Mengenal Stunting yang Bukan Semata Soal Anak Kerdil - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Penjaskes

Mengenal Stunting yang Bukan Semata Soal Anak Kerdil

Redaksi oleh Redaksi
19 Maret 2019
0
A A
stunting mojok.co

Ilustrasi stunting. (Mojok.co)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Stunting adalah keadaan gangguan pertumbuhan di mana seorang anak cenderung memiliki tinggi badan yang lebih rendah. Tapi, apa bahayanya?

Dalam Debat Cawapres hari Minggu (17/3) lalu, Sandiaga Uno dan KH Ma’ruf Amin menyinggung perkara stunting dalam bidang kesehatan. Di baliho-baliho pinggir jalan, stunting juga kerap ditulis besar-besar sebagai permasalahan yang harus dapat teratasi. Tapi sesungguhnya, stunting itu apa, sih, Buibu?

Kondisi yang disebut stunting adalah keadaan di mana seorang anak mengalami gangguan pertumbuhan. Akibatnya, dibandingkan teman-teman sebayanya, ia cenderung memiliki tinggi badan yang lebih rendah alias pendek. Naaah, perkara “pendek” ini ternyata menjadi salah satu tanda adanya masalah pertumbuhan bagi anak-anak!

Kenapa seorang anak bisa jadi lebih pendek? Hal ini ternyata merupakan dampak yang berkelanjutan dari kurangnya asupan gizi kronis, bahkan sejak ia berada di dalam kandungan. Dengan kata lain, gizi yang perlu diperhatikan tidak hanya gizi pada bayi, tapi juga asupan yang diperoleh ibu selama kehamilan. Kalau gizi sang ibu saja kurang berkualitas, nutrisi seperti apa yang ibu harapkan akan dimiliki oleh bayinya, coba?

Pertumbuhan yang terhambat sejak dalam kandungan ini bisa berlanjut hingga proses kelahiran. Asupan gizi bayi hingga berusia 2 tahun juga lantas menjadi masalah utama: kalau tidak tercukupi, tidak didampingi ASI ekslusif dan MPASI (makanan pendamping ASI), siap-siap saja ia terancam keadaan kesehatan yang kurang baik, termasuk adanya stunting.

Pernyataan pentingnya ASI ini didukung oleh KH Ma’ruf Amin yang menyebutkan bahwa ASI mengandung kolostrum dan merupakan sumber nutrisi paling penting bagi bayi. Hal ini disebutkan cawapres Jokowi untuk menanggapi program Sedekah Putih yang diajukan Sandiaga Uno, yaitu pemberian susu sebagai upaya pemenuhan gizi bayi dan anak-anak.

Baca Juga:

hampers ulang tahun anak

Bunda, Tolong Jangan Isi Hampers Ulang Tahun Anak dengan Jajanan Indomaret

18 Februari 2023
stunting di luwu utara

Luwu Utara Optimis Turunkan Angka Stunting, Bupati Indah: Sudah On the Track

2 Februari 2023

Secara lebih lengkap, berikut adalah faktor-faktor penyebab stunting dapat berkembang:

1. kurangnya asupan gizi kronis dalam jangka panjang,

2. retardasi pertumbuhan intrauterine,

3. adanya perubahan hormon karena keadaan stres,

4. kurangnya asupan protein dalam proporsi total kalori yang dibutuhkan, dan

5. infeksi yang kerap terjadi.

Mengapa perkara keadaan kesehatan ini menjadi fokus banyak pihak? Ternyata, kondisi ini berhubungan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal—tidak hanya terkait masalah tinggi badan semata. Akibatnya, anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan mental dan kemampuan belajar yang kurang sehingga prestasinya bisa tergolong buruk.

Lah, terus, bagaimana kita bisa memutuskan bahwa seorang anak mengalami gangguan pertumbuhan dan memiliki tubuh pendek di bawah rata-rata?

Ada baiknya, sebagai pihak yang memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, kita memahami tanda-tanda dan gejala yang muncul jika seorang anak mengalami gangguan pertumbuhan, di antaranya:

1. terjadinya penurunan berat badan, jika tidak bisa dibilang tidak naik,

2. perkembangan tubuh terhambat dan terlambat, misalnya masa menstruasi pertama yang cenderung telat, dan

3. mudah terserang infeksi.

Tinggi-pendeknya anak, sementara itu, sebaiknya terus dipantau dengan cara rutin memeriksakannya ke pelayanan kesehatan terdekat. Kenapa ini penting? Ya tentu saja demi satu hal: menghindari dampak-dampak yang bisa anak alami kalau-kalau sampai terserang stunting!

Seperti yang telah disebutkan sekilas di atas, keadaan stunting ternyata tak bisa dianggap sepele seperti “oh-cuma-lebih –pendek-saja-dibanding-anak-anak-lain”. Pasalnya, ia juga menimbulkan beberapa akibat lainnya, termasuk:

1. lemahnya kemampuan kognitif dan kemampuan belajar,

2. mudah lelah dan tidak lebih lincah dibandingkan dengan teman-teman sebayanya,

3. lebih rentan terkena penyakit infeksi, dan

4. menjadi pemicu terjadinya diabetes, hipertensi, obesitas, hingga kematian.

Melihat bahayanya keadaan gangguan pertumbuhan ini, sebagian dari kita tentu bertanya-tanya: apakah stunting bisa disembuhkan secara singkat dan mudah?

Jawabannya: tidak. Saat seorang anak mengalami kondisi ini dan memiliki tubuh pendek sejak balita, pertumbuhannya otomatis akan terhambat hingga memasuki usia dewasa. Meskipun kita kemudian memberinya “hujan” gizi, pertumbuhan yang terhambat ini tetap berlangsung karena stunting telah menyerangnya sejak balita. Namun demikian, pemberian gizi yang cukup tentu sangat penting dilakukan untuk menghindari keadaan yang kian parah.

Lantas, apa cara termudah untuk menghindari anak-anak terkena stunting?

Kunci utama yang patut kita pahami adalah satu hal: berikan nutrisi dan gizi yang maksimal pada anak, bahkan sejak awal kehidupannya, yaitu di 1.000 hari pertama kehidupan. Tak kalah penting, selama anak masih berada dalam kandungan, gizi yang baik juga perlu kita konsumsi sebagai modal dasar yang baik dan menjanjikan.

Tuh, modal yang baik jelas penting—apalagi ini untuk membangun generasi muda penerus bangsa!

Terakhir diperbarui pada 19 Maret 2019 oleh

Tags: anak kerdildebat cawapresKH Ma'ruf AminpendekSandiaga Unostunting
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

hampers ulang tahun anak
Podium

Bunda, Tolong Jangan Isi Hampers Ulang Tahun Anak dengan Jajanan Indomaret

18 Februari 2023
stunting di luwu utara
Kotak Suara

Luwu Utara Optimis Turunkan Angka Stunting, Bupati Indah: Sudah On the Track

2 Februari 2023
wali kota semarang
Kotak Suara

Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang Langsung Dapat PR dari Megawati

1 Februari 2023
kasus stunting di diy mojok.co
Kesehatan

Kasus Stunting di DIY Masih 17 Persen, Tertinggi di Gunungkidul

16 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Prabowo Berjanji Akan Kembalikan Lahan HGU Jika Dirinya Menang Pilpres dan Dilantik Jadi Presiden

Derita Kaum Lansia yang Naik Kereta Commuter Line

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
stunting mojok.co

Mengenal Stunting yang Bukan Semata Soal Anak Kerdil

19 Maret 2019
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

kuliah politik di masjid

Jadwal Kuliah Umum Masjid Kampus UGM Selama Ramadan, Intens Bahas Politik

25 Maret 2023
rekomendasi 5 drakor politik

Rekomendasi 5 Drakor Bertema Politik, Cocok Buat Maraton Nunggu Buka Puasa!

25 Maret 2023
ciuman saat puasa mojok.co

Hukum Mencium Pasangan saat Puasa, Bikin Batal?

25 Maret 2023
perguruan tinggi muhammadiyah mojok.co

5 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terbaik di Indonesia

25 Maret 2023
Ketum PP, Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan komentar terkait larangan bukber pejabat di UMY, Jumat (24/03/2023). MOJOK.CO

Kata Ketua PP Muhammadiyah tentang Larangan Bukber Pejabat dan ASN

25 Maret 2023
Duduk perkara penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo. MOJOK.CO

Duduk Perkara Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo

24 Maret 2023
alan Sunyi Kiai Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Dibuat Menjadi Misteri Abadi. MOJOK.CO

Jalan Sunyi Wangsa Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Menjadikan Leluhur Sebagai Misteri Abadi

24 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In