Kekurangan kedua yaitu kurang responsifnya operator kontak online saat konsumen hendak meminta informasi seputar layanan Sinar Jaya. Dalam hal ini, informasi mengenai harga tiket menjadi isu. Disclaimer, rute yang saya tempuh tidak tertera di website yang menjual tiket. Jadi, mau tak mau, harus tanya agennya via WA.
Saya memaklumi harga tiket transportasi jarak jauh biasanya mengikuti musim ramai-sepinya. Sehingga, harga tentunya akan berubah-ubah sepanjang tahun. Tapi buktinya PT KAI bisa tuh menetapkan harga yang pasti. Yah, meskipun mahal juga saat sedang musim ramai.
Adapun keluhan beberapa penumpang lain yang sempat saya ajak bincang-bincang mengenai harga tiket Rpxxx +3-5rb untuk bonus sebotol kecil air mineral tidak terlalu mengganggu. Yah, meskipun tampak seperti pemaksaan halus membeli air mineral di mana seharusnya konsumen memiliki hak untuk menolak. Apalagi jika memang sudah membawa air satu galon besar sebagai bekal perjalanan.
Sinar Jaya perlu lebih perhatian kepada kebersihan
Kekurangan ketiga. Ini hal yang paling mengganggu saya belakangan ini. Kebersihan bus AC yang pernah saya naiki (Cikarang, Tanahabang, Ciledug, Pemalang, Tegal) berada pada level yang mesakke alias menyedihkan.
Selain aroma interiornya yang bikin mual apalagi saat AC berhembus, terparah sih ada banyaknya kecoa dan serangga lainnya dari sela-sela bawah dan dinding samping kursi. Ini sudah jelas karena sangat kurang seringnya inspeksi manajemen divisi terkait (kalau tidak mau dibilang tidak ada) mengenai kelayakan bus Sinar Jaya di lapangan. Yuk bisa yuk, Pak, perbaiki kebersihan busnya agar penumpang nyaman dan tidak lari ke PO kompetitor.
Sekadar informasi, terakhir kali saya naik Sinar Jaya adalah Februari 2023 lalu. Mudah-mudahan sekarang sudah jauh berbenah. Tentu tidak adil jika saya hanya memaparkan yang jelek-jeleknya saja.
Kelebihan Sinar Jaya yang wajib dipertahankan
Jujur saja, selain harga tiket yang masih cukup murah dibanding kompetitor, gaya berkendara pengemudi bus yang tidak ugal-ugalan juga menjadi nilai tambah guna kenyamanan dan keselamatan penumpang.
Selain itu, sistem pengecekan penumpang juga bagus. Sebagai contoh, jika di rest area Anda tertinggal karena terlalu lama “berak”, kekurangan jumlah penumpang langsung terdeteksi petugas saat pengecekan di gerbang keluar rest area.
Anda akan langsung dipanggil melalui “halo-halo”. Jika sudah dipanggil berkali-kali namun tak kunjung naik dan bus harus jalan sesuai jadwal, jangan resah gelisah. Anda akan dinaikkan bus berikutnya yang satu trayek menuju tujuan akhir. Yah, meski apes-apesnya barang bawaan Anda raib digondol orang lain dan tidak bisa menyalahkan pihak PO sesuai peringatan yang tertera pada tiket bus.
Last but not least. Rest area Sinar Jaya menjadi nilai tambah yang paling menonjol. Kamu bisa menilainya dari berbagai aspek penilaian seperti luas area, tata letak yang tidak membingungkan penumpang, fasilitas yang lengkap dan terpelihara.
Ingin bukti? Oke, kita sebut satu-satu. Restoran luas dan menu enak? Ada. Ingin makan minum tapi mau yang hemat? Ada warung mie instan dan wedang-wedangan seduh, jajan, dan minuman kemasan. Lupa beli oleh-oleh dari daerah asal? Ada tokonya dengan pilihan yang cukup beragam. Musala? Jelas ada. Nyaman dan luas lagi. Toilet? tersedia banyak, nyaman, aman, dan cukup bersih.
Demikian beberapa poin yang jadi concern saya sebagai konsumen PO Sinar Jaya, Semoga nilai tambah yang ada tetap dipertahankan, dan ada perbaikan untuk poin minus yang saya alami sendiri. Yo bisa yok Sinar Jaya, agar imej yang melekat sebagai PO andalan konsumen pantura tidak memudar karena terlena dengan zona nyaman.
Penulis: Aji Purnomo
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Sinar Jaya Bikin Jatuh Cinta pada Perjalanan Pertama dan pengalaman menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.