Sejumlah pengoleksi Tupperware menyayangkan bangkrutnya perabotan produk rumah tangga asal Amerika Serikat tersebut di Indonesia. Mereka khawatir jika alat makan itu “hilang”, sudah tidak ada lagi gantinya. Produk tersebut akan menjadi barang antik yang sulit dicari.
Tupperware Lovers berduka
Nazwa (21) mengaku sudah menggunakan Tupperware sedari kecil, sebab ibunya adalah pengoleksi barang prestise tersebut. Mulai dari cangkir, piring, sendok, garpu, lunch box, botol minum, toples lebaran, toples gula, storage bumbu dapur, hingga box jumbo.
“Banyak banget, sampai aku nggak tau namanya apa aja. Soalnya di rumah koleksi Tupperware Mama saya megamania. Nggak boleh disentuh apalagi ilang, bisa-bisa dicoret Kartu Keluarga,” kelakar Nazwa.
Ketika duduk di bangku sekolah dasar, Nazwa tak sengaja menghilangkan tempat makan miliknya di sekolah. Pulang-pulang, ibunya mengomel tak karuan di rumah, tapi dari sana Nazwa sadar, ia telah melakukan kesalahan besar.
Omelan ibunya itu membuatnya tersadar bahwa dia telah menghilangkan barang turun-temurun dari keluarga. Kata ibunya, Tupperware tersebut sudah mereka pakai dari tiga generasi, yakni era Nazwa masih kecil, adiknya yang masih kelas 4 SD, dan sepupunya yang usianya masih 2 tahun.
“Mangkanya aku diomelin habis-habisan sama Mama. Beliau suruh aku sampai dapat. Untungnya ketemu di lapangan sekolah,” ujar Nazwa.
Sejak saat itu, Nazwa lebih waswas menjaga barang miliknya. Tupperware telah mengajarinya sebagai pribadi yang bertanggungjawab, meski di SMP ia pernah mengulangi kesalahan yang sama.
“Ternyata aku tinggal di kolong meja habis ekskul Pramuka, alhasil kena semprot lagi,” kata dia.
Produk antik yang tak lekang oleh waktu
Selain keluarga Nazwa, Akbar (39) adalah pengoleksi Tupperware sejak tahun 1997 sampai sekarang. Hampir semua jenis ia punya, mulai dari tumbler, termos, frypan, pisau, hingga toples.
“Karena aku suka mengoleksi Tupperware, bahannya kuat, warnanya bagus, kedap udara, dan awet,” ujarnya.
Sangking favoritnya dengan Tupperware, Akbar sampai melamar kerja di perusahaan tersebut. Bahkan dari sana, ia merasa telah mendapatkan keluarga baru. Di tempat itu juga, ia bertemu dambaan hatinya yang sekarang menjadi istrinya.
“Kami sama-sama kerja di sana sejak tahun 2010, walau sekarang kami dan Tupperware sudah berjarak laci tapi kau tetap di hati,” ucapnya.
Bagi Akbar, Tupperware adalah saksi bisunya gagal diet dan sisa nasi semalam. Ia lebih setia dan awet ketimbang gebetan masa lalu. Barang itu juga yang selalu menemani makan siangnya di taman kantor sembari mendengar curhat karyawan yang penuh drama.
Selain Naza dan Akbar, Mojok juga pernah menuliskan kisah Kamal (26) yang memiliki banyak kenangan bersama almarhum ibunya berkat Tupperware. Sejak SMP hingga SMA, rumah Kamal menjadi jujukan bagi teman-temannya karena banyak camilan yang ada di dalam toples. Ibunya memang sering menyuguhkan makanan di meja untuk tamu, tak hanya waktu lebaran.
Oleh karena itu, Tupperware menjadi barang yang berharga. Ketika perusahaan tersebut bangkrut, Akbar harus lebih waswas karena sudah tak punya ganti. Tupperware seolah jadi barang antik yang tak pernah lekang oleh waktu.
“Aku sudah tidak bisa lagi membeli produk-produk Tupperware yang up to date lagi,” sesalnya.
Tupperware pamit…
Dalam pernyataan resminya lewat akun Instagram, Tupperware mengunggah gambar beruliskan “Terima Kasih” dengan ukuran besar. Mereka bersyukur kepada pelanggan yang sudah menaruh kepercayaan dan memberikan dukungan selama ini.
Namun, bagai menegakkan benang basah, perusahaan yang sudah berkiprah selama 33 tahun itu akhirnya tumbang. Produk plastik alat kebutuhan rumah tangga dari perusahaan asal Amerika Serikat tersebut resmi pamit dari peredaran.
“Dengan berat hati, kami mengumumkan bahwa Tupperware Indonesia secara resmi telah menghentikan operasional bisnisnya sejak 31 Januari 2025. Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan,” tulis akun Instagram @tupperwareid pada Jumat (11/4/2025).
Postingan itu dibanjiri komentar sedih. Warga net menyayangkan kabar tersebut. Sementara itu, Tupperware hanya menitipkan pesan bagi pelanggan yang masih memiliki produk tersebut agar menjaganya dengan hati-hati.
“Ayah, bunda, kakak dan adik. Jangan dihilangin lagi Tupperwarenya ya, nggak ada gantinya lagi loh sekarang,” tulis Tupperware di kolom komentar.
“20 tahun dari sekarang, anak-anak kita nemu Tupperware di toko barang antik,” balas salah satu akun Instagram @hema*******.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Daftar Pesaing Berat Tupperware yang Kini Menguasai Pasar, Bikin Emak-emak Berpaling karena Kemiripannya atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.