Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Pasar Senthir Jogja, Surga Para Gen Z Pemburu “Harta Karun”: Outfit Seharga Jutaan Dibeli 10 Ribu Saja

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
27 Juli 2024
A A
Pasar Senthir Jogja, Surga Para Gen Z Pemburu “Harta Karun”: Outfit Seharga Jutaan Dibeli 10 Ribu Saja.MOJOK.CO

Ilustrasi Pasar Senthir Jogja, Surga Para Gen Z Pemburu “Harta Karun”: Outfit Seharga Jutaan Dibeli 10 Ribu Saja (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pasar Senthir Jogja menyediakan semua barang yang kita cari. Barang elektronik, baju bekas layak pakai, buku kuno sampai benda-benda antik bisa kita dapatkan dengan harga yang sangat murah.

Makanya, tak heran kalau pasar yang buka setiap ba’da Maghrib sampai pukul 11 malam di samping Pasar Beringharjo itu jadi jujugan para Gen Z. Kalau dulu pengunjung Pasar Senthir adalah orang-orang sepuh, kini muda-mudi dengan gaya trendi memadati lokasi.

Pada Jum’at (26/7/2024) malam, saya berkunjung ke Pasar Senthir Jogja. Meski sejak 2017 lalu saya cukup sering datang ke sini, kira-kira sudah enam bulan terakhir saya belum mampir lagi. Bangkitnya minat saya pada rilisan fisik, khususnya kaset, membawa saya kembali ke Pasar Senthir malam itu.

Tujuannya satu, yakni mencari “kaset-kaset mitos” dengan harga murah buat memberi makan tape recorder milik saya. Lima tahun lalu, di tempat yang sama, saya membawa pulang kaset Guruh Gipsy seharga Rp5 ribu saja. Bayangkan, album masterpiece yang rilisannya selangka itu saya dapatkan dengan seharga kopi di angkringan. Makanya, siapa tahu malam itu saya kembali dinaungi Dewi Fortuna.

Surganya para pemburu nostalgia

Cahaya remang-remang langsung menyambut kedatangan saya di Pasar Senthir Jogja malam kemarin. Puluhan penjual yang menjajakan beraneka barang, mulai baju bekas, sepatu, buku tua dan barang-barang antik langsung memanjakan pandangan saya.

Namun, karena tujuan saya jelas: buat berburu harta karun dalam bentuk kaset, mata ini pun saya fokuskan buat membidik lapak-lapak yang menawarkan kaset.

Pasar Senthir Jogja, Surga Para Gen Z Pemburu “Harta Karun”: Outfit Seharga Jutaan Dibeli 10 Ribu Saja.MOJOK.CO
Lapak kaset di pojok utara Pasar Senthir menjadi buruan para kolektor rilisan fisik. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Setengah jam berkeliling, hasilnya masih nihil. Kaset yang saya jumpai masih umum dan beberapa sudah saya punya. Namun, saat mengorek-orek satu lapak paling pojok utara, harta karun itu benar-benar saya temukan.

“Yang ini berapa, Pak,” tanya saya ke salah seorang pedagang Pasar Senthir Jogja bernama Yadi (42).

“25 ribu yang itu,” jawabnya.

“Ah, cover-nya sudah rusak begini. 15 ribu, gimana?,” tawar saya.

“Tengah-tengah, Mas. 20 ribu saya kasih.”

“Deal!”

Kaset grup musik rock legendaris, Gong 2000, berhasil saya bawa pulang dengan harga Rp20 ribu. Di marketplace, kaset ini dijual dengan harga lebih mahal. Ada yang Rp100 ribu sampai Rp300 ribu.

Di luar harganya, bagi saya kaset ini amat berarti. Di dalamnya mengandung nostalgia.

Iklan

Bagaimana tidak, ibu saya adalah penggemar berat sang vokalis, Ahmad Albar. Dan, kecintaannya kepada sang musisi juga menular ke saya. Fyi aja, kata “Ahmad” di nama depan saya terilhami dari nama “Ahmad Albar”. Ibu saya memberikan nama ini dengan harapan magis sang musisi menular ke anaknya.

Pasar Senthir Jogja mulai digemari para Gen Z

Ada satu perbedaan jelas yang membedakan Pasar Senthir Jogja, setidaknya beberapa tahun lalu dengan sekarang. Ya, banyaknya para Gen Z. Kalau dulu pasar ini isinya orang-orang tua, kini anak muda pun tak mau kalah.

Di salah satu lapak awul-awulan, para Gen Z berburu pakaian bekas (thrifting) yang masih layak dipakai. Berbalut outfit kerennya, mereka tak malu mengorek tumpukan pakaian bekas dengan harapan menemukan harta karun.

Adnan (20), mahasiswa Universitas Amikom, mengaku Pasar Senthir Jogja adalah one stop shopping baginya. Apalagi kalau urusan outfit dan clothingan, tempat ini tak pernah berhenti menyediakan pakaian berkualitas dengan harga murah bagi dia.

“Kalau ngomongin soal malu, kenapa harus malu. Toh, kalau pun kotor, habis ini dicuci lagi. Orang-orang nggak bakal bisa bedain mana baru mana enggak, Mas,” jelasnya kepada Mojok, Jumat (26/7/2024).

Malam itu, Adnan datang dengan mengajak pacarnya. Sang pacar, sesama mahasiswa Universitas Amikom, juga ikut bersamanya berburu pakaian bekas di lapak awul-awulan itu.

Selain mereka, puluhan pembeli lain sepantaran Adnan juga tampak sibuk mencari pakaian yang cocok bagi mereka.

“Dapat 3, Mas, malam ini. Dua kemeja sama satu jeans. Masih bagus semua ini, dicuci lagi juga kelihatan baru,” ungkapnya. “Di mana lagi coba 30 ribu dapat 3 pakaian kayak gini,” pungkasnya yang diikuti tawa.

Di Pasar Senthir Jogja, pakaian branded jutaan dibeli 10 ribu saja

Pada malam itu, saya juga menemui Faqih (20), Gen Z lain yang juga tengah berburu pakaian bekas di lapak awul-awulan. Rupanya, mahasiswa PTN di Jogja ini adalah pengunjung setia Pasar Senthir Jogja. Setidaknya dua kali seminggu ia menyempatkan mampir.

Pasar Senthir Jogja, Surga Para Gen Z Pemburu “Harta Karun”: Outfit Seharga Jutaan Dibeli 10 Ribu Saja.MOJOK.CO
Banyak Gen Z meramaikan Pasar Senthir Jogja (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Bukan tanpa alasan mengapa Faqih gemar datang kesini. Pasalnya, selama berburu harta karun di pasar ini, ia pernah mendapatkan beberapa kali jackpot.

Yang paling dia ingat baru saja terjadi dua bulan lalu. Di lapak awul-awulan yang sama, dia berhasil mendapatkan celana jins bermerek seharga Rp10 ribu saja.

“Dua bulan lalu, Mas, saya dapat Versace. Itu kalau baru bisa dihargai 2 jutaan. Second aja kadang masih 500 ribuan. Di sini, 10 ribu saja aku dapatnya,” ungkapnya, Jumat (26/7/2024).

Faqih heran, mengapa ada orang yang membuang jins mahal itu sehingga berakhir di Pasar Senthir Jogja. Entah bagaimana celana branded itu bisa berakhir di tempat ini, yang jelas ia kembali menjualnya dan laku Rp400 ribu.

“Enggak perlu ku-napthol lagi, Mas, karena masih kelihatan baru,” ujarnya, sambil menunjukkan foto jins Versace tersebut di galeri HP-nya. “Makanya kesini-kesini lagi siapa tahu dapat jackpot kayak gini.”

Ramainya Gen Z bikin pedagang senang

Kehadiran para Gen Z yang semakin gandrung berkunjung ke Pasar Senthir Jogja menjadi berkah bagi para pedagang. Mul (60), yang menjual barang apa saja, termasuk barang elektronik bekas dan benda antik, mengaku omzetnya bertambah.

Pasar Senthir Jogja, Surga Para Gen Z Pemburu “Harta Karun”: Outfit Seharga Jutaan Dibeli 10 Ribu Saja.MOJOK,CO
Banyak pedagang di Pasar Senthir Jogja mengaku senang dengan kehadiran para Gen Z (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Apalagi, pedagang di sana sempat mengalami periode kelam, yakni pandemi Covid-19 yang membuat mereka kehilangan penghasilan. Kini, kehadiran para Gen Z lambat laun mengembalikan gairah melapak para pedagang.

“Habis pandemi itu, yang datang kemari anak-anak muda, Mas. Beda sama dulu. Itu kami syukuri karena yang tua-tua makin jarang, eh, sekarang yang muda-muda pun malah bikin hidup pasar ini.

Menurut pedagang Pasar Senthir Jogja ini, yang menjadi berkah dari ramainya Gen Z, mereka tak sekadar membeli. Tak sedikit dari muda-mudi ini ikut mempromosikan dan memviralkan dagangan mereka di media sosial.

“Kesini pada ngonten. Nemu barang bagus diinfokan ke Facebook, viral jadinya. Itu sangat membantu, Mas. Karena biar orang-orang luar juga tahu soal keberadaan kami,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Jeritan Hati Pedagang Thrift Shop Batam Terancam Gulung Tikar

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 31 Juli 2024 oleh

Tags: Gen Zpasar senthirpasar senthir jogjapusat barang antikpusat thrifting
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
anak muda.MOJOK.CO
Mendalam

Anak Muda Tidak Lemah, Masa Depan yang Tak Terlalu Ramah

20 November 2025
Pameran buku anak termasuk komik. MOJOK.CO
Ragam

Komikus Era 80-an Akui Sulitnya Membuat Karya di Masa Kini, bahkan Harus Mengamati Lewat Drakor untuk Kembangkan Cerita Anak

15 November 2025
Lulus SMA dirundung karena jualan toge di pasar tradisional Tuban. Dianggap kurang usaha padahal masih muda alias gen Z. MOJOK.CO
Ragam

Lulusan SMA Dihina: Masih Muda tapi Cuman Jadi Pedagang Pasar. Tak Peduli yang Penting Bukan Beban Keluarga

6 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.