Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kena PHK Tak Punya Uang hingga Kelaparan Berbulan-bulan, Bertahan Hidup Lewat Donor Darah dan Snak Gratis

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
20 Juli 2024
A A
Kena PHK Tak Punya Uang, Donor Darah di PMI Sukabumi demi Bisa Makan MOJOK.CO

Ilustrasi - Kena PHK tak punya uang dan kelaparan, donor darah ke PMI demi bisa makan. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Demi bisa makan, seorang pemuda korban PHK asal Sukabumi, Jawa Barat, sempat rela beberapa kali donor darah ke Palang Merah Indonesia (PMI). Sebab, dari situlah kemudian perutnya bisa terisi.

Pandemi Covid-19 memang membuat banyak orang berada di titik terendah masing-masing. Terutama bagi kalangan kelas menengah bawah lantaran kondisi ekonomi yang morat-marit.

Dhiaz (24) menjadi salah satu orang yang harus mengalami keterpurukan di momen-momen tersebut. Situasi yang membuatnya harus melakukan “tindakan ekstrem” untuk bertahan hidup.

Kena PHK hingga kelaparan di Sukabumi

Jauh sebelum Covid-19 memporak-porandakan dunia 2020 silam, Dhiaz sudah sempat bekerja di Sukabumi, Jawa Barat. Lalu kabar buruk datang.

Kondisi tempat kerjanya agak morat-marit akibat pembatasan-pembatasan yang terjadi di masa Pandemi. Imbasnya, PHK harus dilakukan untuk mengurangi beban ongkos karyawan. Sialnya, Dhiaz menjadi salah satu yang kena PHK.

“Kondisi serba sulit. Aku ingat, berbulan-bulan aku nggak ada pemasukan. Uang tabungan terus menipis,” ujar pemuda asal Sukabumi tersebut kepada Mojok, Jumat (19/7/2024) pagi WIB.

“Alhasil setiap hari harus mikir bagaimana caranya bisa makan dan bertahan hidup,” sambungnya getir mengenang masa-masa sulit yang telah lewat itu.

Donor darah di PMI Sukabumi demi bisa makan

Dalam situasi yang makin terhimpit, Dhiaz dengan terpaksa menjual beberapa barang pribadinya. Bahkan ia mengaku pernah sampai mengamen. Pokoknya yang penting bisa dapat uang untuk beli makan.

Sebab, seiring bergulirnya waktu ia juga masih kesulitan mendapat pekerjaan. Pasalnya, banyak perusahaan dan tempat kerja lain yang juga tengah struggle untuk pulih dari keambrukan yang mereka alami.

Kondisi yang seperti itu tentu membuat keuangan Dhiaz tidak pasti. Kadang pegang uang, lebih sering tidak sama sekali.

Jika sudah dalam kondisi kantong kering, pemuda Sukabumi itu pun mencoba mencari makan di PMI Sukabumi.

Kena PHK Tak Punya Uang, Donor Darah di PMI Sukabumi demi Bisa Makan MOJOK.CO
Ilustrasi donor darah. (LuAnn Hunt/Unsplash)

“Kalau nggak ada duit dan sangat lapar, aku suka pergi ke PMI di Sukabumi untuk donor darah,” tutur Dhiaz. Itulah “tindakan ekstrem” yang harus ia ambil.

“Karena setelah donor darah suka dikasih snak dan minuman. Setidaknya itu cukup lah buat ganjal perut,” sambung pemuda Sukabumi yang ramah tersebut.

Momen donor darah ke PMI demi bisa makan itu tidak hanya terjadi satu kali, tapi akhirnya berlangsung beberapa kali. Jika sudah dalam kondisi yang sangat mendesak, perut keroncongan sampai lemas, ia akan berangkat ke PMI untuk donor darah, lalu pulang-pulang bawa snak dan air mineral.

Iklan

Diselamatkan doa ibu

Dhiaz menceritakan masa-masa itu dengan tawa. Ia tak menyangka saja kalau ternyata masa-masa tersebut bisa ia lewati. Terlebih saat ini bisa dibilang kehidupannya di Sukabumi jauh lebih baik.

Setidaknya saat ini ia tak sampai merasakan kelaparan yang amat sangat seperti masa-masa itu. Kalau toh sangat lapar, ia tidak perlu lagi sampai ke PMI Sukabumi untuk mendonorkan darah demi mendapat snak.

“Utamanya berkat doa ibu yang tak putus-putus. Akhirnya suatu kali ada lah seseorang yang masih mau percaya padaku, orang yang sempat kena PHK dan sulit cari kerja ini,” ucap Dhiaz.

Setelah mengalami masa sulit nan sengsara itu, Dhiaz sempat dipercaya meng-handle marketing sebuah perusahaan (ia enggan menyebut nama jelas perusahaan yang menolongnya tersebut).

“Lalu takdir membawaku ke posisi sekarang, mengurus sebuah masjid populer di Sukabumi,” terang Dhiaz.

Dhiaz saat ini menjadi CEO dari Masjid Sejuta Pemuda (bernama asli Masjid At-Tin) yang beralamat di Jl. Lamping, Gedongpanjang, Citamiang, Kota Sukabumi.

Masjid tersebut sebenarnya baru buka empat bulan ini. Akan tetapi di media sosial memang menjadi sorotan lantaran menyuguhkan konsep masjid yang tidak seperti masjid-masjid pada umumnya di Indonesia.

Saya dan Dhiaz lalu membuat janji untuk berbincang mengenai Masjid Sejuta Pemuda secara khusus. Semoga hasil obrolan kami bisa lekas tayang. Karena masjid tersebut benar-benar menyuguhkan corak kemasjidan yang berbeda.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA: Sewa Helm Bisnis Iseng yang Bantu Saya Bertahan Hidup Sebatang Kara di Jogja, Meski Ada Saja yang Berusaha Menipu

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Terakhir diperbarui pada 20 Juli 2024 oleh

Tags: cara donor darahdonor darahefek samping donor darahmanfaat donor darahmasjid sejuta pemudapalang merah indonesiaPHKPMIsukabumi
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Menemukan kedamaian batin dari rebahan karpet masjid MOJOK.CO
Catatan

Rebahan di Karpet Masjid: Sepele tapi Beri Kedamaian Batin dari Dunia yang Penuh Standar, Tuntutan, dan Mengasingkan

12 November 2025
nelangsa korban PHK Michelin dan Blibli. MOJOK.CO
Ragam

Ekonomi Masyarakat Belum Pulih Sejak Pandemi Covid, Kini Makin Menderita karena PHK di “Negeri Konoha”

5 November 2025
Wali Kota Semarang, Agustina, apresiasi PMI Kota Semarang peroleh Rp3,2 miliar dalam Bulan Dana Kemanusiaan 2025 untuk layanan kemanusiaan MOJOK.CO
Kilas

Berkat Gotong Royong Seluruh Elemen Masyarakat: Terhimpun Dana Miliaran di PMI Kota Semarang untuk Layanan Kemanusiaan

18 Oktober 2025
Realitas pekerja swasta di Jogja: sudah gaji kecil, resign kena denda, bertahan malah kena PHK tanpa pesangon MOJOK.CO
Ragam

Risiko Dobel-dobel Jadi Pekerja Swasta di Jogja: Gaji Kecil untuk Kerjaan Nggak Ngotak, Resign Kena Denda kalau Bertahan Malah Di-PHK

14 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.