Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Ditolak Kampus PTN, Kini Malah Menciptakan Ide Bisnis Menjanjikan: Modal Iseng, Bisa Kantongi Rp50 Juta Pertama di Usia 20

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
17 Juni 2025
A A
ide bisnis mahasiswa.MOJOK.CO

Ilustrasi bisnis (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kata orang, kalau rezeki nggak bakal kemana. Ditolak kampus negeri setelah berjuang mati-matian, bukannya terpuruk tapi malah berhasil membuat ide bisnis beromzet besar. Modal iseng, tapi berhasil mendapatkan Rp50 juta pertama di usia 20 tahun.

***

Sejak SMA, jiwa wirausaha Guntur (21) memang telah muncul. Meskipun saat itu usianya belum genap 17, ia sudah memiliki dua bisnis menjanjikan. Pertama, ia membuka jasa joki game online. Meskipun hasilnya tak terlalu besar, Guntur mengaku senang. Hitung-hitung ia mengerjakan hobi tapi tetap mendapatkan cuan.

“Banyak sih enggak. Tapi lumayan, nggak perlu minta uang jajan ortu lagi,” katanya, bercerita kepada Mojok, Senin (16/5/2025) malam. “Apalagi itu Covid, bosen juga nggak bisa kemana-mana. Makanya jadi joki game rasanya seru juga.”

Saat itu, meskipun tak menentu, Guntur bisa mendapatkan cuan Rp1,5 juta sampai Rp2,5 juta tiap bulannya. Angka yang besar buat anak seusianya.

Sementara bisnis kedua adalah jasa edit video. Boleh dibilang, di sekolahnya Guntur menjadi satu dari sedikit siswa yang familiar dengan tool edit video. Wajar saja, kelas 5 SD ia sudah piawai mengoperasikan laptop. 

Oleh karena itu, ia kerap dimintai teman-temannya untuk menyunting video tugas sekolah. Kebetulan, selama pandemi Covid-19 lalu, permintaan jasa ini begitu besar lantaran kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolahnya dilakukan secara daring. Tugas-tugas sekolah pun biasanya diminta dalam bentuk video.

“Kalau dibilang yang editannya bagus gitu nggak juga. Belum pro. Tapi aku bisa cepat. 2-3 jam kelar, makanya mereka mau membayar buat itu. Ya akhirnya muncullah ide bisnis itu.”

Berhenti berbisnis karena fokus seleksi masuk PTN

Selama SMA, Guntur mengaku bisa hidup mandiri. Ia sudah tak meminta uang jajan ke orang tua karena penghasilannya sudah jauh dari kata lumayan.

Bahkan, ia bisa membeli HP dan laptop baru dari hasil joki game online dan jasa edit video itu.

Namun, ide bisnis yang menjanjikan tadi perlahan mulai ia tinggalkan ketika lulus sekolah. Pasalnya, ia ingin fokus belajar agar bisa masuk PTN favoritnya. Kala itu, Guntur mengincar UGM.

“Orang tua juga nyuruh fokus belajar dulu. Kegiatan kayak nge-game disuruh membatasi,” ungkapnya.

Alhasil, pendapatannya macet meskipun aslinya masih banyak permintaan jasa joki game maupun edit video yang dia dapatkan.

“Aslinya ya sayang rezeki ditolak. Tapi mau bagaimana lagi, pendidikan tetap diutamakan.”

Iklan

Ditolak PTN, enggan kuliah dan melanjutkan ide bisnis

Sialnya, memang belum rezeki Guntur buat masuk PTN. Ia ditolak UGM juga Undip yang ditempatkan pada pilihan kedua. 

Bukannya merasa jatuh, Guntur malah menantang dirinya. Baginya, ditolak kampus favorit bukan akhir dari segalanya. Bahkan, ia mengambil langkah berani buat tidak kuliah sekalian untuk fokus mengembangkan ide bisnis selama SMA tadi. 

“Sempat didebat oleh ortu, katanya kuliah tetap prioritas meskipun di PTS. Tapi aku memilih nggak dulu aja. Pertimbanganku biaya PTS mahal, pun kampusnya juga bukan favoritku.”

Guntur pun mulai cek ombak dengan mengaktifkan lagi jejaringnya di dunia game online. Ia mulai membuka jasa joki lagi. Sayangnya, karena sudah terlalu lama vakum, banyak klien pergi.

Hasil yang dia dapatkan pun tak sebanyak dulu waktu masih SMA. “Makin banyak juga yang jadi joki game, jadi saingannya banyak. Makanya flop,” ujarnya.

Ide bisnis buat mendapatkan 50 juta pertama di usia 20

Guntur tak kehilangan semangatnya. Kendati hasil yang dia dapatkan tak seberapa, ia tetap aktif berjejaring dengan kawan-kawan “se-profesi”. Boleh dibilang, di grup percakapan Telegram, Guntur menjadi orang paling aktif berdiskusi.

Sampai akhirnya, melihat Guntur yang aktif dan terlihat menjanjikan, salah seorang dari komunitasnya menawarinya pekerjaan sebagai penggantinya yang mau vakum. Alasannya, temannya itu bakal kuliah di luar negeri dan akan kehilangan waktu men-joki game.

Tanpa basa-basi Guntur pun langsung menerimanya. Dan, yang bikin dia kaget, jumlah kliennya ternyata sangat banyak. Rata-rata adalah para pekerja.

“Klien ini banyakan orang-orang yang sibuk kerja, tapi pengen tetap di level tertentu. Biasanya sih pemain ML (Mobile Legends), dengan permintaan macam-macam. Login harian, push rank, atau ada juga yang misalnya ngasih waktu 2-3 hari buat naik dari epic ke mythic, gitu-gitu.”

Jumlah ordernya juga sangat banyak. Dalam sehari saja, tak kurang dari lima order kecil ia dapatkan. Sementara order besar yang membutuhkan waktu 2-3 hari untuk selesai, Guntur cenderung selektif, tergantung harga yang ditawar.

“Ini ide bisnis menjanjikan. Kalau ngomongin soal angka, ya, sebulan 5 juta dapat sih,” katanya. “Setahun kerja, bisa ngumpulin uang sampai 50 juta. Tahun lalu, di usiaku yang ke-20, kira-kira segitu jumlah tabunganku.”

Hingga kini, Guntur masih aktif menjadi joki game online. Sebenarnya, ia juga berkeinginan buat menjadi streamer game di Youtube. Namun, ia mengaku masih belum punya tenaga buat memulainya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Resign Kerja Kantoran di Jakarta, Milenial Ini Putuskan Side Hustle di Klaten yang Hasilkan Ratusan Juta per Bulan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 17 Juni 2025 oleh

Tags: bisnis berpenghasilan tinggiide bisniside bisnis mahasiswaide bisnis milenialpilihan redaksi
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.