Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Saat Anak Diterima PTN dan Siap “Hidup Bebas” di Perantauan, Ada Ortu yang Nelangsa Lahir dan Batin

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
3 Agustus 2025
A A
kuliah di PTN.MOJOK.CO

Ilustrasi Kebahagiaan sesaat orangtua saat anak lolos kuliah di PTN. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ketika seorang anak diterima kuliah di PTN nun jauh di sana, ada perasaan yang saling bertabrakan. Sang anak, jelas merasa bahagia karena bisa “menjemput” kebebasannya. Namun, di sisi lain, tak sedikit orang tua yang merasa nelangsa karena harus menanggung beban lahir dan batin. 

Jogja, tempat mahasiswa “menjemput” kebebasan

Bagi Kania (19), Jogja bukan sekadar “kota pelajar,” melainkan gerbang menuju kebebasan. Di usianya yang kala itu baru 18 tahun, ia memutuskan merantau jauh dari tempat kelahirannya, Kalimantan Barat.

“Aku milih Jogja karena suasananya enak dan banyak teman juga. Tapi yang paling penting, sih, aku pengen bisa hidup mandiri, bebas dari aturan yang ketat di rumah,” ujar mahasiswa semester dua di PTN ternama ini, Sabtu (2/8/2025).

Sejak 2024 lalu, Kania sah menjadi perantau setelah lolos masuk ke kampusnya saat ini via jalur SNBP. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia pun meninggalkan rumah lengkap dengan semua aturan ketat yang selama ini “membelenggunya”.

“Jujur, waktu ada pengumuman aku lolos PTN di Jogja, rasanya plong,” ujarnya. “Selain itu memang kampus impian, Jogja ini juga wishlist-ku banget buat ditinggali.”

Tak ada lagi larangan pulang malam, meski tetap tahu batasan

Dugaan Kania nyatanya tidak meleset. Kehidupan barunya di Jogja, setidaknya selama setahun ini, memang terasa menyenangkan. 

Malam-malam yang dulu ia habiskan di kamar, kini diisi dengan obrolan hangat bersama teman-teman di coffee shop. Ia juga bisa mendatangi konser musik idolanya sepuasnya—suatu hal yang jarang ia lakukan selama di kampung halaman.

“Ada banyak hal yang di kotaku nggak ada, tapi di sini sangat mudah aku jumpai. Ya kayak konser-konser gitu,” ujar mahasiswa PTN ini.

Paling penting, saat melakukan semua itu, Kania tak perlu khawatir mendapat larangan dari orang tuanya. Ia mengaku, saat masih di rumah, ia tak bebas melakukan banyak hal.

Tak boleh keluar malam. Tak boleh pacaran. Bahkan untuk sekadar berteman pun, orang tuanya harus mengenal mereka satu per satu.

“Kalau aku merantau begini, paling nggak larangan-larangan dan aturan orang tua udah nggak ada lagi,” jelasnya.

Kendati pun hidup bebas, Kania mengaku masih punya batasan yang tak bisa ia dobrak sendiri. Misalnya, pacaran masih dalam batas wajar. Tidak pernah membawa pasangan lawan jenis ke kos. Atau setidaknya, selalu mengabari orang tua perihal aktivitasnya meskipun akhirnya tetap kena omel.

“Ya aku percaya kalau merantau ini pendewasaan,” kata mahasiswa PTN Jogja ini. “Aku juga percaya, dalam setiap kebebasan juga ada tanggung jawab.”

Anak kuliah di PTN, ortu memendam beban mendalam

Kendati demikian, di kota yang sama, ada orang yang merasakan perasaan begitu berbeda. Safiq (42), justru merasakan pergolakan batin ketika mengetahui putrinya yang berusia 18 tahun diterima PTN di Bandung dan bakal merantau jauh dari dirinya.

Iklan

“Bulan ini berangkat ke Bandung, Mas. Alhamdulillah diterima di Unpad,” kata lelaki asal Jogja ini, bercerita kepada Mojok, Jumat (1/8/2025) malam.

Anaknya memang belum berangkat ke Bandung untuk kuliah di PTN tersebut. Namun, bayang-bayang kecemasan sudah menghantui dirinya.

Ia tak bisa bohong, …

Baca halaman selanjutnya…

Takut anaknya terjerumus pergaulan bebas. Seperti yang dia lihat di kalangan mahasiswa Jogja.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 4 Agustus 2025 oleh

Tags: Kuliah di PTNlolos PTNmahasiswa ptnpergaulan bebasPTNPTN JogjaSNBP
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Adik rela berkorban memupus mimpi kuliah dan jadi sarjana PTN gara-gara kakak sendiri MOJOK.CO
Ragam

Wong Liyo Ngerti Opo: Adik Korbankan Mimpi Kuliah PTN, Biar Kakak Saja yang Jadi Sarjana sementara Adik Urus Orang Tua

25 November 2025
Sisi Gelap PTN yang Bikin Dosen Menderita. MOJOK.CO
Mendalam

Sisi Gelap PTN yang Bikin Dosen Menderita, Sibuk Mengejar Akreditasi tapi Kesejahteraan Dosen Jauh Panggang dari Api

21 November 2025
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) nyaris drop out usai ibu tiada. MOJOK.CO
Ragam

Sibuk Skripsian sampai Abaikan Telpon Ibu dan Jarang Pulang, Berujung Sesal Ketika Ibu Meninggal

14 November 2025
Wisudawati jual harta berharga untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), sempat ditolak di PTN. MOJOK.CO
Kampus

Uang Habis untuk Biaya Pengobatan Ibu sampai Jual Harta Berharga agar Bisa Kuliah, Kini Jadi Wisudawati dengan Segudang Prestasi

27 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.