Selama ini, Radit* (19) selalu hormat dengan para seniornya yang kuliah di Fakultas Teknik UGM. Namun, sejak ngekos di kawasan Kali Code, rasa hormat tadi ia buang jauh-jauh.
Radit sendiri merupakan mahasiswa angkatan paling anyar di UGM. Baru sekitar enam bulan juga ia pindah kos-kosan ke sekitaran Kali Code, setelah sebelumnya tinggal di asrama.
Ada beberapa alasan mengapa akhirnya Radit memutuskan pindah ke sana. Menurutnya, selain karena uang sewanya cukup murah, lokasinya pun juga lebih dekat dengan kampus. Seenggaknya kalau kudu berjalan kaki, tidak capek-capek amat.
Dan, di kos-kosan itu pula ia tinggal bersama teman-teman satu jurusannya. “Sebulan aslinya 500. Cuma karena sekamar aku berdua, masing-masing cuma bayar setengahnya aja,” kata Radit saat Mojok temui Sabtu (22/6/2024) malam.
Pada malam tersebut, saya memang sudah janjian dengannya buat bertemu di lokasi konser musik di Taman Bawah Jembatan Baru UGM, Sinduadi, Sleman. Lokasinya tak jauh dari kos-kosannya.
Buat melepas rasa lelah setelah sejam lebih jingkrak-jingkrak di depan panggung konser, kami pun melipir buat beli minuman dan sebat. Di depan Rusun Nakertrans DIY, yang tak jauh dari venue acara, Radit bercerita banyak hal. Salah satunya soal kerasahannya ngekos dengan para mahasiswa Teknik UGM di Kali Code.
“Ini kalau mau aku buka semua, bisa sampai besok kita di sini, Mas,” ungkapnya.
Di sana, banyak anak Teknik UGM yang suka mabuk dengan “cara” aneh
Menurut Radit, sudah jadi rahasia umum kalau anak-anak jurusan teknik doyan mabuk. Meskipun tuduhan ini tak sepenuhnya benar, tapi ia tak menyangkal juga kalau budaya ini sudah mengakar di kampusnya.
“Kalau ada acara kampus gitu, pasti minum dulu. Kadang ada yang maksa, tapi kadang juga kesadaran masing-masing aja. Untungnya aku belum pernah nyoba, Mas,” kata Radit.
Masalahnya, ketika sudah di kos, senior-seniornya di Teknik UGM ini mabuk dengan cara yang aneh. Terutama, mereka sering sekali mencampurkan bahan-bahan tertentu ke mirasnya.
Kata Radit, berdasarkan cerita teman-temannya itu, sih, “biar dapat sensasi lain”.
Mencampur miras murahan dengan minuman energi, sering. Mengoplosnya dengan kopi dan sirup obat batuk, juga pernah.
Paling ekstrim, Radit bahkan pernah menyaksikan secara langsung mereka mencampur kopi dengan obat-obatan di apotek. Entah, obat apa yang ditambahkan, yang jelas mereka jadi kuat semalaman melek buat mengerjakan tugas.
“Tapi pas efek obatnya hilang mereka tidur hampir 24 jam,” ujarnya.
Kejadian unik lainnya malah terjadi baru-baru ini. Kata Radit, salah seorang seniornya membawakan daun kecubung. Kata mereka, sih, mau eksperimen aja.
Masalahnya, hanya satu orang yang mengonsumsi “daun ajaib” itu. Alhasil, dia jadi berkhayal macam-macam sampai mau melompat ke Kali Code.
“Seingatku sih diminumin parasetamol banyak-banyak biar langsung tidur. Dan kayaknya itu berhasil deh.”
Lihai menyelundupkan pacar ke dalam kamar
Meski kos Radit letaknya jauh dari rumah sang pemilik, ada aturan tak tertulis bahwa dilarang menginapkan lawan jenis. Jangankan menginap, sejak lama sudah disepakati bahwa teman perempuan atau pacar hanya boleh masuk sampai ruang tamu. Boleh sampai malam, asalkan izin ke warga sekitar.
Namun, bagi para mahasiswa Teknik UGM yang ngekos di Kali Code itu, aturan dibuat untuk dilanggar.
Baca halaman selanjutnya…
Rajin bawa pacar nginep, judol, dan “pinjam dulu seratus”