ADVERTISEMENT
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Otomojok

Umur Panjang si Volkswagen, Mobil Rakyat dari Era Hitler

Rusli Hariyanto oleh Rusli Hariyanto
23 November 2017
0
A A
mobil-vw-mojok

mobil-vw-mojok

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

[MOJOK.CO] “VW atau Volkswagen adalah mobil tua yang nggak enak dipakai, tapi penggemarnya banyak. Fans Avanza aja kalah.”

Hari Minggu silam saya kehilangan dompet, dan kalau kalian tahu, di dalam dompet itu terdapat foto istri saya. Tapi, saya tidak akan bercerita tentang hal tersebut, yang ingin saya ceritakan hanyalah decakan kagum saya ketika datang ke festival VW di gedung Jogja Expo Center yang kebetulan juga ditutup pada hari Minggu kemarin.

Begitu masuk, setelah membeli tiket saya langsung melihat banyak orang lalu lalang. Saya mencari tempat duduk di antara ratusan VW yang sedang dipamerkan. Ada mas-mas dengan kepala gundul licin berbaju kaos VW hitam, celana kargo pendek berkantung, sepatu kets dengan kaos kaki, betis yang pasti berbulu, dan jenggot yang jangan ditanya, gondrong kayak ketiak lupa dicukur. Entah kenapa dalam setiap festival, jambore, atau pameran, manusia dengan mode seperti ini banyak terlihat; lelaki sekali.

Yang tampak juga di kerumunan adalah seorang bapak berpeci dengan celana cingkrang dan pakai baju koko berlogo VW. Jenggotnya berantakan dan penuh uban. Saya segera bangkit dan menghampiri.

“Suka VW juga, Pak?”

“Iya.”

Baca Juga:

All New Avanza: Solusi Bencana di Sleman dan Kota Jogja MOJOK.CO

All New Avanza: Solusi Bencana Demografi yang Katanya akan Mengancam Sleman dan Kota Jogja

17 Oktober 2023
kulturpass untuk anak muda di jerman mojok.co

3 Negara Ini Ngongkosin Anak Mudanya untuk Nonton Konser, Film, dan Beli Buku. Indonesia Kapan?

1 Agustus 2023

“Maaf, Bapak kan muslim, maaf sekali lagi, apakah bisa seorang muslim punya VW?”

Yang terjadi kemudian adalah sebuah perdebatan sengit tidak penting antara saya dan bapak tersebut tentang hukum Islam yang mengatur tentang kepemilikan barang-barang yang pada dasarnya diciptakan oleh manusia yang tidak melabelkan kata halal pada produknya—wong jilbab aja sekarang ada tulisan halalnya? Apakah lebih baik si Bapak membeli mobil dari Arab Saudi? Namanya mobil Meeya, baru tahun ini keluar atas kerja sama dengan Malaysia.

Memang pada kenyataannya VW tidak hanya didirikan oleh seseorang yang tidak melabelkan kata halal pada produknya, tapi dia bahkan adalah Hitler, si penjahat perang yang kita dilarang berfoto dengan patungnya. Apakah ada hubungannya? Bahkan perusahan VW sudah berganti kepemilikan, masak dosanya sampai sekarang? Peduli setan dengan dosa, namanya rakyat tentu maunya yang murah meriah. Mau dibikin oleh debt collector sekalipun, kalau murah ya tetep dibeli toh.

Di zamannya, mobil VW atau Volkswagen yang kalau dibahasaindonesiakan menjadi ‘mobil rakyat’ ini dijual hanya 450 dolar. Uang segitu sekarang kalau dibelikan mobilnya Kepala Suku Mojok, hanya dapat kaca filmnya doang. Nah, mohon dipikir sendiri bisa dibelikan apa lagi uang 450 dolar tesebut, saya mau ke toilet dulu.

Oke, lanjut.

Dalam festival ini, semua mobil yang dipajang adalah mobil-mobil menarik, VW-VW pilihan. Sebenarnya sudah tidak bisa disebut mobil lagi karena pada dasarnya fungsi mobil adalah untuk dinaiki, bukan malah naik towing ke mana-mana. Dan yang menarik, mobil-mobil VW tersebut ada yang dibuat berjualan, dibikin seperti tank, bahkan ada mobil VW yang semua bodinya terbuat dari kayu. Saya yakin, mobil tersebut kalau dinaikin di jalan bukan polisi yang menilang jika melanggar, tapi Perhutani.

(Sebenarnya saya agak sungkan membicarakan mobil ini karena sama saja bunuh diri. Para anggota klubnya terkenal kompak semacam klub sepak bola sedangkan saya hanyalah seorang sopir yang kalau diajak berdebat tentang mobil ini masih jauh, bahkan melawan anak mereka yang masih berumur 10 tahun sekalipun.)

Tapi, kalau dipikir-pikir memang saya merasa aneh kenapa mobil ini banyak diminati, apalagi VW kodok dan VW kombi, banyak yang beli walaupun sebenarnya kualitasnya sangat menyedihkan.

VW resmi masuk indonesia sekitar tahun 1950-an, namun yang bawa bukan pedagang. PBB yang membawa VW sebagai bantuan dan salah satunya untuk dinas kesehatan. Di zaman itu, bukannya membantu dinkes buat angkut korban, malah kadang mobil ini membuat orang sehat jadi korban karena sering terbakar.

Pernah suatu saat saya mengendarai VW Beetle dan saya harus berkeringat untuk hanya belok di jalan lingkar, bahkan pernha hampir masuk jurang karena setirnya memang pelit buat berputar. Belum panas yang dibikin di dalamnya, suara berisik mesin juga selalu paduan suara di kabin walaupun posisi mesin jauh di belakang. Begitulah namanya mobil rakyat, mana boleh bermewah-mewahan.

Akan tetapi justru di situlah alasan utama banyak penduduk dunia menyukai mobil ini. Mobil ini dibuat dengan simpel. Semua hal disederhanakan: mulai dari mesin yang tanpa radiator sehingga kita nggak perlu repot-repot cari air kalau radiator bocor, bahkan VW kombi dibuat untuk rakyat yang berbeda-beda sesuai dengan negara dan peruntukannya.

Indonesia pernah membuat bebarapa VW mirip kombi. Biasa disebut VW mitra dan dibuat oleh TNI bersama Pindad. Sayangnya, VW bikinan tentara ini tidak setangguh pasukan khusus karena mempunyai bodi yang rapuh dan gampang berkarat.

VW kodok dan VW kombi pernah menjadi raja jalanan di zamannya. Saking banyaknya permintaan konsumen, VW diproduksi dari 1935 sampai 2003. Bahkan VW kombi baru capek berproduksi pada 2014. Oleh karena itu, jumlah VW sangat banyak, melebihi jenis-jenis ikan yang sering ditanyakan presiden kita. Kalau mau dihitung, jumlah Avanza tidak ada apa-apanya dibandingkan total dua jenis VW ini.

Terakhir diperbarui pada 23 November 2017 oleh

Tags: avanzafestival vwjermanmobilmobil tuavw volkswagen
Rusli Hariyanto

Rusli Hariyanto

Sopir rental paling berbakat di Jogja. Madura swasta.

Artikel Terkait

All New Avanza: Solusi Bencana di Sleman dan Kota Jogja MOJOK.CO
Otomojok

All New Avanza: Solusi Bencana Demografi yang Katanya akan Mengancam Sleman dan Kota Jogja

17 Oktober 2023
kulturpass untuk anak muda di jerman mojok.co
Sosial

3 Negara Ini Ngongkosin Anak Mudanya untuk Nonton Konser, Film, dan Beli Buku. Indonesia Kapan?

1 Agustus 2023
mobil keluarga mojok.co
Ekonomi

Mobil Keluarga yang Cocok Untuk Keluarga Besar, Kakek-Nenek Semua Masuk!

21 Juni 2023
interior mobil bekas mojok.co
Ekonomi

Tak Kalah Penting, Tips Menilai Interior pada Mobil Bekas

25 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
superhero-justice-league-mojok

Pengabdi Keadilan: Justice League KW Super

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suzuki XL7 Nyaman seperti Innova Reborn, Murah kayak Rush MOJOK.CO

Suzuki XL7 Nyaman seperti Innova Reborn, Murah kayak Mobil Rakyat Toyota Rush

7 Desember 2023
Seno Gedhe, Sosok yang Kerap Disebut Guru Politik Jokowi Bantah Prediksi Prabowo-Gibran Akan Menang Satu Putaran MOJOK.CO

Seno Gedhe, Sosok yang Kerap Disebut Guru Politik Jokowi Bantah Prediksi Prabowo-Gibran Akan Menang Satu Putaran

2 Desember 2023
Perjuangan Atlet Renang Cilik Sleman MOJOK.CO

Perjuangan Atlet Renang Cilik Sleman yang Sempat Gagal Naik Podium, Awalnya Takut Air Kini Mimpi Jadi Atlet Nasional

1 Desember 2023
ganjar pranowo cari suara di masterchef indonesia

Netizen Sindir Ganjar Pranowo Saat Tampil di Masterchef Indonesia

5 Desember 2023
Bule Bisa Keroncong? Biasa Saja, Nggak Usah Norak! MOJOK.CO

Glorifikasi Bule Main Musik Keroncong Bukti Inferiority Complex Orang Indonesia dan Masalah Laten yang Tak Kunjung Usai

1 Desember 2023
Pendaki Nekat di Gunung Marapi hingga Merapi.MOJOK.CO

Gunung Marapi hingga Merapi, Pendaki Nekat di Gunung Berstatus Waspada hingga Siaga Masih Terus Terjadi

7 Desember 2023
Farid Stevy musisi jogja.MOJOK.CO

13 Musisi Sepakat, Isu Krisis Iklim Semakin Mendesak Dibicarakan

3 Desember 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In