Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Gaji Rp7 Juta di Tangerang Selatan Tetap Nggak Sepadan karena “Keruwetan” Kotanya, Lebih Sering Mengumpat daripada Bersyukur

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
12 April 2025
A A
Gaji Rp7 Juta di Tangerang Selatan Tetap Nggak Sepadan karena “Keruwetan” Kotanya, Lebih Sering Mengumpat daripada Bersyukur.MOJOK.CO MOJOK.CO

Ilustrasi - Gaji Rp7 Juta di Tangerang Selatan Tetap Nggak Sepadan karena “Keruwetan” Kotanya, Lebih Sering Mengumpat daripada Bersyukur (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Hidup di Tangerang Selatan artinya harus siap menghafal macam-macam umpatan. Sebab, sudah pasti itu bakal sering diucapkan. Kalian perlu tahu, kota ini memang beda tipis dengan Jakarta: lowongan kerja sama-sama banyak, upah layak, fasilitas juga lengkap. 

Dalam hal transportasi publik, misalnya. Di Tangerang Selatan, aksesnya sudah sangat memadai. Di kota ini terdapat lima stasiun KRL yang bisa kalian pakai buat bepergian ke pusat-pusat bisnis di Jakarta.

Buat yang nggak mau kerja di Jakarta, berkarier di sini pun sama baiknya. Kota ini memiliki pusat bisnis dan perkantoran yang terkenal, seperti kawasan Serpong, Pamulang, Pondok Aren, hingga Ciputat. Rata-rata upah yang ditawarkan pun tak beda jauh dengan Jakarta.

Meskipun gemerlapnya tak beda jauh dari Jakarta, yang bikin Tangerang Selatan sedikit unggul adalah harga huniannya yang lebih murah. Di sini, masih mudah ditemui rumah atau kos-kosan yang harganya terjangkau tapi layak ditinggali.

Namun, keunggulan itu juga berbanding lurus dengan segala keruwetannya. Maka, sebagaimana kalimat di awal tadi, bersiaplah buat menghafal macam-macam umpatan karena bakal sering kalian ucapkan.

Salah satu pekerja yang sudah akrab dengan keruwetan ini adalah Naufal (28). Sejak 2015 atau hampir 10 tahun lalu, ia sudah datang ke kota ini untuk berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat.

Selepas lulus pada 2019, ia memutuskan tetap berada di kota ini buat bekerja. Salah satu alasannya bertahan adalah gaji yang besar. 

“Tahun segitu UMR Tangsel mungkin 4 juta kurang sedikit. Tapi tempat kerjaku sudah berani memberi gaji 5 juta sebulan masa itu,” katanya kala dihubungi Mojok, Kamis (10/4/2025).

Sejak 2020 hingga 2025, Naufal sekali pindah pekerjaan. Namun, gaji yang ia terima tak berbeda jauh. Bahkan, kini dia menerima upah Rp7 juta sebulan dari kantor barunya.

Rutinitas harian di Tangerang Selatan: adu mulut dan klakson di jalanan

Naufal sendiri tinggal dan bekerja di Ciputat, Tangerang Selatan. Dari kos-kosan ke tempat kerja, idealnya hanya membutuhkan 10-15 menit berkendara. Namun, karena harus melewati “neraka” bernama Jalan H. Ir. Juanda, waktu tempuh bisa dua kali lipat.

“Bukan cuma soal macetnya yang lama, tapi juga kelakuan orang-orang di jalan selama kemacetan,” ungkapnya.

Pada jam-jam berangkat dan pulang kerja, kata Naufal, jalan ini nyaris tak bisa dilalui. Ia sudah seperti lautan manusia. Nyaris tak ada ruang kosong.

“Yang ada cuma umpatan pengendara yang adu mulut satu sama lain. Sama klakson-klakson yang kalau suasana hatimu lagi nggak bagus, bakal berantem di jalanan,” sambung pekerja di Tangerang Selatan ini.

Baca halaman selanjutnya…

Iklan

Macet karena ketidakpecusan pemerintah ditambah pengguna jalan yang juga “tolol”, kata Naufal.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 12 April 2025 oleh

Tags: ciputatjakartakerja di tangerang selatanpilihan redaksiTangerangtangerang selatantangsel
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO
Ragam

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.