ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Penjaskes

Mitos-Mitos Keperawanan yang Kepo: Jalan Ngangkang Hingga Warna Puting Payudara

Redaksi oleh Redaksi
5 Februari 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Keperawanan masih menjadi nilai penting bagi banyak orang. Perempuan yang tidak perawan dianggap hina, bahkan diberikan ‘tanda-tanda’ tersendiri.

“Jari kelingkingku ditekan sedikit keras. Aku teriak. Sakit. Tapi dia senang. Katanya, itu tanda aku masih perawan. Dia bilang, kalau aku biasa-biasa saja, berarti aku sudah nggak perawan.”

Pengalaman di atas terjadi secara nyata. Seorang teman menjalin hubungan dengan kekasihnya, hanya untuk menghabiskan waktunya ditanya-tanya apakah dirinya masih perawan. Si kekasih membaca artikel soal ciri-ciri perawan yang (katanya) bisa dilihat dari segi fisik, mulai dari dahi, jari tangan, hingga cara berjalan, lalu memutuskan untuk menguji seluruh data itu pada teman saya.

Padahal, kalau dipikir secara logika, apa hubungannya jari kelingking dengan keperawanan, coba?

Keperawanan, hingga saat ini, masih menjadi nilai penting yang super-duper mutlak bagi banyak orang. Perempuan yang tidak perawan dianggap hina dan harus dihindari, bahkan sampai diberikan ‘tanda-tanda’ tersendiri, yang kemudian berkembang di masyarakat.

Namun, benarkah seluruh anggapan soal mitos keperawanan ini valid dan bukan sekadar mitos?

Mitos keperawanan yang paling banyak beredar, pertama, adalah soal selaput dara yang tidak berdarah saat berhubungan seks untuk yang pertama kali. Padahal, penjelasan lebih lengkap mengenai mitos ini pun tak kalah sering beredarnya di banyak sumber: selaput dara memiliki ketebalan yang berbeda dan bisa robek akibat kegiatan yang tidak berbau seksual sama sekali, termasuk olahraga atau bahkan kecelakaan.

Kedua, perempuan yang dianggap memenuhi ciri-ciri perawan adalah perempuan yang tidak berjalan mengangkang. Dengan kata lain, kalau kamu ngangkang, bisa-bisa kamu dituduh tidak perawan.

Entah dari mana mitos ini bermula, yang jelas ia telah cukup mengakar kuat di masyarakat. Padahal, cara berjalan seseorang tak ada hubungannya dengan keperawanan, Gaes-gaesku. Sebaliknya, ia dipengaruhi oleh bentuk tulang kaki, tulang pinggul, hingga lingkar paha. Ngerti, kan?

Yang tak kalah lucu, ketiga, perempuan yang dianggap tidak perawan adalah perempuan yang…

…berwajah kusam.

Iya, kamu tidak salah baca—mitos ini benar-benar ada. Perempuan dengan wajah kusam dianggap jauh dengan keperawanan begitu saja. Padahal, bagaimana bisa seseorang mengaitkan dua hal ini, sementara kusam atau tidak kusamnya wajah sangat dipengaruhi oleh pola makan, vitamin, hormon, hingga kosmetik? Anda ini mau sok tau soal ciri-ciri perawan atau jualan skincare?

Keempat, bentuk tubuh yang membesar adalah tanda seseorang tak lagi perawan.

Via Vallen pernah mengeluhkan anggapan masyarakat yang menyebutkan perempuan bertubuh gemuk dianggap tak lagi perawan, bahkan sudah mempunyai anak. Ukurang pinggul yang membesar pun mewarnai daftar mitos keperawanan yang umum kita dengar. Padahal. FYI aja nih, selain akibat kehamilan, ukuran pinggul yang besar juga dipengaruhi gaya hidup dan faktor makanan—jadi bukan urusan seks doang penyebabnya!

Kelima, ciri-ciri perawan, katanya sih, bisa dilihat dari keadaan payudara dan pantat perempuan. Konon, keduanya bakal terlihat kendur kalau si perempuan tak lagi perawan. Padahal…

…ya apa hubungannya, sih, Malih??? Memangnya situ belum tahu, ya, kalau ada saja orang berpayudara kendur dan dia masih perawan? Lagi pula keadaan fisik seseorang sangat mungkin dipengaruhi faktor lain selain hubungan seksual, termasuk faktor keturunan, usia, gizi yang dikonsumsi, hingga keadaan hormon dan lemak dalam tubuh.

Masih berhubungan dengan payudara, keperawanan dinilai erat hubungannya dengan warna puting perempuan. Disebutkan, perempuan dengan puting berwarna merah muda tentu masih perawan, tidak seperti perempuan dengan puting hitam yang jelas tidak perawan.

Pertanyaannya: memang bisa, ya, seorang perempuan berganti warna puting payudara hanya dalam satu malam, misalnya jika ia perawan, menikah, lalu berhubungan seksual dengan suami, dan paginya langsung mendapati putingnya berubah hitam??? Begitukah maksudnya???

Duh, Saudara-saudara sekalian, perlu kita pahami bersama, keadaan puting sesungguhnya bisa berubah secara alami, tergantung peristiwa biologis yang dialami pemiliknya. Bahkan sejatinya, puting tidak mengalami perubahan warna—aerolanya saja yang berubah.

Masih banyak mitos-mitos keperawanan yang lain, yang beredar luas di antara kita. Entah bagaimana sistemnya, ciri-ciri ini seolah ingin ‘menelanjangi’ perempuan lewat apa yang terlihat oleh mata untuk kemudian diberi label sebebasnya.

Sudahlah, daripada pusing mikirin ciri-ciri perawan dan menilai jelek perempuan-perempuan yang ‘terindikasi’ tanda-tanda ini, mendingan kita belajar untuk saling percaya. Eaaa~

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: ciri-ciri perawanhubungan seksualjalan ngangkangmitos-mitos keperawananpayudarawarna puting
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

ukuran payudara besar atau gigantomastia mojok.co
Kesehatan

Punya Payudara Terlalu Besar Nyatanya Memang Menyiksa, Kok!

20 Januari 2023
No bra day
Kesehatan

Pesan Penting di Balik Hari Tanpa Bra Sedunia

13 Oktober 2022
Mengenal Mastitis, Penyakit Paling Horor buat Ibu Menyusui
Penjaskes

Mengenal Mastitis, Penyakit Paling Horor buat Ibu Menyusui

15 September 2019
Esai

Kenapa Urusan Ranjang Suami Maunya Nyosor Sementara Istri Maunya Ngeloyor?

23 Maret 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
grace natalie

Grace Natalie Dilaporkan ke Polisi oleh Persaudaraan Alumni 212 Karena Pernyataannya Terkait Poligami

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB), Rico Juni Artanto. MOJOK.CO

Kedermawanan Alumni IPB bikin Asrama Gratis untuk Mahasiswa Kurang Mampu

16 Mei 2025
KWT Srikandi Mrican: Menumbuhkan Harapan dari Lahan Terbatas di Tengah Kota

KWT Srikandi Mrican: Menumbuhkan Kebun Harapan dari Lahan Terbatas di Tengah Kota

15 Mei 2025
Sinar Jaya Suite Class, Sleeper Bus yang Bikin Saya Menyesal MOJOK.CO

Setelah Tidak Pernah Naik Bus, kini Saya Menyesal Mencoba Naik Sleeper Bus Sinar Jaya Suite Class

14 Mei 2025
Renungan sistem pendidikan sekolah hari ini atas Palagan Ki Hadjar Dewantara MOJOK.CO

Renungan atas Palagan Ki Hadjar Dewantara: Sekolah Hanya Sekadar Meluluskan tapi Belum Mendidik

15 Mei 2025
Hal-hal yang bisa dikerjakan lulusan S2 biar nggak nganggur dari lulusan S2 UGM MOJOK.CO

Hal-hal Bernilai Cuan yang Bisa Dikerjakan Lulusan S2 daripada Ngeluh Susah Cari Kerja, Turuti Gengsi hanya Bikin Nganggur

19 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.