ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Rela Libur Kerja Demi Antar Ponakan Wisuda di UGM, Jadi Obat Kecewa karena Anak Sendiri Tak Mau Kuliah

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
21 Februari 2024
0
A A
Kuliah UNS Modal Pinjam Laptop Teman MOJOK.CO

Ilustrasi - Bangga antar orang lain wisuda UGM, meski anak sendiri tak kuliah (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Momen wisuda memang menjadi momen haru dan membanggakan bagi orang tua. Apalagi jika sang anak menjadi wisudawan di kampus selevel Universitas Gadjah Mada (UGM), Jogja.

Di sisi lain, Mojok menemukan cerita bahwa wisuda UGM juga bisa menjadi momen bagi orang tua untuk mengobati rasa kecewa lantaran sang anak tak mau kuliah. Mereka mengobati rasa kecewa itu dengan ikut mengantarkan keponakan wisuda di kampus bergengsi tersebut.

***

Mobil-mobil berjajar di sekitaran Gedung Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Di belakangnya, di bawah deretan pepohonan, beberapa kelompok keluarga menggelar tikar untuk selonjoran kaki.

Kira-kira begitulah pemandangan yang terlihat dalam momen Wisuda Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode II Tahun Akademik 2023/2024 UGM pada Rabu, (21/2/2024) pukul 09.38 WIB, saat saya tiba di lokasi.

Di antara deretan keluarga yang tengah berteduh tersebut, ada satu keluarga yang menarik perhatian saya. Mereka duduk lesehan di salah satu sudut di sebelah barat Gedung GSP, sepasang suami istri dengan seorang anak perempuan yang masih kecil. Yang kemudian saya tahu adalah keluarga Pak Suparno (59).

Saya memutuskan menghampiri mereka. Karena di antara keluarga-keluarga yang tengah duduk lesehan di bawah pohon, keluarga Pak Suparno lah yang, dalam hemat saya, tampak begitu sederhana. Tak ada dress yang mencolok sebagaimana keluarga-keluarga lain.

Bangga melihat ponakan wisuda UGM

“Kami dari Kulon Progo, Mas. Tadi berangkat jam lima (pagi) apa ya? Pagi-pagi banget pokoknya,” ujar Suparno dengan sangat ramah usai mempersilakan saya duduk bersama mereka.

Usut punya usut, Suparno ternyata tidak sedang mengantarkan anaknya, melainkan ikut mengantarkan keponakannya wisuda.

Saat mendengar kabar dari sang kakak (ibu dari si keponakan), Suparno pun langsung antusias untuk ikut berangkat ke UGM. Ia langsung libur kerja sejak beberapa hari sebelumnya. Meski toh di UGM nantinya mereka juga tak bisa masuk ke gedung GSP, lokasi prosesi wisuda berlangsung.

“Sekalian ajak jalan-jalan cucu,” ungkapnya.

Ternyata bocah perempuan yang tengah menggelendot pada Suparno adalah cucunya, anak dari anaknya sendiri.

“Ya walaupun ponakan, artinya bukan anak sendiri yang wisuda di UGM, tapi tetap bangga lah, Mas. Maksudnya, punya keluarga yang bisa jadi sarjana di kampus besar,” katanya.

Terharu dengan perjuangan sang keponakan 

Rasa bangga Suparno pada sang keponakan pun tak berhenti hanya sebatas pada karena ia jadi wisudawan UGM. Sebab, lebih dari itu, keponakannya tersebut bisa kuliah hingga lulus lantaran hasil jerih payahnya sendiri, biayanya sendiri.

“Orang tuanya (kakak Suparno) itu PNS. Dua-duanya guru SD,” jelas Suparno.

“Ada yang beranggapan kalau PNS pasti sejahtera. Cukup ya cukup, tapi untuk kuliah S1 Keperawatan UGM, pasti kan butuh biaya besar,” lanjutnya.

Karena tahu biaya S1 Keperawatan di UGM tak murah, keponakan Suparno itu lantas bertekad untuk menyelesaikan kuliah tanpa meminta biaya ke orang tua. Baik untuk UKT maupun untuk uang jajan sehari-hari.

Alhasil, keponakannya yang perempuan itu memutuskan kuliah sambil kerja hingga akhirnya wisuda. Itulah yang membuat Suparno merasa ikut terharu.

Antar Ponakan Wisuda karena Anak Sendiri Tak Mau Kuliah MOJOK.CO
Suparno (59) antarkan ponakan wisuda UGM karena anak sendiri tak kuliah (Aly Reza/Mojok.co)

“Anak cewek tapi berjuang sampai seperti itu, sebagai orang tua pasti bangga,” tuturnya.

Apalagi di menjelang akhir masa kuliahnya, sebelum akhirnya ikut wisuda UGM, keponakan Suparno itu memutuskan untuk menikah hingga kemudian memiliki seorang anak.

Alhasil, keponakannya tersebut pun bekerja makin keras lagi. Sebab, selain untuk membiayai kuliahnya sendiri, ia juga harus membantu suami untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Baca halaman selanjutnya…

Anak sendiri malah tak mau kuliah

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 21 Februari 2024 oleh

Tags: Jogjapilihan redaksiUGMwisuda
Iklan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Sri 'Itut' Hastuti melatih dengan hati. MOJOK.CO
Sosok

Sri Hastuti, Pelatih Sepak Bola Putri yang Melatih dengan Hati

17 Juni 2025
Bus ekonomi Mira, saksi perantau Surabaya nekat ke Jogja tanpa bekal apa-apa buat cari kerja. Tujuh jam menderita dengan kerandoman penumpang MOJOK.CO
Ragam

Naik Bus Mira karena Pengin Nikmati Perjalanan dengan Harga Murah, Malah Menderita karena “Keanehan” Penumpangnya

16 Juni 2025
naik pesawat, pengalaman pertama naik pesawat.co
Ragam

Pengalaman Pertama Naik Pesawat: Sok Berani padahal Takut Ketinggian, Berujung Malu dan Jadi Aib Tongkrongan

16 Juni 2025
Dicki Olski: Lahir dari Komunitas Stand Up, Kini Bermusik Lewat Lirik Patah Hati
Movi

Dicki Olski: Lahir dari Komunitas Stand Up, Kini Bermusik Lewat Lirik Patah Hati

15 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Orang kaya pertama kali naik bus ekonomi, tersiksa jiwa raga sampai trauma MOJOK.CO

Orang Kaya Naik Bus Ekonomi: Coba-coba Berujung Tersiksa, Dimaki Pengamen sampai Tahan Kencing Berjam-jam

12 Juni 2025
Bus ekonomi Mira, saksi perantau Surabaya nekat ke Jogja tanpa bekal apa-apa buat cari kerja. Tujuh jam menderita dengan kerandoman penumpang MOJOK.CO

Naik Bus Mira karena Pengin Nikmati Perjalanan dengan Harga Murah, Malah Menderita karena “Keanehan” Penumpangnya

16 Juni 2025
Jadi driver Gojek buat cari duit malah tekor terus kena order fiktf, hidup tertolong promo MOJOK.CO

Jadi Driver Gojek untuk Cari Duit Malah Tekor Terus Kena Order Fiktif, Hidup Tertolong Promo

13 Juni 2025
mengurus ktp hilang.MOJOK.

Rasanya Jadi Perantau Mengurus KTP Hilang di Dukcapil Sleman: “Sat-Set”, Lima Menit Selesai, Tidak Ribet Seperti di Tangerang

16 Juni 2025
Bus Eka lebih baik ketimbang bus Sugeng Rahayu. MOJOK.CO

Sama-sama Bus Patas dengan Harga Ekonomis, tapi Bus Eka Lebih Menjamin Keselamatan Saya dibandingkan Sugeng Rahayu

10 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.