Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Suzuki Nex 2012 Awet Bertahan Hidup Tanpa Butuh Kehadiran Bengkel Resmi

Haryo Tri Aji oleh Haryo Tri Aji
30 April 2021
A A
Suzuki Nex 2012 Berjuang Tanpa Butuh Kehadiran Bengkel Resmi MOJOK.CO

Suzuki Nex 2012 Berjuang Tanpa Butuh Kehadiran Bengkel Resmi MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Suzuki Nex kepunyaan saudara saya bertahan hidup dari 2012 hingga 2021 tanpa kehadiran bengkel resmi. Awetnya kebangetan!

Pertengahan Mei 2020, saya sempat curhat motor saya di rubrik Otomojok ini. Saat itu, saya bercerita soal perjuangan merawat Honda Karisma yang oleh sebagian orang dianggap “motor gagal”. Selama lima tahun lebih saya bersetia kepada segala kekurangan Karisma. Namanya sudah kadung cinta.

Selama lima tahun itu saya bertarung dengan berbagai kekurangan Karisma. Salah satunya mesin yang sering mbrebet kalau telat servis. Dari sisi tampilan, Karisma memang agak aneh. Bagian “pantat” motor ini terlihat terlalu semok. Kaya kelihatan nggak aerodinamis.

Nah, sampai titik ini, saya pikir model Karisma saya sudah paling aneh. Ternyata ada satu motor, milik saudara saya, yang sama anehnya, yaitu Suzuki Nex 2012.

Saya setuju dengan ulasan Mita Idhatul Khumaidah tentang desain motor Suzuki yang terasa kurang. Entah bagaimana, para desainer Suzuki seperti sepakat untuk merancang motor yang “nggak sesuai sama selera” masyarakat. Namun, meski desainnya kurang, mesinnya malah paling “garang”.

Suzuki Nex milik saudara saya ini dibeli tepat ketika motornya rilis, pada 2012. Sampai saat ini, akhir April 2021, motor itu masih rutin dipakai. Nggak main-main, jarak tempuh per harinya juga lumayan. Dari rumah sampai tempat kerja, kira-kira, menempuh 15 kilometer. Kalau pulang-pergi, berarti 30 kilometer.

Melihat intensnya rutinitas Suzuki Nex itu, maklum kalau kamu menyangka servis rutin pasti dilakukan. Ternyata tidak juga. Dua minggu yang lalu saya sempat menjajal motor ajab ini. Suara mesinnya memang agak aneh, tetapi tetap enak ditunggangi. Malah nggah mbrebet kayak Honda Karisma saya.

Ketika saya tanya kapan kali terakhir servis, saudara saya menjawab, “Kalau tidak salah hampir dua bulan yang lalu. Itu aja cuma ganti oli karena bengkel dekat rumah udah mau tutup. Setelah itu lupa mau servis.”

Mendengar jawaban itu, saya malah bingung mau komentar apa. Awalnya saya mau agak meledek tampilan Suzuki Nex ini dan menyarankan saudara saya untuk mengganti motor. Namun, ketika tahu mesinnya masih tangguh sampai sekarang, saya malah jadi heran sendiri lalu terdiam.

Beberapa detik setelah terdiam, saya bertanya, “Nggak mau ganti motor?”

Dia menjawab, “Ya mau. Ganti Vario terbaru, misalnya. Tapi sayang juga soalnya dari 2012 nggak pernah rewel mesin. Bensinnya agak boros, tapi masih aman, sih.”

Dari beberapa sumber yang saya baca, Suzuki Nex (dan Suzuki Spin) kayak udah kehilangan pamor. Suzuki Spin, misalnya, untuk yang satu ini, karbunya terhitung boros. Dan tentu saja, model desainnya aneh kayak saudara-saudara sekandung Suzuki lainnya.

Harga bekasnya juga jatuh banget. Untuk Spin, harga bekasnya ada di antara Rp3 sampai Rp 4 juta. Sementara itu, Suzuki Nex yang mulus banget pun cuma mentok Rp5 juta. Ini hitungannya motor masih mulus, lho, kayak realy-realy tanpa lecet.

Jika beberapa motor bekas dijejerin, mayoritas pembeli pasti akan lebih melirik Yamaha Mio Sporty atau Honda Beat karbu ketimbang Suzuki Nex. Padahal, Mio Sporty dan Beat lebih mahal. Beberapa bahkan mesinnya nggak lagi enak karena perawatannya nggak bagus.

Iklan

Untuk Mio Sporty, harga bekasnya mencapai Rp5 juta. Sementara itu, Beat karbu dibanderol sekitar Rp6 juta. Meskipun harga Suzuki Nex dibanting ke Rp3 jutaan pun masih belum tentu laku. Bakul motor bekas saja kadang sampai bingung gimana cara “ngebuang” Suzuki Nex.

Oleh sebab itu, saya maklum kalau saudara saya malas menjual Nex 2012 ini karena terlalu murah.

Padahal, kalau mau mau mengesampingkan desain dan harga, Suzuki Nex dan saudara-saudara Suzuki lainnya cukup menarik untuk dipinang. Salah satunya karena perawatan yang mudah dan suku cadangnya aman. Setidaknya itu penuturan saudara saya.

Saking mudanya dirawat, sejak awal dibeli, Suzuki Nex 2012 ini jarang masuk bengkel resmi. Cukup dibawa ke bengkel terpercaya, awetnya udah kebangetan. Ganti oli tiap dua bulan sekali saja nggak bikin motor ini batuk-batuk. Turun mesin? Nggak pernah, tuh. Udah sembilan tahun lebih, lho.

Saking awetnya dan nggak gampang tumbang, saya curiga Suzuki Nex ini sebetulnya penjelmaan Dominic Toretto. Lha gimana, mau dirobohin bangunan di atas kepalanya, mau ditembak pakai torpedo, melompati dua bangunan tinggi pakai mobil, masih hidup aja tuh si botak. Tangguhnya sungguh kebangetan.

Mita, dalam tulisannya, menyebutkan kalau beberapa bengkel resmi Suzuki tutup karena motor mereka awetnya keterlaluan. Saya jadi maklum, sih, sekaligus curiga juga karena saya memang jarang melihat bengkel resmi Suzuki. Awalnya saya mengira kalau motor mereka nggak terlalu laku. Tapi ternyata karena awetnya melebihi kekuatan bakso formalin.

Saya jadi membayangkan, apa jadinya kalau desainer Suzuki bisa merancang motor yang lebih cantik dan elegan. Dengan mesin motor yang udah kayak mesin perang, ditambah desain yang manis, bisa jadi Suzuki bisa membalap penjualan Honda dan Yamaha.

Itu kalau mereka mau. Lha wong sekarang aja kayak udah puas dengan sedikitnya populasi motor Suzuki dan keawetan mesinnya. Jangan-jangan yang punya Suzuki itu orang Jawa dengan falsafahnya: urip sakmadyo atau hidup sederhana saja. Wis, angel tuturane.

BACA JUGA Motor Serba Bukan Itu Bernama Suzuki Bandit 150: Motor yang Lagi Krisis Identitas dan pengalaman menarik lainnya bersama motor kesayangan di rubrik OTOMOJOK.

Terakhir diperbarui pada 30 April 2021 oleh

Tags: Honda BeatsuzukiSuzuki Nexsuzuki spinYamaha Mio
Haryo Tri Aji

Haryo Tri Aji

Liverpudlian, guru Bahasa Inggris di sebuah sekolah swasta di Yogyakarta. Punya cita-cita jadi kepala sekolah. Sekarang Kepala Yayasan dulu.

Artikel Terkait

Ilustrasi motor Suzuki MOJOK.CO
Otomojok

Betapa Sulitnya Tidak Membenci Suzuki, yang Katanya Pantas Kita Sayangi, Meski Kadang Bikin Jengkel Setengah Mati

28 November 2025
Suzuki Satria Pro: Bukti Suzuki Selalu Berhasil Bikin Produk Gagal MOJOK.CO
Otomojok

Suzuki Satria Pro Si Buruk Rupa: Bukti Suzuki Tidak Pernah Gagal Menciptakan Produk Gagal dan Entah Kenapa Mereka Masih Bangga dengan Kegagalan

12 November 2025
Suzuki Jimny, Karma Mobil Setengah Miliar yang Terlalu Sombong MOJOK.CO
Otomojok

Dulu Bikin Orang Rela Inden, Sekarang Bikin Dealer Pusing: Suzuki Jimny dan Karma dari Kesombongan Mobil Kotak Setengah Miliar

30 Oktober 2025
Yamaha Mio 2011 bisa dipakai perjalanan dari Jogja-Klaten. MOJOK.CO
Catatan

Menantang Diri dari Jogja ke Klaten Memakai Yamaha Mio Butut Berusia 14 Tahun, Penuh Rintangan tapi Tetap Jadi Motor Kesayangan

24 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.