Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Hambatan atas Usulan Akun Medsos Wajib Didaftarkan Pakai e-KTP

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
11 Februari 2018
A A
facebook ganti nama jadi
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

[MOJOK.CO] “Usulan peraturan pembuatan akun media sosial menggunakan e-KTP yang mengakibatkan perasaan ketar-ketir.”

Kepedasan lambe seseorang memang belum ada apa-apanya dibanding keperkasaan jempol netizen di dunia maya.

Yhaa~ Di media sosial, seseorang bisa saja mengkritik sebuah isu habis-habisan, bahkan membuat berita bohong yang meyakinkan banyak orang. Tak jarang, beberapa netizen memiliki akun fake yang membuat mereka lebih leluasa bicara di dunia maya. Lah, di dunia nyata? Boro-boro ngomong, batuk aja diempet.

Gara-gara punya media sosial, misalnya, bapak dan ibu saya jadi up-to-date soal berita terbaru, baik yang normal dan wajar, hingga berita-berita yang nggak penting-penting amat, misalnya sumber dana pernikahan Vicky Prasetyo dan Angel Lelga. Gara-gara media sosial pula, hoaks-hoaks yang saya baca di suatu pagi sambil lalu pun ternyata langsung meluas selepas Zuhur, menyebar seperti racyun~

Seringnya, setelah kabar-kabar tertentu jadi viral, orang-orang melupakan satu hal penting: siapa sumber kabar ini? Validkah?

Dalam penggunaan media sosial, alih-alih ikutan nyebarin hoaks, saya lebih suka curhat di medsos, apalagi soal urusan cinta dan perkuliahan. Biasanya, saya curhat di Twitter, Facebook, atau Instagram Story. Lagi pula, kepada siapa lagi saya harus mengadu? Toh, emang lebih enak ngomel-ngomel di media sosial. Iya, kan? Ngaku jha, deh.

Tanpa repot-repot dan merasa rikuh, di medsos mah cuma tinggal klik tombol Send aja. Kalau diprotes, balik protes aja. Ini kan akun saya, ngapain situ yang repot? Kalau nga suka, ngapain baca?

Huh!

Tapi, tapi, tapi, posisi saya kini terancam. Kenapa saya katakan terancam?

Wakil Sekjen PDIP, Eriko Sotarduga, mengusulkan agar pengguna media sosial harus memiliki e-KTP sebagai dasar registrasi akun. Dalam laman formulir/biodata medsos, netizen harus mengisi data sesuai dengan e-KTP, termasuk Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, alamat, tanggal lahir, hingga status pernikahan.

[!!!!!!!!!!!!!!!!]

Bagi Bapak Eriko, jika hal itu diterapkan, tentu saja netizen akan berpikir ulang untuk menyebarkan berita palsu atau hoaks karena identitasnya tercantum dengan jelas. Tentu, mereka pun akan bersikap lebih bertanggung jawab.

Disebutkan, konten hoaks sering kali bersumber dari akun anonim dan susah ditelusuri.

Masalahnya nih, my lov, tyda semua akun anonim dibuat untuk menyebarkan hoaks~

Iklan

Saya punya akun anonim, tapi itu murni untuk mengenang mantan 🙁

Setiap satu akun, saya tujukan untuk mengenang satu mantan, biar nga kecampur-campur kenangannya. Ada juga akun khusus saya curhat soal kampus dan dosen-dosen tertentu. Masa iya saya harus menuliskan data e-KTP saya di akun-akun itu??? Mau ditaruh di mana muka saya??? Di Laut Cina Selatan???

Sungguh, Pak Eriko mungkin luput pada kaum-kaum yang seperti saya: menulis untuk meluapkan perasaan galau, sedih, dan terjebak kesendirian.

Kalau orang-orang tukang galau macam saya harus disamakan dengan tukang-tukang bikin hoaks itu, gimana nasib kesejahteraan perasaan saya? Bisa-bisa, saya kepergok pacar saya karena belum move on dari keeenam mantan saya. Ini gawat!

Lagi pula nih, ya, kalau kebijakan itu benar-benar dibuat, saya ramal pengguna medsos akan langsung berkurang drastis. Bukan karena semata-mata pengecut dan tyda bertanggung jawab, tapi karena… ­e-KTP belum jadi.

Lah gimana, wong rekam data udah lama, tapi belum jadi juga. Emangnya medsos nerima surat keterangan pengganti e-KTP? Terus, setiap enam bulan akun kita di-suspend dulu supaya kita bisa perpanjang surat keterangan, gitu? 🙁

Anyway, kalau nanti aturan ini beneran diberlakukan, saya mungkin harus pura-pura nabrak tiang listrik dulu sampai benjol segede bakpao biar pacar saya nga jadi marah setelah baca cuitan-cuitan saya di medsos.

Repot, tapi kayaknya teruji untuk mengamankan posisi diri. Sedikit. Hehe~

Terakhir diperbarui pada 11 Februari 2018 oleh

Tags: akun fake medsosdunia mayae-ktpEriko Sotardugahoakshoaxnetizen
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

BCA Lebih Pintar Mengurus Rakyat ketimbang Pemerintah MOJOK.CO
Esai

Kenapa Pemerintah Suka Sekali Ribet dan Menyusahkan Warga yang Mau Mengurus KTP, padahal Bisa Belajar dari Cara BCA Membantu Nasabahnya yang Kehilangan ATM?

15 Agustus 2025
Mahasiswa UNY yang Sebar Hoaks Ternyata karena Gagal Jadi Anggota BEM MOJOK.CO
Kilas

Alasan Mahasiswa UNY Sebar Hoaks hingga Ditangkap Polisi

14 November 2023
infobesity mojok.co
Kotak Suara

Mengenal ‘Infobesity’, Gangguan yang Bisa Bikin Anak Muda Kejebak Hoaks Pemilu

25 Agustus 2023
hoaks mojok.co
Kotak Suara

Masuki Tahun Politik, Pers Harus Jadi ‘Pemadam Kebakaran’ Hoaks Pemilu 2024

21 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.