Usia laptop Lenovo milik Erwin (22) kini genap 10 tahun. Pemberian dari sang ayah yang berhasil menyicilnya selama 10 bulan lamanya. Laptop itu merupakan kado untuk dirinya saat memasuki kelas 1 SMP. Walaupun sudah tua dan kurang performa, Lenovo itu masih setia membantu Erwin mengerjakan tugas-tugasnya hingga kuliah. Tapi jangan ditiru, kalau kalian punya kesabaran tisu.
Lenovo pemberian Bapak saat SMP
Tak ada alasan khusus bagi Erwin maupun ayahnya memilih laptop Lenovo di tahun 2016. Sebab sejatinya, keduanya tak ada yang paham kualitas barang elektronik terutama laptop. Saat berada di toko, keduanya hanya manggut-manggut mendengar penjelasan sales yang menunjukkan kualitas laptop Lenovo dengan harga terjangkau.
“Waktu itu harganya Rp4 juta tapi memang dengan proses nyicil. Bunganya sampai jadi Rp1 juta. Itu pun kami beli kosongan, alias tanpa ditambah aplikasi,” kata Erwin saat dihubungi Mojok, Jumat (25/7/2025).
Alhasil, Erwin menambahnya dengan aplikasi bajakan khususnya untuk Microsoft. Sebab saat itu, kebanyakan tugasnya menggunakan aplikasi Word. Lambat laun, tugas-tugasnya bertambah jadi mengedit desain, suara, hingga video.
Di era kini, Erwin memilih mengerjakan tugas editing lewat online ketimbang mengunduhnya di laptop. Misalnya, untuk desain dia memilih menggunakan Canva, saat mengedit video ia menggunakan CapCut. Sebab lambat laun, performa laptopnya tidak kuat jika ditambahi beberapa aplikasi editing.
Lenovo, fisik kuat tapi “mental” lemah
Di awal-awal tahun pemakaian, Erwin mengaku kuliatas Lenovo masih kuat secara fisik. Suatu hari, ia dan ayahnya pernah mengalami kecelakaan. Keduanya pun jatuh dari motor, termasuk Lenovo yang Erwin bawa di dalam tas.
“Untungnya, laptopku nggak pecah. Nggak ada yang retak juga,” kata Erwin.
Sayangnya, Erwin harus angkat tangan dengan perangkat lunak Lenovo miliknya. Karena lambat laun, performa laptop itu semakin turun. Padahal, Erwin sudah beberapa kali melakukan upgrade. Mulai dari memperbarui Windows hingga mengganti SSD berdasarkan saran dari orang-orang ahli.
Melansir dari laman resmi Lenovo, komputer yang lambat atau bermasalah bisa juga disebabkan karena sistem yang sudah tua. Lalu, kesalahan perangkat lunak yang menyebabkan komputer mengalami crash, sehingga pengguna disarankan untuk mengunduh perangkat lunak dari situs web resmi, serta melakukan pembaruan secara berkala.
Jadi perhatian satu kelas
Sayangnya, upaya Erwin seperti tak berbuah hasil. Permasalahan laptop miliknya yang tak kunjung usai dan cukup membuatnya kesal. Apalagi jika Lenovo itu harus digunakan dalam kondisi genting. Sudah tak terhitung berapa kali laptopnya eror dalam kurun waktu 10 tahun ini, tapi ada satu kejadian yang paling dia ingat yakni di hari ujian kuliah.
Erwin sudah siap membuka laptopnya dari satu jam yang lalu. Setengah jam untuk menunggu laptopnya menyala dan setengah jam lagi untuk membuka aplikasi. Sangat mengganggunya untuk ujian. Salah-salah, nilainya bisa jelek karena “laptop yang kentang” alias lemot, mudah panas, dan sering mengalami lag saat menjalankan aplikasi atau program, terutama yang berat.
Tak hilang akal, Erwin akhirnya meminta izin ke dosennya untuk membuka soal ujian lewat gawai. Setidaknya dia jadi tak kehilangan waktu dan memanfaatkannya untuk memahami soal.
“Saking lemotnya Lenovo punyaku, dikit-dikit udah nge-freeze, nggak respons, sampai ujungnya blue screen,” kata Erwin.
Merelakan Lenovo yang sudah menemani 10 tahun
Tak hanya melakukan pembaruan perangkat lunak, Erwin juga sudah beberapa kali mengganti charger, baterai, sampai keyboard eksternal. Bahkan baru-baru ini, sekitar 3 minggu yang lalu, layar laptopnya sudah tak kuat lagi dinyalakan.
“Aku sampai nyalain laptop Lenovo ku secara paksa, jadi mati-nyala, mati-nyala. Benar-benar sistem eror yang bunyinya ‘tiiiiit’. Dan itu kencang banget. Cuman bisa diberhentiin dengan matiin laptopnya secara paksa,” tutur Erwin.
Bunyi Lenovo itu sampai memecah keheningan ruang kelasnya yang sedang ujian. Tak pelak, teman-temannya langsung menoleh ke bangku Erwin. Bikin wajahnya memerah karena malu. Beberapa hari setelahnya, laptop Lenovo itu akhirnya benar-benar mati.
“Tapi ternyata waktu aku hidupin di ruangan gelap, dia tuh nyala tapi sangat redup. Akhirnya aku pelan-pelan secara sabar mindahin berkas-berkas penting sementara ke Telegram,” kata Erwin.
Mengingat lapuknya usia laptop tersebut, Erwin sudah tak ingin memaksanya. Ia berencana membeli laptop baru dengan ukuran yang lebih kecil dan performa yang bagus. Namun, ia masih belum tahu, apakah akan memilih Lenovo lagi.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Ahmad Effendi
BACA JUGA: Laptop ASUS: Meski Busuk dan Bikin Malu sama Orang Berlaptop “Apel Kroak”, Tapi Saksi Banyak Orang Tuntaskan Skripsi hingga Cari Cuan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












