Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Geliat Diaspora di Turkiye agar Tak Lelah Mencintai Indonesia hingga Menjaga Diplomasi Selama 75 Tahun

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
16 Oktober 2025
A A
Diaspora Indonesia mengenakan baju adat nusantara di Pasar Senggol Turkiye. MOJOK.CO

Baju adat nusantara di panggung dunia. (Dok. PPI Dunia)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

“Pasar Senggol adalah contoh konkret bagaimana diaspora dapat menjadi ujung tombak diplomasi budaya dan ekonomi,” ujar Konsul Jenderal Republik Indonesia di Istanbul, Turkiye, Darianto Harsono.

***

Diaspora Indonesia kembali menggelar Pasar Senggol Turkiye 2025 dengan tema “75 Tahun Diplomasi: Diaspora Berdaya, Ekonomi Mendunia” di Hasköy Kültür ve Sanat Gösteri Merkezi, Istanbul pada Sabtu (11/10/2025). 

Acara festival budaya dan ekonomi kreatif itu bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Istanbul, sekaligus menjadi penanda tujuh setengah dekade hubungan diplomatik Indonesia–Turkiye berlangsung.

Di tengah hiruk pikuk Istanbul, Pasar Senggol menjadi ruang di mana identitas bangsa tumbuh, kebanggaan ditularkan, dan mimpi besar tentang Indonesia yang berdaya dan mendunia semakin nyata. 

Kesenian Betawi di mata dunia

Pasar Senggol Turkiye 2025 memasuki tahun keempat. Kali ini, diaspora asal Indonesia mengusung budaya dan kesenian khas Betawi. Mulai dari dekorasi tematik bernuansa Nusantara, kuliner, pertunjukkan budaya, hingga ekonomi kreatif. 

Iklan

Pertunjukkan itu seperti tari tradisional, pencak silat, serta musik band. Terlebih, beberapa artis asal ibu kota Indonesia juga ikut tampil memeriahkan acara. Mereka tampil di atas panggung dengan sorotan lampu yang megah. 

Petinggi di Turkiye. MOJOK.CO
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Istanbul, Turkiye, Darianto Harsono mengenakan busana batik. (Dok. PPI Dunia).

Tak pelak, acara yang berlangsung dari pukul 11.00 WIB hingga 20.00 WIB itu berhasil menarik minat pengunjung sekitar 3 ribu orang yang berasal dari berbagai negara. Mayoritas pengunjung berasal dari Indonesia yakni 64,3 persen.

Sementara, 28,3 persennya berasal dari warga Turkiye, dan 7,4 persennya merupakan perwakilan dari 35 negara seperti Malaysia, Pakistan, Perancis, Uzbekistan, Bangladesh, Amerika Serikat, Korea Selatan, Italia, Mesir, Rusia, hingga Azerbaijan. 

Keberagaman itu menciptakan suasana multikultural yang dinamis, sekaligus mempertemukan berbagai bangsa melalui seni, kuliner, dan ekonomi kreatif. 

Transaksi ekonomi tembus sampai Rp400 juta

Antusiasme dari ribuan pengunjung tersebut tidak hanya menciptakan suasana yang meriah, tapi juga meningkatkan ekonomi para UMKM diaspora lewat kuliner dan produk kreatif mereka yang terjual.

Di Pasar Senggol Turkiye 2025, para pengunjung termasuk diaspora asal Indonesia tak hanya disuguhkan pertunjukkan seni, tapi juga bisa mecicipi kuliner seperti sate padang, rendang, mie ayam bakso, ceker sambalado, pempek, hingga es cendol di Istanbul, Turkiye.

UMKM di Pasar Senggol. MOJOK.CO
Tenant UMKM yang menjual kuliner di Pasar Senggol. (Dok. PPI Dunia)

Selain kuliner, pengunjung juga bisa membeli produk kreatif yang menjadi unggulan UMKM diaspora lainnya. Misalnya, produk kecantikan, layanan travel, hingga fashion. Jika ditotal ada 29 tenant dengan total 41 booth yang dapat dikunjungi.

Panitia acara Pasar Senggol Tukiye 2025 pun mencatat, total transaksi antara pedagang dan pembeli menembus lebih dari 1 juta Turkish Lira atau sekitar Rp400 juta hanya dalam waktu sehari. Hal itu menjadi bukti bahwa potensi ekonomi kreatif diaspora Indonesia memiliki daya saing tinggi dan diminati pasar internasional.

Diaspora Indonesia perkuat diplomasi dengan Turkiye

Pasar Senggol Turkiye bermula dari semangat diaspora Indonesia di Turkiye untuk memperkenalkan kekayaan budaya bangsa ke dunia. Sejak pertama kali digelar pada tahun 2022, festival ini terus berkembang menjadi ruang pertemuan dua negara melalui seni, kuliner, musik, dan produk kreatif, hingga menjadi simbol keanekaragaman dan jembatan persaudaraan yang memperkuat diplomasi antara budaya Indonesia dengan Turkiye.

Ketua Pelaksana Pasar Senggol Turkiye 2025, Haritsah Mujahid, menegaskan bahwa Pasar Senggol Turkiye 2025 bukan sekadar bazar atau hiburan, melainkan ruang yang menghadirkan identitas Indonesia di tanah rantau. 

“Inilah cara kami menunjukkan cinta tanah air dan memperkenalkan wajah Indonesia yang penuh warna kepada dunia. Budaya adalah kekuatan diplomasi yang menyatukan, sementara ekonomi kreatif menjadi jembatan kolaborasi yang membuka peluang tanpa batas,” ujarnya.

Pengunjung mancanegara. MOJOK.CO
Pengunjung dari mancanegara saling bertemu. (Dok. PPI Dunia).

Senada dengan Haritsah, Ketua Yayasan Senggol Kreatif Indonesia, Pariani Windana menegaskan Pasar Senggol bukan sekadar festival tahunan, tetapi sebuah gerakan yang terus bertumbuh. 

“Sejak awal, tujuan kami adalah menjadikan budaya Indonesia sebagai jembatan diplomasi sekaligus ruang bagi pelaku usaha diaspora untuk berkembang. Kekuatan sebuah bangsa terletak pada kemampuannya berbagi nilai, tradisi, dan kreativitas kepada dunia, dan semangat itu semakin kuat terasa tahun ini,” ungkapnya.

Konsul Jenderal Republik Indonesia di Istanbul, Turkiye, Darianto Harsono sendiri mendukung penuh Pasar Senggol Turkiye. Ia berujar acara ini mendekatkan langsung kekayaan kuliner, seni, dan tradisi Indonesia ke masyarakat Turkiye.

“Inisiatif seperti ini harus terus didukung karena menjadi bagian penting dalam memperkuat hubungan Indonesia–Turkiye di masa depan.” Ucapnya.

Dengan begitu, festival Pasar Senggol Turkiye bisa menunjukkan bagaimana warisan tradisi dapat menjadi kekuatan diplomasi yang menyatukan, menggerakkan ekonomi, dan menghadirkan Indonesia lebih dekat ke dunia. 

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Kisah Penerima Beasiswa S2 di Turki, Dari Orang Biasa hingga Memikat di Panggung Asia Tenggara atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 16 Oktober 2025 oleh

Tags: Diasporadiaspora Indonesiadiplomasihidup di luar negeripasar senggolturkiyeUMKM
Iklan
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Anggota LKS SAPADIFA di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Jogja belajar menganyam bambu. MOJOK.CO
Liputan

Penyandang Disabilitas di Bantul Manfaatkan Pohon Bambu yang Melimpah di Desanya Jadi Produk Bernilai Jual Tinggi

31 Oktober 2025
Pengunjung menikmati Borobudur Sunrise di Magelang. (Doc. InJourney)
Kilas

Pengalaman Wisatawan Menikmati Borobudur Sunrise, Datang dari Subuh untuk Melihat Rona Matahari Jingga

20 Oktober 2025
Pelatihan gratis dari Pemkot Semarang untuk tingkatkan UMKM. MOJOK.CO
Liputan

Merajut, Kegiatan “Terapi” bagi Emak-Emak di Semarang agar Sehat Jasmani dan Ekonomi

10 Oktober 2025
Business Matching to Smesco Kontak Bisnis Jalinan Distribusi Rantai Pasok Hulu Hilir Produk UMKM di Semarang. MOJOK.CO
Kilas

Business Matching di Semarang Sukses Pertemukan Pelaku UMKM dengan Perusahaan Besar seperti Garuda Indonesia dan Indofood

22 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suara Marsinah dari Dalam Kubur: 'Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku'.MOJOK.CO

Suara Marsinah dari Dalam Kubur: ‘Lucu! Aku Disandingkan dengan Pemimpin Rezim yang Membunuhku’

10 November 2025
Kafe Gethe di Kampung Sekayu Semarang. MOJOK.CO

Rogoh Kantong Pribadi Sampai Ratusan Juta demi Bikin Kafe Bergaya Retro di Tengah Permukiman Padat Kota Semarang

14 November 2025
Rahasia di balik kasah sayang nenek ke cucu yang lebih besar dari anak sendiri MOJOK.CO

Rahasia Nenek Lebih Sayang Cucu ketimbang ke Anak Sendiri: Menebus Lubang Masa Lalu meski Lewat Uang Saku Rp10 Ribu

10 November 2025
Lapangan futsal untuk kompetisi antar kampus atau mahasiswa penuh emosi dan tensi tinggi MOJOK.CO

Batu Sandungan di Lapangan Futsal: Emosi Tak Terkendali kala Tensi Tinggi, Bisa Hambat Karier Sendiri

10 November 2025
Guru tak pernah benar-benar pulang. Raga di rumah tapi pikiran dan hati tertinggal di sekolah MOJOK.CO

Guru Tak Pernah Benar-benar Merasa Pulang, Raga di Rumah tapi Pikiran dan Hati Tertinggal di Sekolah

8 November 2025
Jejaring dan integritas jadi kunci para Beswan Djarum (penerima Djarum Beasiswa Plus) untuk berdaya saing MOJOK.CO

Jejaring dan Integritas: 2 Kunci dari Djarum Beasiswa Plus untuk Membentuk Generasi Muda Berdaya Saing

11 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.