Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Ketika Anak Asuh dan Pengasuh Sama-Sama Belajar Memahami Manusia di LKSA Samsah Kudus

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
25 November 2025
A A
lksa samsah.MOJOK.CO

Ilustrasi - Ketika Anak Asuh dan Pengasuh Sama-Sama Belajar Memahami Manusia di LKSA Samsah Kudus (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di LKSA Samsah, Kabupaten Kudus, tidak cuma anak asuh yang belajar. Para pengasuh pun juga tak pernah berhenti belajar untuk memahami minat siswa, dan mendampingi konseling karier mereka.

***

Bagi banyak orang, lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) atau dulu disebut “panti asuhan” hanyalah tempat bernaung bagi mereka yang kurang beruntung. Namun, di Kudus, ada satu tempat yang mematahkan pandangan itu. 

Di LKSA Samsah, pengasuhan bukan sekadar memberi makan dan tempat tidur. Di sini, anak-anak belajar menemukan arah hidup, sementara para pengasuh ikut belajar memahami makna mendidik manusia.

“Kami tidak hanya menjaga mereka, tetapi kami tumbuh bersama,” kata Siti Rochanah, koordinator pengasuh LKSA Samsah, saat ditemui Selasa (28/10/2025).

Dari panti ke ruang belajar

LKSA Samsah sendiri sudah berdiri sejak 1995. Ia memang diperuntukkan sebagai lembaga yang mengurus anak-anak yatim di Kota Kudus. Di awal pendiriannya, hanya lima anak yang tinggal di sana. Hari ini, ada 28 delapan anak asuh yang didampingi oleh Rochanah dan tiga pengasuh lainnya.

Dahulu, lembaga ini dikenal sebagai Panti Asuhan Muhammadiyah Samsah. Namun, sejak 2015 statusnya berubah menjadi LKSA. Alhasil, Samsah tak cuma fokus mengurus anak yatim, tetapi juga anak kurang mampu lainnya sebagaimana dikategorikan kementerian sosial.

LKSA Samsah.MOJOK.CO
Potret Siti Rochanagh, koordinator pengasuh LKSA Samsah Kudus (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Meski demikian, LKSA Samsah tetap mengadopsi kurikulum pesantren, di mana yang ditekankan adalah semangat kedisiplinan. Rochanah menjelaskan, sejak subuh anak-anak sudah bangun untuk salat berjamaah, dilanjutkan membaca Al-Qur’an, membersihkan kamar, lalu berangkat sekolah. 

Sementara sore hari diisi kegiatan wirausaha kecil. Seperti merawat tanaman, mengelola kolam lele, atau membantu toko di halaman belakang. Malamnya, mereka kembali belajar dan mengaji. 

“Kalau dulu orientasinya hanya tempat tinggal, sekarang anak-anak dididik agar siap mandiri,” jelas Rohana. “Kami ingin mereka belajar arti kerja dan tanggung jawab.”

Ketika pengasuh pun ikut belajar

Di balik rutinitas yang padat itu, para pengasuh menyadari satu hal penting: setiap anak memiliki cara belajar berbeda dalam berkembang. Misalnya, ada yang cepat menghafal Al-Qur’an, ada yang berbakat bikin kerajinan tangan, atau ada pula yang kuat dalam public speaking. 

“Mereka punya karakter beda. Kalau kita perlakukan semua anak sama, hasilnya tidak adil,” kata Rohana. 

Dari kegelisahan itulah muncul dorongan untuk mencari cara baru memahami anak. Akhirnya, titik balik datang ketika LKSA Samsah mendapat pelatihan dari Bakti Sosial Djarum Foundation tentang metode RIASEC, pendekatan untuk mengenali minat dan bakat anak. 

lksa samsah.MOJOK.CO
LKSA Samsah punya metode khusus dalam memetakan minat dan bakat anak asuhnya, yakni via RIASEC. Keterangan foto: mural di area LKSA sebagai kampanye anti-bullying (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Psikolog anak dan remaja Daniswara Agusta Wijaya menjelaskan, RIASEC merupakan akronim dari Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional, enam tipe dasar minat dan kepribadian manusia yang dikembangkan oleh psikolog John Holland pada 1950-an.

Iklan

Prinsipnya, kata Danis, sangat sederhana: seseorang akan tumbuh lebih baik jika hidup atau bekerja dalam lingkungan yang sesuai dengan minat dan kepribadiannya.

“Setelah kami lakukan pemetaan, RIASEC ini adalah metode yang paling sederhana, tapi juga efektif dalam mengenali minat anak-anak di LKSA,” jelasnya, ketika dihubungi Mojok pada Kamis (20/11/2025).

Danis menjelaskan, sebelumnya ia memang terlebih dahulu melakukan asesmen di beberapa LKSA. Salah satu fokusnya adalah untuk memetakan minat dari anak asuh. 

Setelah melakukan asesmen, ia menyimpulkan bahwa metode paling sederhana tapi efektif untuk memetakan potensi, minat, dan bakat anak-anak asuh di LKSA adalah RIASEC.

“Metode ini mudah diimplementasikan oleh pengasuh, asesmennya juga mudah juga dipahami oleh siswa.”

Sejak itu, para pengasuh LKSA Samsah pun mulai belajar mengenali kecenderungan masing-masing anak. Mereka tak lagi hanya menilai dari nilai rapor atau hafalan Al-Qur’an, tapi dari hal-hal kecil yang sering terlewat. 

Sebagai misal, anak yang senang memperbaiki perabot rusak, masuk kategori Realistic, karena berbakat “bekerja dengan tangan”. Anak yang suka membaca dan mencari tahu hal baru disebut Investigative. Ada pula yang senang menulis puisi atau menggambar, termasuk dalam tipe Artistic. Atau, anak-anak yang suka membantu teman disebut Social, dan sebagainya.

“Waktu itu kami mulai dari observasi kecil,” kenang Rochanah. “Saya dan teman-teman pengasuh mencatat perilaku anak-anak setiap hari: siapa yang suka menolong, siapa yang sering memimpin doa, siapa yang senang mencatat kegiatan.” 

Dari hasil pengamatan itu, mereka membuat semacam “kartu target pencapaian”, lembar sederhana yang berisi catatan minat, kemampuan, dan cita-cita masing-masing anak. Setiap minggu, pengasuh duduk bersama anak untuk mendiskusikan perkembangannya.

Kadang obrolannya ringan tentang hal yang disukai, cita-cita, atau hal baru yang ingin dicoba. Kadang lebih serius, ketika anak bercerita tentang rasa takut dan keraguan menghadapi masa depan.

LKSA Samsah.MOJOK.CO
Metode RIASEC mengubah banyak hal. Anak-anak menjadi lebih terarah soal proyeksi masa depannya. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Pendekatan ini mengubah banyak hal. Suasana belajar tak lagi kaku. Pengasuh dan anak duduk sejajar, berbagi cerita dan rencana. Rochanah menyebutnya “pembelajaran dua arah”. 

“Saya bukan psikolog, tapi saya belajar membaca bahasa anak-anak dan mengarahkan mereka sesuai apa yang mereka senangi,” ujar Rohana sambil tersenyum.

“Kami bukan guru yang tahu segalanya. Kami juga belajar membaca bahasa anak-anak, kadang lewat cara mereka bekerja, kadang lewat diamnya.”

Pembelajaran lebih cair

Hasilnya mulai terlihat. Anak-anak yang dulu tampak pasif kini lebih terbuka. Mereka mulai mengenali diri sendiri, tahu bidang apa yang membuat mereka bersemangat. Anak dengan tipe Social diberi kesempatan membantu mengajar adik kelas mengaji; yang Realistic diajak mengurus kebun kecil di belakang panti; sementara yang Artistic diberi ruang untuk menulis, atau dilatih kreativitas lewat kegiatan seni Islami. 

Salah satu anak asuh LKSA Samsah yang tumbuh bersama metode ini adalah Dika, siswa kelas tiga SMA. Ia dulunya dikenal pendiam dan sering ragu memilih jurusan kuliah. Lewat sesi RIASEC, Dika menemukan kecenderungan pada bidang Social dan Artistic. Ia senang menulis, berbicara, dan mendengarkan cerita orang lain.

“Awalnya saya kira tidak punya bakat,” katanya pelan. “Tapi Bu Rochanah bilang, suka dengar orang curhat itu juga kemampuan sosial.” Sejak itu, Dika sering membantu adik-adiknya mengaji dan memimpin doa. Ia bercita-cita kuliah di jurusan pendidikan agama. 

LKSA Samsah.MOJOK.CO
Potret Dika, salah satu anak asuk LKSA Samsah yang mengaku punya dampak positif setelah melakukan konseling dengan pengasuh menggunakan metode RIASEC. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Namun, proses tadi tak cuma membantu anak, tapi juga membentuk para pengasuh. Mereka belajar sabar, lebih peka, dan tidak cepat menghakimi. Rohana mengakui, menerapkan RIASEC bukan hal mudah. 

“Kadang kami salah menilai, ada anak yang ternyata bakatnya bukan di situ,” ujarnya. “Tapi dari situ juga kami belajar, bahwa membimbing anak bukan soal hasil cepat, tapi soal kesediaan menemani.”

Dari anak asuh ke pengasuh

Jika Dika mewakili masa depan, maka Syafi’i adalah cermin masa lalu yang kembali. Ia datang ke LKSA Samsah sebagai anak asuh pemalu bertahun-tahun lalu.

Setelah menyelesaikan pendidikan hingga S2 di sebuah universitas negeri, ia sempat bekerja di perusahaan logistik. Namun, rasa tanggung jawab dan kerinduan membawanya pulang kembali.

“Saya merasa utang ilmu,” katanya singkat. “Di sini saya belajar hidup. Sekarang giliran saya membantu yang lain.”

Kini Syafi’i menjadi salah satu pengasuh muda yang aktif mendampingi anak-anak SMA dalam sesi RIASEC. Ia paham betul bahwa setiap anak membutuhkan pendekatan berbeda. Bagi Syafi’i, mengasuh adalah bentuk lain dari belajar

LKSA Samsah sendiri kini menjelma bukan sekadar tempat tempat kerja. Ia menyebutnya rumah belajar kedua; tempat di mana siapa pun yang datang dengan niat tumbuh akan belajar sesuatu. 

“Anak-anak mengajarkan kami makna kesabaran, sedangkan kami berusaha menumbuhkan harapan,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Asrama Kecil di Kudus yang Menumbuhkan Mimpi Besar Anak-Anak Kurang Beruntung atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 4 Desember 2025 oleh

Tags: lembaga kesejahteraan sosial anaklksa muhammadiyahlksa samsahlksa samsah kuduspanti asuhanpilihan redaksi
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Macam-macam POV orang yang kehilangan botol minum (tumbler) kalcer berharga ratusan ribu MOJOK.CO

Macam-macam POV Orang saat Kehilangan Tumbler, Tak Gampang Menerima karena Kalcer Butuh Dana

28 November 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.