Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Kisah Mahasiswa UNY Bertahan Hidup di Jogja Bermodalkan Rp250 Ribu per Bulan

Tim Liputan oleh Tim Liputan
27 September 2023
A A
Kisah Mahasiswa UNY Bertahan Hidup di Jogja Bermodalkan Rp250 Ribu per Bulan MOJOK.CO

Ilustrasi Kisah Mahasiswa UNY Bertahan Hidup di Jogja Bermodalkan Rp250 Ribu per Bulan. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Saat biaya hidup di Jogja terasa semakin mahal, ada mahasiswa UNY yang mengaku hidup bermodalkan Rp250 ribu setiap bulan. Terasa di luar nalar. Namun, inilah kisahnya.

***

Seorang teman mengabarkan bahwa ada kenalannya yang menjalani hidup begitu hemat. Uang Rp250 ribu yang bagi sebagian mahasiswa hanya untuk bertahan hidup maksimal sepekan, bisa ia gunakan untuk sebulan.

Buat saya, angka itu terbilang cukup ekstrem. Sebagai sesama mahasiswa, saya belum pernah bisa menekan pengeluaran di bawah Rp1 juta per bulan untuk makan, jajan, bensin, sampai kebutuhan penunjang perkuliahan.

Belum lagi untuk kebutuhan tempat tinggal. Bagi mahasiswa perantau, biaya membayar kos tergolong pengeluaran yang besar. Beruntung, selama kuliah di Jogja saya tinggal di tempat saudara.

Rasa penasaran membuat saya mencoba bertemu dengan pemuda bernama Muhammad Haris (20) tersebut. Mahasiswa UNY asal Kediri ini tinggal di Masjid Al-Muttaqin Karangmalang, Caturtunggal, Sleman. Ini jadi salah satu alasannya bisa menghemat uang pengeluaran untuk tempat tinggal.

Sejak awal kuliah, Haris memang ingin mencari peluang untuk menjaga masjid. Ia ingin mandiri dan mengurangi beban keluarganya.  Namun, terlepas dari tempat tinggal yang gratis, rasanya hidup di Jogja sebulan dengan modal Rp250 ribu belum cukup bagi kebanyakan orang.

Sebab, asumsikan biaya sekali makan Rp10 ribu dan Haris makan dua kali sehari saja ia perlu mengeluarkan sekitar Rp600 ribu sebulan. Namun, ia justru mengaku masih bisa menyisihkan uang yang terbatas itu.

“Bahkan kadang Rp250 ribu itu bisa sisa dan aku tabung,” ujarnya saat kami berjumpa di selasar masjid.

Hidup sederhana mahasiswa UNY bermodal gaji Rp250 ribu dari masjid

Saat saya temui, Haris baru saja menyelesaikan salah dzuhur berjemaah. Menggunakan sarung berbalut kemeja flannel andalannya. Ia mengajak saya duduk di sudut masjid tempatnya hidup sehari-hari.

mahasiswa uny hidup hemat di Jogja.MOJOK.CO
Haris di masjid tempatnya tinggal sehari-hari (Salim Zaki Aflah/Mojok.co)

Ia bercerita, sejak awal kuliah di UNY memang langsung berani meminta kedua orang tuanya untuk tidak mengirim uang saku bulanan. Saat itu, lantaran belum ada insentif dari masjid, ia pernah membantu temannya untuk berjualan dimsum.

Baru setelah sebulan menetap, ia mendapatkan gaji pertamanya dari masjid sebesar Rp250 ribu. Uang inilah yang coba ia gunakan hidup di Jogja. Uang yang ia gunakan untuk bertahan hidup sehari-hari.

Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UNY ini mengaku tidak mendapatkan beasiswa dalam menjalani perkuliahan. Keluarganya masih mampu membayar uang kuliah meski dengan keterbatasan.

Bapaknya bekerja sebagai guru di MTs sementara ibunya merupakan ibu rumah tangga. Haris bercerita, lima tahun terakhir ibunya mengalami sakit-sakitan.

Iklan

“Jadi aku coba menempuh jalan hemat karena kepikiran biaya berobat ibu. Penghasilan bapak dipakai untuk itu,” kata anak bungsu dari dua bersaudara ini.

Haris lalu beranjak dari duduknya. Mengajak saya masuk ke dalam kamarnya. Sebuah ruang berukuran 2 x 2,5 meter yang cukup sederhana. Di atas kasur tipis tanpa dipan, ia biasa terlelap ketika ketika malam.

Barangnya tidak banyak. Perabot juga berasal dari masjid sehingga ia tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli lemari, kasur, dan beberapa perlengkapan lain layaknya mahasiswa pada umumnya. Di tembok, tergantung beberapa pakaian sehari-harinya. Mulai dari kaus oblong, kemeja PDL organisasi, sampai batik yang sudah sedikit lusuh.

Selain itu, ia juga tidak memiliki kendaraan pribadi. Saat hendak pergi biasanya ia akan berjalan kaki atau ada  teman yang menjemputnya. Saat betul-betul kepepet ia baru memesan ojek online.

Baca halaman selanjutnya…

Bagaimana mahasiswa UNY ini mengelola Rp250 ribu untuk hidup

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 28 September 2023 oleh

Tags: hidup di jogjaKampusMahasiswaMahasiswa Jogjauang sakuuny
Tim Liputan

Tim Liputan

Artikel Terkait

Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO
Kampus

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO
Esai

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Aktual

Perantau Aceh di Jogja Hidup Penuh Ketidakpastian, tapi Merasa Tertolong Berkat ‘Warga Bantu Warga’

10 Desember 2025
UNY Bikin Liar, Ketulusan Dosen UAD Bikin Saya Jadi Tertib MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Kuliah di 2 Kampus Terbaik Jogja: Menjadi Liar di UNY, Menikmati Kasih Sayang Dosen dan Menjadi Mahasiswa Tertib di UAD

8 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.