Introvert-Ekstrovert Itu tentang Cara Kita Charger Energi - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Introvert-Ekstrovert Itu tentang Cara Kita Charger Energi

Redaksi oleh Redaksi
5 Agustus 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

 

MOJOK.CO – Masih banyak yang salah kaprah tentang pemaknaan introvert-ekstrovert. Sini tak bilangin, biar Mbah Jung nggak marah~

“Kamu sih introvert, jadi nggak punya temen terus depresi, kan?”

“Aku tahu sih kalau kamu ekstrovert, tapi nggak usah mendominasi terus gitu, lah!”

Ehm, semudah itukah memisah-misahkan kepribadian seseorang?

Baca Juga:

Zahwa Islami: Ngobrol dengan Psikolog tentang Hidup yang Fafifu Wasweswos!

Psikologi Bukan Ilmu Dukun, Jangan Seenaknya Minta Dibaca-baca

Anak Muda yang Mencoba Melewati Belenggu Quarter Life Crisis 

Banyak yang dengan mudah mengklasifikasikan seseorang masuk ke dalam tipe introvert atau ektrovert. Bahkan saat ini sering yang akhirnya menyangkut pautkan depresi dengan tipe kepribadian introvert. Benarkah seperti itu?

Tunggu dulu, Beb, ini nggak sesimpel itu. Tapi juga nggak rumit-rumit banget sih….

Pemahaman yang memang kondang saat ini adalah, orang yang ekstrovert adalah seseorang yang punya banyak relasi, berani bicara di depan forum besar, suka kegiatan yang rame-rame.


Sementara introvert adalah tipe seseorang yang temennya sedikit, hanya berani ngobrol banyak sama orang terdekat, dan sering berkegiatan sendirian.

Jadi gini, Beb. Ada pemaknaan yang sedikit meleset tentang tipologi ini. Maksudnya itu bukan begitu. Sini duduk dulu, tak certain.

Introvert-ekstrovert ini memang menjadi tipologi kepribadian yang cukup populer. Sangking populernya, banyak orang akhirnya dengan mudah mendaku atau menjudge orang lain dengan salah satu tipe kepribadian ini.

Tipologi yang dikemukakan oleh seorang tokoh psikologi dari Swiss, bernama Carl Gustav Jung ini, dikenalkan pada 1921 melalui buku berjudul, Psychologische Typen. 

Jung yang merupakan murid Sigmund Freud melihat kepribadian itu melalui sisi psikoanalisis. Dalam bukunya tersebut, Jung menyebutkan manusia itu memiliki dua sikap dasar yakni introvert dan ekstrovert yang bisa diketahui melalui tes-tes psikologi ataupun pengamatan.

Jadi menurut tipologi kepribadian Jung ini, setiap orang punya sikap jiwa atau cara tentang bagaimana mengisi kembali energi (libido) di dalam jiwanya dan memperoleh gairahnya kembali. Ibaratnya, hal ini tentang perbedaan cara untuk mengisi ulang energi kita.

Btw, selain itu, energi si introvert ini akan lebih cepat habis jika ia berada di diantara banyak orang. Sebaliknya energi si ekstrovert akan lebih cepat habis jika ia sendirian. Sehingga…

…orang yang memiliki tipe kepribadian introvert atau ekstrovert bisa jadi sama-sama terlihat banyak omong atau pun irit ngomong.

Yang ngebedain itu, masalah kenyamanan dia dalam sebuah kondisi yang sebenarnya nggak terlalu kelihatan. Serta apa yang bakal dilakukan ketika butuh untuk nge-charge energi pas lagi capek, putus asa, atau hilang semangat. Agar kembali dapat tegak berdiri untuk melanjutkan langkah. Eaaakkk~

Perbedaan kepribadian ini nantinya juga akan memberikan pandangan yang berbeda dalam pengambilan keputusan, interaksi sosial, respon terhadap sebuah masalah, dsb.

Untuk nge-charger energinya, si tipe introvert yang terpusat pada faktor subyektif ini, biasanya akan memilih pergi menyediri. Misalnya dengan pergi ke pantai sendirian, nonton film di laptop atau baca buku sambil mendekam di dalam kamar terkoyak sepi. Kalau perlu, menonaktifkan sosial media dan ngechat ke pacar, “Sayang, aku lagi pengin sendiri.” Sangking bener-bener ngerasa butuh untuk nggak diganggu oleh apapun.

Bagi seorang introvert, ketika dalam suasana hati yang nggak enak, menikmati kesendirian adalah kebahagian. Pasalnya, sumber energinya berada di dalam dirinya sendiri, sehingga ia akan merasa recharged setelah menyendiri.


Sementara tipe ekstrovert yang terpusat pada faktor objektif, akan memilih mengobati dirinya sendiri dengan bertemu orang lain. Misal dengan nongkrong cantik, berdiskusi, dan datang acara lain yang memungkinkan ia bisa berinteraksi dengan orang lain. Karena keramaian adalah sumber energinya.

Contoh agak rumitnya ya, bisa jadi orang yang kelihatannya supel parah, suka ngomong di depan khalayak ramai, dan kegiatan sosialnya berjibun, ternyata malah bertipe introvert. Karena walau ia terlihat aktif di depan banyak orang, sebenarnya di lingkungan tersebut energinya justru cepat habis. Dan dia butuh mengisi ulang energinya dengan hal yang membuatnya nyaman: sendirian, menyepi, merenung sambil nulis-nulis diary. Begitu pula sebaliknya.

Fokus introvert-ekstrovert itu bukan cuma tentang bagaimana kamu dalam kehidupan sehari-hari. Namun juga tentang bagaimana kamu ketika merasa butuh mengisi ulang energi dalam diri kamu.

Introvert-ekstrovert ini juga tidak saklek dan akan berlaku selamanya, loh. Ia dapat berubah dengan seiring waktu sesuai dengan proses hidupmu.

Jadi, tipologi ini gunanya sebagai pemahaman terhadap diri kita sendiri. Supaya kita tahu harus ngapain pas butuh energi. Dan nggak galau-galau sendiri tanpa ada juntrungannya gitu. Dengan tahu apa yang harus dilakukan ketika perasaan sedang kacau, maka kita juga akan lebih cepat mengatasi permasalahan yang ada.

Ngoten loh, Beb~ (A/L)

Tags: Carl Gustav Jungekstrovertintrovertpsikologitipe kepribadian
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Zahwa Islami: Ngobrol dengan Psikolog tentang Hidup yang Fafifu Wasweswos!

Zahwa Islami: Ngobrol dengan Psikolog tentang Hidup yang Fafifu Wasweswos!

1 Agustus 2022
Psikologi Bukan Ilmu Dukun, Jangan Seenaknya Minta Dibaca-baca

Psikologi Bukan Ilmu Dukun, Jangan Seenaknya Minta Dibaca-baca

19 Desember 2021
Melewati Quarter Life Crisis

Anak Muda yang Mencoba Melewati Belenggu Quarter Life Crisis 

25 Juni 2021
Sun Visor Mobil Plastiknya Nggak Dicopot tuh Biar Apaaa?

Pengajian Akhlak di Drakor ‘Hospital Playlist’ dari Tinjauan Psikologi

9 Mei 2021
kata panggilan nggak jadi illfeel sama fiki naki yang memanggil dirinya sendiri pakai nama kebiasaan di riau pekanbaru minang sopan santun budaya mojok.co

Nggak Jadi Illfeel sama Fiki Naki yang Manggil Dirinya Sendiri Pakai Nama

27 Februari 2021
Yang Tak Kita Ketahui dari Orang yang Tidak Pernah Marah mojok.co

Yang Tak Kita Ketahui dari Orang yang Tidak Pernah Marah

25 Februari 2021
Pos Selanjutnya
Jika Dikecewakan Gerindra, PKS Lebih Memilih Abstain Ketimbang Berpindah Mendukung Jokowi

Kisah Audy Item dan Keely Shaye yang Membesarkan Hati Para Istri Bertubuh Gendut

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Jika Dikecewakan Gerindra, PKS Lebih Memilih Abstain Ketimbang Berpindah Mendukung Jokowi

Introvert-Ekstrovert Itu tentang Cara Kita Charger Energi

5 Agustus 2018
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022

Terbaru

Buick, mobil dinas pertama Presiden Sukarno dipamerkan dalam pameran mobil kepresidenan dii Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (13:8:2022) (ANTARA:Fathur Rochman)

Pameran 7 Mobil Dinas Kepala Negara, Buick yang Dipakai Sukarno Jadi Primadona

13 Agustus 2022
BANYAK YANG BILANG MINUMAN DI INDOMARET INI MERESAHKAN! | BAKUL

BANYAK YANG BILANG MINUMAN DI INDOMARET INI MERESAHKAN! | BAKUL

13 Agustus 2022
ujian praktik SIM C

Cerita dari Peserta Ujian Praktik SIM yang Gagal, tapi Terus Mencoba

13 Agustus 2022
ambulans bawa jenazah

Tak Bisa Pakai Ambulans Puskesmas, Keluarga Tandu Jenazah Sejauh 13 Kilometer

13 Agustus 2022
daya tahan tubuh mojok.co

Spesialis Anak UI: Imunitas Tubuh Dukung Tumbuh Kembang Anak 

13 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In