Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Sukses Tuntaskan S1 Peternakan di UGM, Saya Pilih Abdikan Diri “Mengurus” Sapi di Papua

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
22 November 2024
A A
Sukses Tuntaskan S1 Peternakan di UGM, Saya Pilih Abdikan Diri “Mengurus” Sapi di Papua. MOJOK.CO

ilustrasi - mahasiswa asal Papua Jurusan Peternakan UGM. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Papuana Rosalia Petegau (23) punya keinginan untuk mengembangkan peternakan sapi di Kabupaten Mappi, Papua Selatan usai lulus dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia rela merantau dari desanya ke Jogja untuk belajar memelihara sapi dengan benar.

***

Di desanya, Kabupaten Mappi, Papua Selatan, Papuana resah melihat hewan ternak yang tidak terurus dengan baik. Desanya itu terkenal dengan banyak hewan, seperti babi dan anjing. Namun, masih sedikit yang memelihara sapi. Kalaupun ada, masyarakat masih bingung merawatnya.

Oleh karena itu, Papuana rela merantau dari Papua Selatan ke Jogja untuk berkuliah di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM). Perjuangan itu terbayarkan setelah dirinya lulus dan mendapat gelar sarjana pada Rabu (20/11/2024). Dia bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar UGM, salah satu kampus bergengsi di Indonesia.

Semangat belajarnya tinggi sejak SMA

Sejak di bangku SMA, Papuana sudah semangat mencari ilmu. Dia rela jalan kaki dari rumahnya ke SMA Negeri 1 Edera Bade Mappi yang berjarak 12 kilometer. Hal itu dilakoninya tanpa banyak mengeluh, mengingat kondisi keluarganya yang berasal dari keluarga sederhana.

Ayahnya bekerja sebagai petani. Sementara, ibunya meninggal saat Papuana berusia 5 tahun. 

“Ya jalan kaki. Sekolah masuk pukul 07.30 WIB sehingga dari rumah harus berangkat pukul 05.30 WIB,” kenang Papuana.

Demi meringankan beban ayahnya juga, Papuana mulai mencari beasiswa. Kebetulan, pemerintah daerah Kabupaten Mappi, Papua Selatan saat itu membuka pendaftaran beasiswa di tiap distrik khususnya untuk lulusan SMA.

Setelah mendapat informasi itu, Papuana bergegas menyiapkan berkas yang harus dia kirim. Dia tak perlu pergi ke Kota Kabupaten Mappi untuk mendaftar, sebab keluarga dari ibunya tinggal di sana. 

Jadi, mereka bisa membantu mengantar formulir dari kantor dinas ke rumah Papuana. Berkat bantuan itu juga, Papuana berhasil mendapatkan beasiswa.

Mahasiswa UGM jurusan pertanian. MOJOK.CO
Mahasiswa asal Papua Jurusan Pertanian UGM. Dok. Humas UGM

“Kebetulan hanya 2 orang yang dapat beasiswa, dari satu SMA yang sama dengan saya,” kata Papuana.

Memilih Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM)

Sejak awal memilih jurusan kuliah, Papuana sudah memantapkan diri memilih Fakultas Peternakan. Ketika hasil tes jalur Mandiri sudah keluar, pengasuh Papuana sudah mewanti jika nilainya berpeluang masuk UGM.

Saat itu, pengasuhnya menyarankan Papuana agar memilih Fakultas Pertanian atau Fakultas Peternakan jika ingin lolos masuk UGM. Dia pun memilih Fakultas Peternakan karena tertarik dengan cara pemeliharaan ternak yang baik.

Dia mengaku, tinggal di Kabupaten Mappi, Papua Selatan membuatnya terbiasa hidup dengan berbagai macam hewan. Di kampungnya itu, ada banyak kanguru, kuskus, anjing, babi, dan sebagainya. Namun, ternak hewan khususnya sapi tidak terlalu diurus dengan baik.

Iklan

“Sapi dibiarkan saja tidak diurus dan mencari makan seadanya. Kalau sakit ya akhirnya mati. Untuk itu saya tertantang untuk mencari ilmu bagaimana memelihara sapi dengan benar,” kata dia.

Ayahnya sendiri tidak terlalu ikut campur mengenai jurusan tersebut, yang jelas dia sangat mendukung pilihan Papuana untuk menempuh pendidikan tinggi meski harus jauh dari keluarga.

“Walaupun setiap telepon beliau selalu menangis, tapi juga mengingatkan saya setiap hari agar tak berhenti berdoa setiap pagi dan malam,” ucapnya.

Ayahnya selalu berpesan agar Papuana tidak lupa sembayang di gereja, serta menghormati orang lain. Jika dosen atau orang yang lebih tua berbicara, dia harus mendengarkan.

Menghadapi kehidupan pertama di perantauan

Papuana mengaku harus mengikuti les privat untuk beberapa mata pelajaran, setibanya di Jogja tahun 2019. Dia kesulitan dalam bidang bahasa, terutama Bahasa Jawa.

Wisuda mahasiswa Jurusan Peternakan UGM. MOJOK.CO
Wisuda mahasiswa Papua Jurusan Peternakan UGM. Dok. Humas UGM

Untungnya, Papua bukan anak yang pemalu sehingga mudah dalam bergaul. Apalagi, dosen dan teman-temannya baik hati mengajarkannya. 

“Saya banyak belajar dari para dosen dan teman-teman di sini,” ujarnya.

Guna bertahan hidup di perantaun, Papuana mengandalkan beasiswa yang dia perolah. Beasiswa itu mencakup biaya kebutuhan hidup sehari-hari, misalnya makan, jajan bulanan, uang saku dan transportasi sudah disisipkan melaui aplikasi ojek online.

“Kalau ada keperluan penting, saya akan membelinya tapi kalau tidak penting ya tidak saya beli,” ucapnya. 

Mengelola ternak sapi di Papua usai Lulus di Peternakan UGM

Papuana bersyukur bisa lulus tepat waktu di Fakultas Peternakan di UGM tahun 2024, karena prosesnya tentu tidak mudah. Dia teringat semasa kuliah pernah di tendang sapi sampai layar handphone-nya retak. 

“Salah saya waktu itu berdiri lama banget di belakang sapi, jadi di tendang. Terus saya juga kayak ganguin dia, jadi di tendang tiba-tiba. Hp ku di samping saku celana jatuh, kena sudah LCD-nya pecah,” ujarnya.

Namun, kejadian itu tidak membuat Papuana trauma. Dia sempat takut beberapa hari, tapi tidak terlalu lama. Justru sekarang itu menjadi momen yang lucu dan berharga.

Kini selepas lulus kuliah, Papuana ingin kembali ke Papua dan membesarkan daerahnya. Mimpinya, bisa menjadi Kepala Dinas Peternakan di daerahnya kelak.

Mengembangkan peternakan sapi di Papua. MOJOK.CO
Mengembangkan peternakan sapi di Papua. Dok. Humas UGM

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Ahmad Romadhoni Surya Putra pun mendukung impian tersebut. Dia yakin Papuana bisa melakukannya. 

Sebab menurutnya, Papuana merupakan mahasiswa yang aktif berorganisasi dan rajin di lapangan, terutama terkait dengan riset sapi potong. 

Romadhoni berharap Papuana bisa meraih mimpinya, dengan menerapkan ilmunya untuk mengembangkan peternakan di Papua.

“Fapet UGM terbuka untuk siswa dari daerah 3T. Indonesia Timur adalah lumbung pangan dari hewan masa depan yang sangat terbuka untuk dikembangkan. Semoga Papuana bisa ambil peran di sana nantinya,” ujar Romadhoni.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Jalan Hidup Lulusan S2 Filsafat UGM yang Kini Menjadi Penjual Cilok Berkostum Power Rangers

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 25 November 2024 oleh

Tags: karir jurusan peternakanKuliah di jogjamahasiswa papuas1 peternakan ugm
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Beasiswa KIP Kuliah tak cukup bagi mahasiswa ISI Yogyakarta. MOJOK.CO
Kampus

Keluarga Melarat bikin Hidup Pas-pasan Selama Kuliah di ISI Jogja, meski Dapat Beasiswa KIP tapi Hanya Cukup untuk Biaya Nugas

22 September 2025
Persahabatan lawan jenis muncul saat kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Mendalam

Terpaksa Jalani Persahabatan Lawan Jenis karena Perempuan Lebih Drama dan Kolot daripada Laki-laki

18 Agustus 2025
Mahasiswa Jakarta (Jabodetabek) di Jogja: Dianggap ekslusif gara-gara lu-gua, mau berbaur dianggap sok asik MOJOK.CO
Ragam

Mahasiswa Jakarta di Jogja: Dianggap Eksklusif karena “Lu-Gua”, Mencoba Berbaur Dianggap Sok Asyik

21 Juli 2025
Kampus di Jogja Ini Nggak Terkenal, tapI Lebih Manusiawi MOJOK.CO
Esai

Sebuah Kampus di Jogja yang Nggak Terkenal Lebih Bisa Menghargai Mahasiswa ketimbang Kampus Besar dan Terkenal ITU

2 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.