Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Ilmu Ekonomi Memang Tak Seindah Bayangan, Pantas Mahasiswanya Paling Banyak Drop Out dari Kampus

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
6 Oktober 2023
A A
Mahasiswa ilmu ekonomi dan akuntansi banyak drop out. MOJOK.CO

Ilustrasi mahasiswa drop out (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Penjelasan pakar soal banyak mahasiswa bidang ilmu ekonomi yang drop out

Data Statistik Perguruan Tinggi dari Ditjen Dikti tidak mengurai mengapa bidang ilmu ekonomi paling banyak drop out. Untuk mencari pandangan dan pencerahan menganai itu, saya menghubungi akademisi bidang ekonomi, Prof Edy Suandi Hamid.

Sosok yang pernah menjabat sebagai Wakil Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia ini beranggapan bahwa masih banyak orang yang memandang ilmu ekonomi itu ilmu sosial murni. Sehingga bayangannya, ketika studi lebih banyak hafalan ketimbang hitung-hitungan.

“Padahal ilmu ekonomi ini kan semi eksakta. Baik itu jurusan ekonomi, akuntansi, manajemen. Lebih banyak hitungan kuantitatifnya,” paparnya saat saya hubungi Kamis (5/10/2023).

Menurutnya, salah jika ingin masuk bidang ilmu ekonomi dengan harapan tidak bertemu pelajaran dengan perhitungan yang rumit. Kesalahpahaman ini membuat banyak mahasiswa yang tidak siap ketika sudah mulai menajalani ritme perkuliahan dengan penuh materi hitung-hitungan. Sehingga banyak yang tidak cocok atau merasa tidak mampu mengejar nilai ideal saat kuliah.

Ada pula yang terkendala karena terlalu lama mengerjakan tugas akhir sehingga akhirnya tidak lulus sampai batas tenggat waktu dari kampus. Soal ini cukup umum jadi alasan seorang mahasiswa akhirnya drop out.

“Itu satu hal. Namun, pasti ada alasan-asalan lain seperti finansial atau sekadar ingin cari kampus yang lebih baik dan segala macam,” paparnya.

Peminat ekonomi masih besar, kebutuhan tinggi, persoalannya ada di kualifikasi

Di sisi lain, peminat kuliah bidang ilmu ekonomi yang mencakup akuntansi dan manajemen masih terus bertumbuh. Terlihat dari jumlah universitas yang menyelenggarkan bidang studi tersebut.

Menurut data Statistik Pendidikan Tinggi 2020, bidang ilmu ekonomi menempati urutan kedua di bawah bidang pendidikan.

Selanjutnya, jika dirinci menurut jurusan, Manajemen adalah program studi paling banyak peminatnya. Akuntansi menyusul di peringkat ketiga. Sementara bidang pendidikan hanya ada Pendidikan Guru SD yang menduduki peringkat kedua di sepuluh besar.

“Ya memang ekonomi terlihat peminatnya sangat besar dengan hanya ada tiga atau empat program studi di dalamnya. Kalau pendidikan kan sangat banyak jurusannya,” papar Edy.

Secara tinjauan teori ekonomi, bidang tersebut artinya masih memiliki demand yang tinggi sehingga penyelenggara pendidikan menyediakan porsi daya tampung yang besar. Salah satu alasannya, prospek kerja di masa depan masih terbilang baik.

“Sejak tahun 60-70, ekonomi itu seperti bidang ‘dewa’ di Indonesia. Banyak peminat. Prospek kerjanya bagus dengan potensi income tinggi,” paparnya.

Sehingga, meski banyak sekali perguruan tinggi yang menyelenggarakan studi bidang ilmu ekonomi, ranah ini masih jauh dari titik jenuh. Namun, tidak memungkiri bahwa angka pengangguran dari lulusan bidang tersebut juga terhitung besar. Edy melihat hal itu karena faktor kompetensi.

“Banyak yang menganggur itu karena kompetensinya kurang. Kalau dia kompetensinya baik, pasar itu akan menyerap,” kata Edy.

Iklan

Beberapa waktu ke depan, bidang ekonomi tampak masih akan menjadi primadona bagi para calon mahasiswa. Namun, satu hal yang perlu jadi perhatian bahwa bidang ini tidak semudah yang kalian bayangkan. Selain itu, kualifikasi dan kompetensi diri juga menentukan akan ke mana kalian berlabuh setelah lulus di masa depan.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Kisah Mahasiswa UNY Bertahan Hidup di Jogja Bermodalkan Rp250 Ribu per Bulan

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2023 oleh

Tags: akuntansidrop outilmu ekonomikuliahMahasiswa
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) nyaris drop out usai ibu tiada. MOJOK.CO
Kampus

Kisah Wisudawan UNJ Nyaris Drop Out Kuliah karena Fakta Mengejutkan dari Sang Ayah soal Ibu yang Sudah Tiada

3 November 2025
Penyesalan ikuti kata kating/senior kampus yang aktif organisasi mahasiswa. Ngopa-ngopi dan diskusi, lulus tak punya skill MOJOK.CO
Kampus

Muak sama Kating Kampus yang Suka Ajak Ngopa-ngopi, Cuma Bisa Omong Besar tapi Skill Kosong!

24 September 2025
beasiswa kuliah. MOJOK.CO
Ragam

Kuliah Modal Beasiswa, tapi Malah “Durhaka” ke Orang Tua: Dulu Dibanggakan, Kini Menyakitkan

17 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.