Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Guru Honorer Temanggung Totalitas dan Serius Ngajar meski Gaji Nggak Sampai Rp500 Ribu, Malah Dimusuhi karena Dianggap Bikin Repot Guru PNS Bergaji Lebih Besar tapi Nggak Niat Ngajar

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
6 Mei 2024
A A
Guru Honorer Temanggung Serius Ngajar meski Gaji Kecil, Malah Dimusuhi Guru Lain MOJOK.CO

Ilustrasi - Guru honorer Temanggung ngajar serius meski gaji kecil, malah dimusuhi guru lain. (Aly Reza/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Meski mendapat gaji kecil, guru honorer di Temanggung, Jawa Tengah tetap serius dan totalitas dalam mengajar. Namun, ia merasa tak habis pikir. Karena keseriusannya mengajar tanpa memandang gaji kecil seorang guru honorer justru membuatnya dibenci oleh guru-guru lain di sekolah tempatnya mengajar.

***

Setelah lulus dari Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada 2023, Rey (23) memilih mengajar di sebuah SMP di Temanggung, tempatnya berasal. Ia sendiri sedari dulu memang bercita-cita menjadi guru.

Rey memiliki kecenderungan suka belajar dan mengajar. Di samping itu, ia memiliki tujuan mulia untuk memperbaiki sistem pendidikan. Minimal di lingkungan terdekatnya sendiri di Temanggung. Itulah kenapa ia tanpa ragu memilih kuliah PAI di UMY.

Hanya saja, perjalanan Rey menjadi seorang guru honorer di Temanggung tidak semulus yang ia bayangkan. Ada hal-hal yang membuatnya malah tak habis pikir.

Terutama dengan rekan sesama guru yang mengajar hanya sekadar formalitas belaka. Datang, masuk kelas, selesai. Tidak ada kesan serius dan sungguh-sungguh dalam mendidik anak-anak. Itulah yang sangat Rey sayangkan.

Kaget gaji guru honorer kecil

Hal pertama yang membuat Rey kaget dan tidak habis pikir tidak lain tidak bukan adalah persoalan gaji seorang guru honorer. Pasalnya, selama ini Rey terlanjut memasang ekspektasi tinggi terhadap profesi guru.

“Dulu saya nggak tahu kalau ada guru honorer gajinya Rp500 ribu per bulan,” ujar pemuda Temanggung tersebut saat kami berbincang pertama kali pada Kamis, (18/4/2024) malam WIB.

“Dulu dalam bayanganku guru itu gajinya ya layak,” sambungnya.

Selama kuliah di PAI UMY pun isu mengenai gaji guru honorer yang memprihatinkan tak begitu Rey dengar. Alhasil, ia merasa percaya diri saja, setelah lulus langsung menjadi guru, mengajar di salah satu SMP di Temanggung, Jawa Tengah.

Akan tetapi saat pada akhirnya tahu gajinya sebagai seorang guru honorer jauh dari kata layak, Rey hanya bisa tertegun. Ada rasa geram: kenapa profesi yang sangat mulia, dengan beban berat mencerdasakan anak bangsa, justru menjadi profesi yang paling tidak dihargai?

Meski begitu, gaji kecil tak mematahkan tekad Rey untuk mengajar dengan sungguh-sungguh. Ia tetap pada tujuan awalnya: memperbaiki sistem pendidikan di lingkungannya di Temanggung.

“Saya bertahan jadi guru honorer hingga sekarang karena saya merasa murid-murid yang saya didik membutuhkan sosok guru yang seperti saya. Karena masih sesama gen z,” kata Rey.

Totalitas mengajar malah dibenci guru lain

Sejak mengajar di salah satu SMP di Temanggung pada 2023 itu, ada beberapa program baru yang kemudian Rey usulkan kepada kepala sekolah. Program-program yang ternyata disetujui dan mendapat sambutan baik.

Iklan

“Karena saya guru PAI, proker yang saya ajukan tentu berkaitan dengan hal-hal keagamaan,” jelas Rey. Misalnya, Rey membuat program ngaji Al-Qur’an dan salat Duha berjemaah sebelum jam pelajaran.

“Tapi aku mendapat kritik dari beberapa guru. Katanya ini sekolah negeri, bukan sekolah Islam. Padahal kepsek dan guru lain ada yang dukung,” ucap guru honorer asal Temanggung tersebut.

Selain itu, Rey memang terbilang sebagai guru yang cukup nyentrik di sekolah tempatnya ngajar. “Anak muda banget” lah. Tak heran jika kemudian Rey terkesan sangat dekat dengan siswa-siswanya.

Rey sendiri menduga ada dua kemungkinan Rey dibenci oleh beberapa guru di salah satu SMP di Temanggung itu. Pertama, Rey terkesan cari muka di hadapan kepala sekolah.

Padahal dari caranya mengajar itu Rey mengaku tak mendapat gaji tambahan. Gajinya sebagai guru honorer nyatanya masih kecil terus. Ia murni membuat program-program tersebut karena ingin menumbuhkan habit positif dalam aspek Spiritual Quotient Intelligence (SQ),

Kedua, Rey dengan cara pikirnya yang masih cenderung idealis dianggap agak merepotkan para guru yang ngajar hanya sekadar formalitas belaka alias yang terkesan tak niat ngajar. Padahal secara gaji menurut Rey masih lebih besar mereka ketimbang gaji yang Rey terima. Sebab, mereka yang memusuhi Rey adalah dari kalangan guru berstatus PNS.

“Misalnya, proker ngaji dan salat Duha itu kan harus melibatkan seluruh guru di sekolah. Karena nggak mungkin 700 siswa saya handle sendiri,” ucap guru honorer Temanggung tersebut.

“Mereka merespon, wah kalau gitu sulit, nggak ada waktu,” sambung Rey.

Akan tetap mengajar meski gaji guru honorer memprihatinkan

Di sela-sela kesibukan Rey menjadi guru honorer di salah satu SMP di Temanggung, pada 2023 itu pula Rey melanjutkan studinya. Ia kuliah S2 Pendidikan Agama Islam (PAI) di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jogja.

“Guru honorer yang saya jalani saat ini pada dasarnya sebagai batu loncatan buat daftar PPPK. Karena salah satu syarat untuk daftar PPPK kan minimal harus dua tahun menjadi guru honorer,” jelas Rey.

Terlepas dari apakah kelak ia bisa daftar PPPK atau tidak, tapi Rey masih memiliki tekad untuk tetap mengajar. Meski secara gaji juga tidak bisa diandalkan. Terlebih ia harus memutar otak karena tidak lama lagi ia akan membina rumah tangga.

“Tapi InsyaAllah nanti mau buka usaha kecil-kecilan, buat nambah-nambah penghasilan (di luar gaji sebagai guru honorer),” tutup guru honorer asal Temanggung, Jawa Tengah tersebut.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Guru Honorer Temanggung Bergaji Kecil Nekat Ngaku-Ngaku sebagai Dosen ke Calon Mertua, Beruntung Diterima tapi Tetap Ngenes Gaji Ngajar Tak Cukup buat Bekal Rumah Tangga

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

 

 

 

Terakhir diperbarui pada 7 Mei 2024 oleh

Tags: gaji guru honorerguru honorerguru honorer temanggungjawa tengahJogjapai umypilihan redaksismp negeri di temanggungsmp temanggungtemanggunguad jogjaUMY
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ump diy.MOJOK.CO

Working Poor dalam Bayang-Bayang UMP DIY 2026 dan Biaya Hidup yang Semakin Tinggi

28 November 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.