Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

FH UGM Gelar Angkringan Darurat, Ajak Masyarakat ‘Siuman dan Melawan Bersama’

Alya Putri Agustina oleh Alya Putri Agustina
26 Agustus 2024
0
A A
FH UGM Gelar Angkringan Darurat, Ajak Masyarakat ‘Siuman dan Melawan Bersama’.MOJOK.CO

FH UGM Gelar Angkringan Darurat, Ajak Masyarakat ‘Siuman dan Melawan Bersama’ (Mojok.co/Alya Putri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Melalui Angkringan Darurat, Fakultas Hukum (FH) UGM mengajak masyarakat untuk ‘siuman dan melawan bersama’. Sebab, hanya masyarakat yang bisa menghentikan penyelewengan hukum yang dilakukan negara.

***

FH UGM menggelar acara yang diberi tajuk “Indonesia Sekarat, Mari Merapat ke ANGKRINGAN DARURAT” pada Minggu, (25/08/2024) kemarin. Acara ini merupakan respons atas carut-marut demokrasi Indonesia hari ini.

Saya tiba di lokasi saat waktu memasuki petang hari. Ketika saya tiba, peserta sedang melaksanakan Salat Maghrib di titik aksi: depan patung Dewi Justitia FH UGM.

Karena datang dalam keadaan lapar, saya langsung menyasar booth makanan. Saya berniat mengisi perut dengan membeli siomay yang dijual di tengah-tengah acara. Namun, di luar dugaan saya, makanan-makanan yang ada–termasuk angkringan dan siomay yang saya beli–disediakan kepada peserta acara secara gratis.

Setelah menerima makanan, saya pun duduk di sebuah tikar yang disedikan panitia. Sambil bersantap, saya menyaksikan beberapa penampilan dari peserta. 

Di antaranya penampilan musik menyanyikan “Gugur Bunga”, lagu “Bingung” milik Iksan Skuter, dan “Manusia Setengah Dewa” karya Iwan Fals–yang kesemuanya diikuti sorak peserta yang turut berdendang.

FH UGM Gelar Angkringan Darurat, Ajak Masyarakat ‘Siuman dan Melawan Bersama’.MOJOK.CO
Orasi dari ‘Persaudaraan Emak-Emak’. Mereka adalah aliansi yang ikut menyediakan logistik dalam aksi Jogja Memanggil (Mojok.co/Alya Putri)

Selain itu, ada pula penampilan dari lagu hasil gubahan sendiri. Juga pembacaan dan musikalisasi puisi, serta mimbar bebas yang siapa saja bisa mengambil alih panggung. 

Saya ingat, puisi Teguh Esha yang berjudul “Kepada Kawan di Jalan Keheningan” jadi salah satu yang dibacakan. Saya menangkap ekspresi kemarahan yang menumpuk dan coba dilepaskan malam itu.

Mari siuman dan lawan bersama

Dosen Hukum Tata Negara UGM Zaenal Arifin Mochtar menjadi salah satu akademisi yang mengisi panggung mimbar bebas hari itu. Melalui orasinya, ia menegaskan masyarakat Indonesia perlu memasok endurance (ketahanan) yang kuat.

Sebab, endurance milik pemerintah–yang kini mengacak-acak demokrasi–juga sangatlah besar. Ini terlihat dari bagaimana selama ini mereka selalu mengakali hukum. UU Pilkada, yang kemarin ramai didemo, bukan jadi yang pertama, bukan pula jadi satu-satunya perkara yang error.

“Mungkin kita agak telat siuman, telat sadar bahwa ada problem. Tetapi paling tidak, hari ini kita kumpul di sini untuk siuman bersama dan menyatakan perlawanan bersama,” kata dosen yang akrab disapa Uceng ini, kemarin.

“Kita berkumpul malam ini bukan hanya sebab UU Pilkada atau kawal putusan MK, tapi sebab demokrasi yang diinjak-injak,” tambahnya.

Uceng menegaskan, ada banyak problem hukum yang masih harus menjadi concern dan dikawal bersama. Salah satunya, sebagaimana yang ia contohkan, adalah UU TNI dan UU POLRI.

Uceng menerangkan, RUU POLRI  sama berbahayanya dengan undang-undang problematik lainnya. Sebab, UU ini bakal menghidupkan kembali dwifungsi ABRI dan membawa militer masuk ke ruang sipil.

“Itu ancaman besar untuk masyarakat sipil. Kalau kita lihat sejarah, salah satu PR besar reformasi 98 adalah mengenyahkan dwifungsi ABRI,” jelasnya. 

Angkringan Darurat hasil inisiatif kolektif mahasiswa dan dosen FH UGM

Pada kesempatan malam itu, saya juga menemui Sasa (20),  mahasiswa FH UGM yang tergabung dalam kolektif yang menginisiasi acara. Menurut Sasa, inisiatif berawal sebelum aksi Jogja Memanggil pada Kamis (22/8/2024) di Malioboro kemarin.

Sebelum aksi, pada pagi harinya antara mahasiswa dan dosen menggelar koordinasi yang melahirkan kolektif bernama “UGM Melawan”. Tak cuma melahirkan kolektif, bahkan pagi itu kelas-kelas di FH juga diliburkan dan beberapa dosen juga ikut turun ke jalan.

Sorenya selepas aksi, FH UGM merilis pernyataan sikap yang berisikan 4 poin.

Berikut bunyinya:

Kami, Dosen dan Mahasiswa Fakultas Hukum UGM menyerukan:

  1. Presiden dan DPR menghentikan proses Revisi UU Pilkada dan mematuhi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024, dan Putusan Mahkamah 70/PUU-XXII/2024, tanggal 20 Agustus 2024; Konstitusi Nomor
  2. KPU menindaklanjuti Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 70/PUU-XXII/2024, tanggal 20 Agustus 2024;
  3. Presiden dan DPR menghentikan pembahasan rancangan undang-undang yang menggerogoti demokrasi dan negara hukum pada masa transisi pemerintahan, antara lain RUU TNI, RUU Polri, RUU Penyiaran, RUU Dewan Pertimbangan Agung, dan RUU Mahkamah Konstitusi.
  4. Jika Revisi UU Pilkada dan berbagai RUU yang bermasalah terus dilanjutkan dengan mengabaikan Putusan Mahkamah Konstitusi, maka kami menghimbau insan akademik dan segenap kom- ponen masyarakat sipil melakukan perlawanan terhadap tirani dan autokrasi rezim Presiden Joko Widodo dan partai politik pendukungnya.

Bulaksumur, 22 Agustus 2024

Tak mau hanya berhenti dalam aksi, UGM Melawan ingin pengawalan atas isu dilakukan berkelanjutan.

“Setelah aksi dan pernyataan sikap, mahasiswa dan dosen kemudian konsolidasi. Kita berpikir kira-kira acara apa aja yang bisa kita lakukan untuk spread awareness di tengah masa genting ini. Nggak hanya cuma ke fakultas hukum, tapi juga masyarakat luas,” ujar Sasa.

Sebagai buntut dari konsolidasi itu, hari Jumat esoknya, mereka menggelar diskusi publik yang dibuka untuk umum. Lalu di hari Minggu, terselenggara Angkringan Darurat ini. Dan yang terbaru, Senin hari ini, terdapat aksi simbolik berupa penyalaan lilin di halaman Balairung.

Penulis: Alya Putri

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA 5 Kultur Demo di Jogja yang Bikin Kaget Mahasiswa Surabaya, Jadi Pelajaran Penting dan Berharga

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 26 Agustus 2024 oleh

Tags: angkringan daruratfakultas hukum ugmfh ugmhukum ugmUGMugm melawan
Iklan
Alya Putri Agustina

Alya Putri Agustina

Artikel Terkait

Perjuangan ibu hingga antar anak jadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), jadi pembuktian untuk ayah yang telah meninggalkan keluarga MOJOK.CO
Kampus

Bisa Kuliah UGM karena Perjuangan Ibu, Bertekad Buktikan Kesuksesan ke Ayah yang Pergi Tinggalkan Keluarga

21 Juni 2025
UGM Kampus Terbaik yang Nggak Punya Dosen Problematik MOJOK.CO
Esai

Kuliah di Kampus Besar Seperti UGM Bukan Hanya Soal Gengsi, Salah Satunya Cari Aman dari Dosen Problematik

17 Juni 2025
kuliah di ugm.MOJOK.CO
Kampus

4 Tahun Pura-pura Jadi Mahasiswa UGM demi Bahagiakan Ortu, padahal Kuliah di Kampus Tak Terkenal Jogja

10 Juni 2025
UNY Kampus Medioker, Ijazah Malah Nggak Guna di Dunia Kerja MOJOK.CO
Esai

5 Tahun Kuliah di UNY yang Menyandang Status Kampus Medioker, Ijazah Nggak Berguna di Dunia Kerja, dan “Cuma” Komoditas Tenaga Kerja Murah

2 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nopek Novian: Godfather Konten Kampung yang Panen Dolar

Nopek Novian: Godfather Konten Kampung yang Panen Dolar

17 Juni 2025
Duta Sheila on 7: Duta Bapak-bapak Kampung yang Sayang Anak MOJOK.CO

Kegelisahan Seorang Bapak yang Punya Anak Perempuan dan Pentingnya Aktif Ikut Ronda di Kampung seperti Duta Sheila on 7

20 Juni 2025
Pertandingan sepak bola putri di Jogja dalam laga MLSC. MOJOK.CO

Sepatu Rusak: Saksi Bisu dari Atlet Sepak Bola Putri di Jogja yang Penuh Nyali dan Nilai Mahal yang Mereka Pelajari

19 Juni 2025
UGM Kampus Terbaik yang Nggak Punya Dosen Problematik MOJOK.CO

Kuliah di Kampus Besar Seperti UGM Bukan Hanya Soal Gengsi, Salah Satunya Cari Aman dari Dosen Problematik

17 Juni 2025
Sri 'Itut' Hastuti melatih dengan hati. MOJOK.CO

Sri Hastuti, Pelatih Sepak Bola Putri yang Melatih dengan Hati

17 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.