ADVERTISEMENT
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Bonek, Ras Terkuat di Muka Bumi, Mengajari Jogja Mengatasi Klitih

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
6 Februari 2020
0
A A
bonek klitih MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Bonek mengajarkan warga Jogja untuk mengatasi klitih. Bersatu di bawah kesadaran yang sama, untuk menjaga DIY, adalah satu-satunya jalan.

Kita semua sudah paham sepenuhnya kalau mengandalkan polisi saja menangani klitih di Jogja adalah pekerjaan yang sia-sia. Entah karena birokrasi atau sebab lain, gerak polisi Jogja terasa sangat lambat. Hampir setiap malam, ada saja orang yang mengunggah di media sosial tentang laporan terjadinya klitih atau paling tidak kecurigaan-kecurigaan akan munculnya aksi biadab itu.

Mungkin memang personel polisi di Jogja sangat terbatas. Sudah terpakai semua untuk mengadakan cegatan atau jaga di pos polisi. Kita berbaik sangka saja. Mereka sudah bekerja sepanjang hari. Tentunya, di malam hari, mereka butuh tidur untuk mengembalikan stamina. Biar segar lagi untuk melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Di siang hari. Saja.

Oleh sebab itu, ada baiknya bagi warga untuk berkoordinasi secara mandiri. Yang paling mudah tentu saja menggiatkan kembali ronda. Bisa juga dengan menghidupkan karang taruna biar kimcil-kimcil punya sebuah kesibukan positif untuk menyalurkan energi mereka yang memang besar sekali.

Tapi ingat, jangan main hakim sendiri, ya. Sangat wajar kalau hasrat untuk “olahraga” setelah menangkap pelaku klitih itu meluap. Siapa yang nggak geram dan gemas pingin nyubit pakai gunting taman kalau klitih itu melukai banyak orang yang nggak berdosa. Gimana rasanya, ketika kita nggak tahu apa-apa, tiba-tiba kena sabet katana di pungung. Yang bukan keluarga saja ikut mangkel, emosi, apalagi kalau punya hubungan darah.

Selain masyarakat, ada satu komunitas lagi yang punya energi besar untuk meredam klitih. Komunitas yang saya maksud adalah suporter sepak bola. Kita, yang ada di Jogja, bisa belajar dari Bonek ketika Bersatu dan bersinergi dengan kepolisian untuk memberantas munculnya banyak komunitas kimcil yang disebut gangster.

Baca Juga:

5 Kuliner Jogja yang Melegenda di Sekitar Sumbu Filosofi, Dosa Besar Kalau Nggak Sempet ke Sini MOJOK.CO

6 Kuliner Jogja yang Melegenda di Sekitar Sumbu Filosofi, Dosa Besar Kalau Nggak Sempet ke Sini

29 September 2023
Jogokariyan, Kampung Komunis Jadi Kampung Islam MOJOK.CO

Jogokariyan, Kampung Komunis yang Berubah Jadi Kampung Islam

29 September 2023

Jangan dibayangkan gangster yang meresahkan Surabaya ini seperti organisasi kriminal yang menguasai dunia kriminalitas dari balik layar. Mereka, sama seperti klitih, adalah sekumpulan kimcil yang energinya tidak disalurkan ke kanal yang tepat. Mereka berkumpul di sebuah lokasi, menyerang gangster lain atau bikin resah masyarakat.

Bonek, sebagai ras terkuat di muka bumi, paham betul kalau mereka punya sumber daya untuk membantu kepolisian. Mereka berkonsilidasi lewat media sosial. Saling berkabar. Saling memberi informasi lokasi-lokasi mana yang harus dikontrol lewat ronda. Bonek juga saling membantu melawan gangster lewat media sosial. Beberapa gangster ini memang punya akun IG dan Facebook.

Setelah menyisir media sosial dan lingkungan sekitar, Bonek mendapati nama-nama Gangster seperti: BRJS (Barisan Remaja Jiwa Santui), GWE (Golongan Wani Edan), SSC (Sindicate Stan Coming), BRT (Barisan Remaja Tanfans), BRB (Barisan Remaja Buntu), PPY (Pasukan Yak-Yakan), BRLM (Barisan Remaja Morat-Maret), PRM (Pasukan Ra Miker), dan lain sebagainya.

Gangster ini juga mirip seperti klitih. Setiap kelompok punya puluhan sampai ratusan anggota, mengawali aksi dengan pesta miras di depan sekolah, berkeliling untuk berbuat onar, dan menantang siapa saja yang beradu pandang dengan mereka.

Selain membantu informasi, Bonek juga melakukan kampanye media sosial. Bonek memproduksi beberapa infografis untuk mengingatkan kalau hakekat suporter adalah mendukung klub. Bonek tidak tergabung, apalagi melukai masyarakat dalam konteks gangster. Mereka menggerakkan kampanye ini dengan tagar: Jogo Suroboyo.

Bagi saya, nama Jogo Suroboyo ini sangat menarik. Kata “Suroboyo” artinya mencakup semua tempat. Tidak lagi bergerak sendiri-sendiri, tidak bergerak atas nama kelompok tertentu, atau mau ambil momentum untuk bikin nama kelompoknya terkenal. Semuanya bersatu dalam satu kesadaran bernama Jogo Suroboyo. Menjaga identitas dan kota bersama.

Apakah suporter sepak bola di DIY mau bersatu dalam satu kesadaran utuh bernama Jogo DIY? Ingat, klitih tidak terjadi di Sleman atau Bantul saja. Klitih terjadi di banyak tempat. Rata. Meresahkan. Rasa sakit yang ditimbulkan sama, tanpa melihat lokasi kejadian. Mau di Turi atau di Samas, rasa sakit tertebas katana masih sama.

Memang, bersatu dalam satu kesadaran untuk suporter sepak bola DIY bukan urusan mudah. Perbedaan masih menganga lebar. Kalau sepak bola tidak bisa menyatukan suporter DIY, apakah klitih bisa? Bersatu untuk satu nama, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, apakah kita tidak bisa melakukannya?

Belajar dari Bonek, gerakan menjaga keamanan secara utuh tidak bisa diserahkan kepada polisi semata. Yang berasal dari warga, lebih sering hanya bisa diselesaikan oleh warga juga.

BACA JUGA Klitih di Jogja Ramai Berkat Ojol: Cepat Dilupakan, Baru Ingat Ketika Jatuh Korban Lagi atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 6 Februari 2020 oleh

Tags: bonekDIYgangsterJogjajogo suroboyoklitih
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

5 Kuliner Jogja yang Melegenda di Sekitar Sumbu Filosofi, Dosa Besar Kalau Nggak Sempet ke Sini MOJOK.CO
Kilas

6 Kuliner Jogja yang Melegenda di Sekitar Sumbu Filosofi, Dosa Besar Kalau Nggak Sempet ke Sini

29 September 2023
Jogokariyan, Kampung Komunis Jadi Kampung Islam MOJOK.CO
Kilas

Jogokariyan, Kampung Komunis yang Berubah Jadi Kampung Islam

29 September 2023
Gedung BNI 46 dan Sejarah yang Tersembunyi di Titik Nol Jogja MOJOK.CO
Kilas

Gedung BNI 46 dan Sejarah yang Tersembunyi di Titik Nol Jogja

29 September 2023
Kesan Pertama Maba UGM dan UPY Saat Kuliah di Jogja- Makanan Nggak Terlalu Murah, Macetnya Parah MOJOK.CO
Liputan

Kesan Pertama Maba UGM hingga UPY Saat Kuliah di Jogja: Makanan Nggak Terlalu Murah, Macetnya Parah

28 September 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
rekomendasi pdkt obrolan berbobot bandungfess soal perasaan nggak bisa bohong cari obrolan saat PDKT tanda cewek naksir mendekati cowok pertanyaan tempate netizen bosan

Rekomendasi Obrolan PDKT pun Percuma, Banyak Orang Lupa Ini Soal Perasaan

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Laki-laki Perantau yang Tidak Bisa Masak MOJOK.CO

Keluh Kesah Laki-laki Perantau yang Tidak Bisa Masak

1 Oktober 2023
Wild Ground Fest, festival musik di Jogja akan menghadirkan Band "Liar" dan Susah ke Jogja,salah satu yang tampil band Saosin MOJOK.CO

Wild Ground Fest Hadirkan Band “Liar” ke Jogja, Saosin Salah Satunya

29 September 2023
Melacak Jejak Freemasonry yang Tertinggal di Gedung DPRD DIY MOJOK.CO

Melacak Jejak Freemasonry di Jogja, Markas Besarnya di Gedung DPRD DIY

28 September 2023
Sejak Deklarasi Anies-Imin, Elektabilitas NasDem Melejit, PDIP-Gerindra Turun MOJOK.CO

Sejak Deklarasi Anies-Imin, Elektabilitas NasDem Melejit, PDIP-Gerindra Turun

27 September 2023
Ada Universitas Brawijaya Kediri, Tidak Perlu Repot ke Malang MOJOK

Warga Kediri Tidak Perlu Repot-repot ke Malang untuk Kuliah di Universitas Brawijaya

27 September 2023
Keluh Kesah Cewek Kurus dan Segala Kekhawatirannya UNEG-UNEG MOJOK.CO

Keluh Kesah Cewek Kurus dan Segala Kekhawatirannya

30 September 2023
Jurusan IPS SMA.MOJOK.CO

Jurusan IPS SMA Bisa Jadi Apa? Berikut Jurusan Kuliah hingga Prospek Kerjanya

27 September 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In