Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Jadi Siswa Pintar Semasa SMA, Saat Kuliah di ITB malah Jadi Tak Ada Apa-apanya

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
25 Maret 2025
A A
Jadi siswa pintar semasa SMA, semua berubah sejak kuliah jurusan Matematik di kampus Bandung ITB MOJOK.CO

Ilustrasi - Jadi siswa pintar semasa SMA, semua berubah sejak kuliah jurusan Matematik di kampus Bandung ITB. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Meski merasa jadi salah satu siswa pintar di SMA, tapi ketika kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Matematika, situasinya bisa berbeda. Kira-kira begitulah yang dirasakan oleh Hoser (21), mahasiswa semester 6 di kampus top Bandung tersebut—ITB.

Hoser masuk Matematika ITB jalur UTBK pada 2022. Sejak SMP dia memang suka dengan matematika. Bagi Hoser, belajar matematika bisa menambah kemampuan critical thinking dan reasoning yang baik. Tidak hanya soal hitung-menghitung angka atau menghafal sederet rumus.

Bayangan tentang Matematika ITB

Awalnya Hoser mengira, kuliah di jurusan Matematika kampus top Bandung itu akan banyak berkutat dengan angka. Tapi anggapannya sedikit meleset.

“Justru makin naik tingkat (semester), angkanya semakin sedikit. Lebih banyak huruf dan bermain logika. Kita disuruh membuktikan suatu pernyataan,” ujar mahasiswa asal Tangerang tersebut kepada Mojok, Jumat (21/3/2025).

Selain itu, di Matematika ITB Hoser juga diajari mengaplikasikan matematika untuk menyelesaikan problem di kehidupan nyata.

“Hampir semua bidang (hidup) ada matematikanya. Makanya saya masuk matematika biar saya bisa masuk dan menyelesaikan masalah di bidang apapun dengan kemampuan matematika saya nanti,” ucap Hoser.

Rasa penasaran yang terjawab, meski sulit bukan main

Sejak SMP Hoser memang suka dengan matematika. Namun, ketika masuk Metamatika ITB, dia makin menyadari kalau matematika ternyata sesulit itu.

“Karena abstrak dan tidak kelihatan bendanya, kita harus kreatif pas belajar dan ngerjain soal, harus sering latihan soal juga,” ungkap Hoser.

Bahkan, menurut Hoser, orang paling jenius di Matematika ITB harus kerja lebih keras untuk latihan agar mendapat nilai bagus.

Meski begitu, Hoser tetap merasa menikmati kuliahnya di Matematika kampus top Bandung itu. Sebab, apa yang dia pelajari di sana bisa menjawab rasa penasarannya selama ini.

Misalnya, biasanya rumus-rumus hanya dihafalkan dan diterapkan begitu saja. Tanpa tahu sebenarnya rumus itu dari mana dan bagaimana cara memecahkannya. Tapi di Matematika ITB, dia mengaku belajar bagaimana sebenernya rumus-rumus itu bisa tercipta.

“Bahkan kita juga disuruh membuktikan, rumus-rumus itu bener nggak, sih? Jadi, emang diasah banget critical thinking-nya dan diajarin cara berargumen dengan baik dan benar,” ucap Hoser.

Bagi Hoser, skill critical thinking tersebut sangat penting untuk manusia. Sebab, pada akhirnya bisa diaplikasikan di bidang apapun, seperti engineering, sosial-humaniora, bahkan seni sekalipun.

Tak bisa merasa pintar di Matematika ITB

Ada satu refleksi Hoser selama menjadi mahasiswa di Matematika ITB: jadi siswa pintar di sekolah, belum tentu menjadi sosok yang sama ketika kuliah.

Iklan

“Teman-teman mahasiswa baru yang lolos SNBP atau SNBT biasanya merupakan siswa beprestasi di sekolahnya. Terbiasa dapat penghargaan, terbiasa jadi orang nomor 1 di sekolahnya. Tetapi ketika masuk kuliah, yang biasanya jadi nomor 1 ini akan berkumpul di tempat yang sama. Maka kita bisa jadi nggak jadi nomor 1 lagi,” beber Hoser. Dan setidaknya itulah yang dia alami.

Lebih-lebih, materi perkuliahan juga berbeda sama sekali dengan SMA. Di SMA, dengan effort sedikit mungkin bisa dapat nilai bagus. Namun, tidak demikian ketika di perkuliahan: dituntut menjadi pembelajar yang benar-benar tekun dan tahan banting.

“Bener-bener perlu kerendahan hati jika kita ternyata bukan lagi tampak sebagai siswa pintar seperti waktu SMA. Kita harus mau tekun belajar, termasuk belajar dari mahasiswa lain,” pesan Hoser.

Apa yang Hoser sampaikan ini tidak hanya berlaku bagi yang hendak kuliah di Institut Teknologi Bandung. Karena pada umumnya sama saja: banyak mahasiswa yang dulu semasa sekolah tercatat sebagai siswa pintar, tapi waktu masuk bangku kuliah justru kalah persaingan.

Jika sudah begitu, bagi Hoser, hanya ketekunan belajar saja yang bisa dilakukan.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Saat Anak Lolos SNBP dan Tak Sabar Jadi Mahasiswa, Seorang Bapak Hanya Bisa Pura-pura Ikut Gembira padahal Batinnya Nelangsa atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 25 Maret 2025 oleh

Tags: BandungITBjurusan matematikakampus bandungmatematika itbuniversitas bandung
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO
Esai

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Kuliah S2 Jurusan Matematika UGM. MOJOK.CO
Kampus

Rahasia di Balik Alumnus S2 Matematika UGM yang Bisa Lulus Hanya dalam Waktu 1 Tahun lewat Program “Studi Kilat”

31 Oktober 2025
Indomaret Pasteur, Saksi Penderitaan Orang Kecil di Bandung MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Penderitaan dan Perjuangan Orang Kecil di Bandung dari Bawah Neon Putih-Biru-Merah Indomaret Pasteur

31 Oktober 2025
Jurusan Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta lebih unggul dari ITB. MOJOK.CO
Kampus

Dari Dulu Nggak Percaya ITB Kampus Terbaik, Masuk Jurusan Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta adalah Keputusan Tepat

27 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.