ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Sosok

Tak Sia-Sia Lepas Gaji PNS Demi Kembangkan Panahan Tradisional, Bawa Anak-Anak Surabaya ke Turnamen Nasional hingga Internasional

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
22 April 2024
0
A A
Lepas PNS Demi Kembangkan Panahan Tradisional di Surabaya MOJOK.CO

Ilustrasi - Lepas PNS demi kembangkan panahan tradisional di Surabaya. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Padahal tinggal menunggu waktu diangkat menjadi PNS, tapi justru melepasnya demi mengembangkan dan melestarikan panahan tradisional di Surabaya. Keputusan yang tak pernah membuat menyesal karena akhirnya bisa membawa anak-anak di Surabaya berprestasi dari level provinsi, nasional bahkan kini hendak menjajaki kancah internasional.

Begitulah perjalanan Ustaz Irul (40), pembina Sunnah Sport Community (SSC) yang merupakan salah satu tempat pembinaan panahan tradisional yang cukup diperhitungkan di Surabaya, Jawa Timur.

***

Selepas berteduh di pinggiran Kali Jagir Wonokromo, Surabaya sembari ngobrol-ngobrol dengan beberapa orang yang tengah mancing, saya lalu memacu motor secara perlahan untuk memutari perkampungan di sekitar Kali Jagir.

Saat masuk ke Bratang, Ngagelrejo, ada dua orang pemuda yang tengah asyik menerbangkan drone di sebuah lapangan voli kampung yang berbatasan dengan sebuah tembok usang. Saya pun berhenti karena penasaran, apa objek yang sedang mereka ambil dari atas?

Selain itu, siang itu, Sabtu, (20/4/2024), panas Surabaya terasa sangat menyengat. Area dua pemuda itu menerbangkan drone tampak cukup teduh. Saya merasa perlu berhenti sejenak.

Ternyata di balik tembok usang yang membatasi lapangan voli tersebut ada sebuah lapangan yang cukup luas. Di dalamnya tampak anak-anak tengah membidik target untuk anak panah mereka. Pemandangan itu saya tangkap sekilas dari semacam pintu masuk kecil yang ada di ujung tembok.

Lepas PNS Demi Kembangkan Panahan Tradisional di Surabaya MOJOK.CO
Pintu masuk ke lapangan tempat latihan SSC Surabaya di Ngagelrejo. (Aly Reza/Mojok.co)

“Itu latihan panahan, Mas. Kalau mau masuk silakan saja, nggak apa-apa kok,” ujar satu dari dua pemuda yang saya temui siang itu.

Tak jadi PNS demi kembangkan panahan tradisional Surabaya

Lapangan itu adalah tempat latihan SSC, salah satu tempat pembinaan panahan tradisional di Surabaya. Saya mendapat sambutan hangat dari Ustaz Irul selaku pembina SSC Surabaya saat saya masuk ke dalam. Setelah membantu salah satu anak didiknya membenarkan tali busur panah, ia lantas mempersilakan saya duduk di tepi lapangan, di bawah pohon mangga yang cukup rindang.

“Ini sebenarnya lapangan PDAM (Ngagel). Kami sewa buat latihan karena memang sejauh ini belum kepakai,” ucap Ustaz Irul.

Kepada saya Ustaz Irul mengaku awalnya tak memiliki minat yang besar dalam dunia panahan. Sebelumnya ia bekerja sebagai tenaga outsourcing di sebuah instansi di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Bahkan pada 2015, tinggal menunggu waktu saja bagi Ustaz Irul untuk diangkat menjadi PNS.

Namun pada 2015 itu pula Ustaz Irul justru mengambil “keputusan nekat”. Ia memilih resign meski sudah tinggal menunggu waktu saja menjadi PNS. Ia memilih mendalami dunia panahan karena ingin mengembangkan panahan di Surabaya.

“Kalau ditanya kok bisa? Apa pertimbangannya? Kenapa kok tiba-tiba punya hasrat ke panahan (karena sebelumnya tidak terlalu)? Saya nggak bisa jawab. Semua terjadi begitu saja. Saya tiba-tiba sreg dengan panahan,” ungkap pria asli Surabaya tersebut.

Karena kalau ngomong pertimbangan rasional, Ustaz Irul sendiri menyebut harusnya ia memilih lanjut sebagai PNS. Karena keuangan hingga hari tua terjamin.

Tapi pilihannya melepas peluang menjadi PNS demi mengembangkan panahan tradisional di Surabaya adalah persoalan batin. Ia tak masalah pada akhirnya harus hidup sederhana dan secukup-cukupnya bersama keluarga kecilnya.

“Pemasukan sekarang dari ngajar ekstrakurikuler panahan tradisional di sekolah. Dari membuat peralatan  panah tradisional juga,” kata Ustaz Irul. Karena di samping melatih panahan tradisional, ia juga menjual peralatan panahan buatannya sendiri.

Berlatih panahan hingga ke Jogja

Ustaz Irul mengaku sebelumnya sama sekali tak punya basic skill memanah. Oleh karena itu, untuk memenuhi hasratnya, di tahun 2015 itu ia sampai berangkat ke Jogja khusus untuk belajar panahan.

“Awalnya berlatih panahan modern. Dulu itu di Stadion Sultan Agung, Imogiri Timur. Setelah itu latihan panahan tradisional, dulu pernah berlatih juga sama abdi dalem Keraton Jogja,” tutur Ustaz Irul.

Ustaz Irul balajar banyak perihal panahan tradisional. Tak cuma soal teknis, bahkan soal pembuatan busur dan anak panah serta filosofi-filosofinya pun turut ia pelajari.

Lepas PNS Demi Kembangkan Panahan Tradisional di Surabaya MOJOK.CO
Ustaz Irul (40), pembina di SSC Surabaya yang lepas PNS demi kembangkan panahan tradisional. (Aly Reza/Mojok.co)

“Kalau di Jogja itu kan merujuk model memanahnya pasukan Pangeran Diponegoro. Jadi saya belajar dari panahan berkuda, Jemparing (memanah sambil duduk), terus ada juga Jegulan (memanah dengan menggunakan insting),” beber Ustaz Irul.

Dari situ pula hati Ustaz Irul tertambat dengan panahan tradisional. Baginya, panahan tradisional yang kaya akan filosofi itu perlu dilestarikan dengan mengenalkannya pada generasi-generasi muda.

Oleh karenanya, sepulang dari Jogja, pada 2016 Ustaz Irul mulai memasukkan proposal ke berbagai sekolah (dari SD, SMP, hingga SMA) di Surabaya. Isinya adalah pengajuan pengadaan ekstrakurikuler panahan tradisional.

Panahaan bukan hanya soal sunnah

Waktu itu tentu tidak mudah bagi Ustaz Irul untuk menjaring antusiasme sekolah-sekolah di Surabaya. Beberapa sekolah negeri menolak karena menyalahpahami panahan sebagai olahraga yang identik dengan kelompok-kelompok Islam kanan yang cenderung ekstremis.

“Ada yang menganggap panahan ini olahraga kelompok jihadis dan teroris. Nah, itu yang ingin coba saya luruskan,” ucap Ustaz Irul.

“Yang bisa menerima sejauh ini sekolah-sekolah berbasis Islam di Surabaya. Pandangan awal mereka menerima ya karena ini olahraga sunnah. Sementara sekolah negeri masih belum,” sambungnya.

Namun, Ustaz Irul memang berkomitmen bahwa output dari adanya ekstrakurikuler panahan tradisional ini adalah peningkatan prestasi non akdemik, baik bagi siswa maupun sekolah tempatnya berasal. Jadi bukan hanya karena sunnah belaka.

Dari melatih ekstrakurikuler panahan tradisional di sekolah, Ustaz Irul kemudian membuka tempat pembinaan sendiri yang kemudian lebih dikenal dengan nama SSC.

“Totalnya sekarang ada 35 anak yang ikut latihan. SD ada, SMP SMA ada, yang mahasiswa juga ada,” terang Ustaz Irul. Bahkan ada juga orang-orang tua anak didiknya yang pada akhirnya tidak hanya mengantar latihan, tapi juga ikut latihan panahan tradisional di SSC Surabaya.

Baca halaman selanjutnya…

Menjajaki turnamen nasional hingga internasional

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 23 April 2024 oleh

Tags: Jawa Timurngagelrejongagelrejo surabayapanahanpanahan tradisionalpanahan tradisional surabayapilihan redaksiPNSSurabayaturnamen panahan tradisionalwonokromo surabaya
Iklan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Servis motor di bengkel Jogja bikin kaget orang Surabaya karena terlalu sering jadi korban kelicikan MOJOK.CO
Ragam

Bengkel Motor Jogja bikin Kaget Orang Surabaya Gara-gara Servis Motor Berujung “Pemorotan”

9 Mei 2025
Kesal dengan orang-orang yang suka mematung lama dan mondar-mandir di depan kulkas Indomaret karena bingung pilih minuman MOJOK.CO
Ragam

Pesan dan Saran ke Orang yang Suka Merenung Lama di Kulkas Indomaret karena Bingung Pilih Minuman, Karena Itu bikin Kesel!

9 Mei 2025
Pengalaman traumatis di KA Sri Tanjung dan Stasiun Lempuyangan Jogja MOJOK.CO
Ragam

Naik KA Sri Tanjung ke Stasiun Lempuyangan bikin Orang Surabaya Trauma ke Jogja

9 Mei 2025
Kehidupan mahasiswa Unair di Gang Jojoran, Gubeng, Surabaya: makan dengan suguhan bau comberan hingga mandi air kuning MOJOK.CO
Ragam

Cerita Mahasiswa Unair Tinggal di Gang Sempit di Tengah Kemewahan Surabaya, Makan dengan Bau Comberan hingga Mandi Air Kuning

8 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
sampah di ringroad jogja.MOJOK.CO

Gundukan Sampah di Ringroad Jogja Semakin Meresahkan, Kondisi Menahun yang Tak Hilang Sampai Baunya Ganggu Pengendara

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dr. Sri Margana: Menelusuri Jejak Literasi, Sejarah, dan Perlawanan Kolonial dalam Sastra Jawa

Dr. Sri Margana: Menelusuri Jejak Literasi, Sejarah, dan Perlawanan Kolonial dalam Sastra Jawa

6 Mei 2025
Sandal upanat produksi perajin Borobudur di Magelang. MOJOK.CO

Mereka yang Mendapat Berkah dari Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur

13 Mei 2025
Calon Orang Sukses Jogja Sekolahya di Sekolah Favorit MOJOK.CO

Calon Orang Sukses di Jogja Biasanya Pernah Belajar di Sekolah Favorit

10 Mei 2025
Kehidupan mahasiswa Unair di Gang Jojoran, Gubeng, Surabaya: makan dengan suguhan bau comberan hingga mandi air kuning MOJOK.CO

Cerita Mahasiswa Unair Tinggal di Gang Sempit di Tengah Kemewahan Surabaya, Makan dengan Bau Comberan hingga Mandi Air Kuning

8 Mei 2025
Program Barak Militer bagi Siswa Nakal: Penghinaan Akal Sehat dan Pengingkaran terhadap Esensi Pendidikan.MOJOK.CO

Program Barak Militer bagi Siswa Nakal: Penghinaan Akal Sehat dan Pengingkaran terhadap Esensi Pendidikan

9 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.