok Buat Maraton Nunggu Buka Puasa!

25 Maret 2023
ciuman saat puasa mojok.co

Hukum Mencium Pasangan saat Puasa, Bikin Batal?

25 Maret 2023
perguruan tinggi muhammadiyah mojok.co

5 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terbaik di Indonesia

25 Maret 2023
Ketum PP, Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan komentar terkait larangan bukber pejabat di UMY, Jumat (24/03/2023). MOJOK.CO

Kata Ketua PP Muhammadiyah tentang Larangan Bukber Pejabat dan ASN

25 Maret 2023
Duduk perkara penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo. MOJOK.CO

Duduk Perkara Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo

24 Maret 2023
alan Sunyi Kiai Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Dibuat Menjadi Misteri Abadi. MOJOK.CO

Jalan Sunyi Wangsa Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Menjadikan Leluhur Sebagai Misteri Abadi

24 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In