“Awalnya aku berangkat Jumat sore sepulang kerja, tapi aku takut sampainya terlalu malam. Kata temanku juga jalanan dari Terminal Giwangan di Jogja sampai kosannya rawan, apalagi di atas jam 12 malam. Sudah pasti sepi dan gelap. Akhirnya, demi keamanan bersama aku memutuskan berangkat pagi,” tutur Eka.
Setelah melewati lorong-lorong Terminal Bungurasih yang dipenuhi “bapak-bapak” menawarkan tiket, Eka akhirnya tiba di lobi. Di sanalah, Eka dan temannya baru lega karena bisa langsung bertanya ke petugas resmi terminal.
Begitu tahu informasi jadwal keberangkatan bus, cara memesan tiket dan membayar, Eka jadi sadar ternyata tak sulit memesan tiket bus Sugeng Rahayu.
“Petugas informasi bilang kalau aku bisa bayar di loket dan nggak perlu bayar lagi saat dimintai uang di atas bus. Yoweslah aku ngikut arahanya,” kata Eka.
Gusar selama di dalam bus Sugeng Rahayu
Usai naik di bangku bus Sugeng Rahayu dari Terminal Bungurasih, Eka masih merasa gusar karena tak tahu rute perjalanan dari Surabaya ke Jogja secara rinci. Berkali-kali ia mengirim pesan ke temannya yang ada di Jogja untuk mengetahui estimasi tiba, tapi temannya pun tak tahu dan hanya bisa mengira-ngira.
“Mungkin sekitar 7 jam baru sampai, kata temanku. Tapi, sejak aku berangkat dari pukul 07.00 WIB hingga 12.30 WIB, busku masih ada di Sragen, Jawa Tengah,” ujar Eka.
Rupanya, perjalanan dari Surabaya ke Jogja menggunakan bus Sugeng Rahayu lebih lama dari apa yang diperkirakan Eka. Ia mengaku tak bisa tidur di sepanjang perjalanan. Takut kalau ternyata bus bablas melewati Jogja.
Akhirnya, ia memilih bermain handphone. Sesekali mengecek kerjaannya di grup WhatsApp dan membalas pesan temannya satu persatu-satu. Hingga ia tak sadar baterainya tinggal 2 persen. Sialnya lagi, tak ada colokan di dalam bus Sugeng Rahayu.
Ia pun hanya bisa pasrah menatap jendela kaca, sembari mengamati papan nama terminal agar tidak salah turun. Waktu terus berlalu hingga pukul 13.30 WIB dan ia baru tiba di Surakarta. 2 jam setengahnya, barulah Eka tiba di Terminal Giwangan, Jogja. Tepatnya, pukul 16.00 WIB.
“Lama banget, aku jadi nggak bisa tidur dengan tenang,” kata Eka.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Apes saat Naik Bus Eka dan Sumber Selamat, Lengah Dikit Dompet hingga Laptop Lenyap Ditukar Batu Bata atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan












