Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Cerita Lulusan Bahasa Mandarin UM Malang Dulu Dianggap Enggak Guna tapi Sekarang Panen Cuan, Biaya Kuliah Tak Semahal Jadi Dokter dan Polisi

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
10 April 2024
A A
Cerita Lulusan Bahasa Mandarin UM Malang Dulu Dianggap Enggak Guna tapi Sekarang Panen Cuan, Biaya Kuliah Tak Semahal Jadi Dokter dan Polisi.mojok.co

Ilustrasi Cerita Lulusan Bahasa Mandarin UM Malang Dulu Dianggap Enggak Guna tapi Sekarang Panen Cuan, Biaya Kuliah Tak Semahal Jadi Dokter dan Polisi (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Saat Fiona* (30) memutuskan buat memilih jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin pada SNBT (SBMPTN) 2013 lalu, penolakan datang sana-sini. Alasannya, jurusan tersebut dianggap tak memiliki masa depan yang cerah.

Tidak hanya guru SMA saja yang mempertanyakan keputusan Fiona, orang tuanya pun demikian. Selain prospek kerja yang amat meragukan, perempuan asal Solo ini adalah Jawa tulen; tak ada garis keturunan Tionghoa di keluarganya. Makanya, Fiona cukup mewajari mengapa keluarganya berdebat panjang soal jurusan kuliah yang dia ambil.

Tapi, apa mau dikata, ia sudah mantap dengan pilihannya. Fiona memutuskan memilih jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang (UM). Passing grade yang tak terlalu ketat jadi alasannya memilih UM ketimbang kampus negeri lain di SNBT.

“Mungkin ini alasan yang cukup absurd, bikin banyak orang mempertanyakan. Tapi aku punya feeling aja kalau aku ambil jurusan yang antimainstream, prospek kerjanya malah makin luas,” kata Fiona, memaparkan alasannya masuk Pendidikan Bahasa Mandarin UM Malang kepada Mojok, Senin (8/4/2024) pagi.

Nyatanya, Fiona tak salah pilih. Keputusannya memilih jurusan yang dianggap “kurang berguna” itu mendatangkan rezeki yang melimpah baginya. Setelah menyelesaikan studinya tanpa hambatan selama sembilan semester, Fiona langsung dapat kerjaan. Bahkan, dia pernah bolak-balik luar negeri untuk urusan kantor sebelum kini memutuskan work from home (WFH) dengan tetap bergelimang cuan.

Dulu dianggap enggak guna, tapi lulusan Bahasa Mandarin sekarang banyak dicari

Sebelum Fiona kuliah, ia mengakui lulusan Bahasa Mandarin memang tak begitu banyak dilirik. Setidaknya dari yang ia tahu, nyaris tak ada teman-teman sekolahnya yang melirik jurusan ini buat kuliah. Saat Fiona gabung ke grup Facebook yang berisi calon mahasiswa baru SNBP dan SNBT, banyak anggota grup yang mengernyitkan dahi ketika tahu kalau dia memilih Bahasa Mandarin.

“Intinya, sih, banyak yang mempertanyakan. ‘Nanti mau kerja apa?’, ‘mau jadi apa?’, pokoknya dianggap jurusan yang rada aneh aja karena memang mereka menganggap kurang umum,” ujar Fiona.

Namun, kondisi menjadi berbeda setelahnya. Sejak 2016, hubungan diplomasi antara Indonesia dan Cina makin mesra. Kerjasama ekonomi juga banyak yang terjalin.

Bahkan, hingga 2018 saja, menurut data Kamar Dagang Cina di Indonesia (CCCI) ada sekitar 1.000 perusahaan Cina yang berdiri di Indonesia. Ketua CCCI saat itu, Gong Bencai, juga menyebut kalau perusahaan-perusahaan tersebut memberi nilai tambah bagi calon pekerja yang punya keahlian Bahasa Mandarin. Dengan demikian, prospek kerja lulusan Bahasa Mandarin sebenarnya sangat terbuka lebar. Terutama jika orientasinya memang buat bekerja di perusahaan-perusahaan asing milik Cina.

Fiona, misalnya, yang ketika lulus pada 2018 baru mengantongi sertifikasi HSK (seperti TOEFL) level 3 alias tingkat menengah, langsung bekerja sebagai staf administrasi di perusahaan multinasional yang berlokasi di Jakarta. Tugasnya adalah menerjemahkan surat berbahasa Cina dan sebaliknya, karena memang kantor tempatnya bekerja tak menggunakan Bahasa Inggris untuk keperluan surat menyurat.

“Gaji pertamaku dulu langsung dapat dua digit. Padahal kalau dipikir-pikir pekerjaannya amat sederhana,” jelasnya. Setelah dua tahun bekerja, Fiona berhasil mengantongi sertifikat HSK level 5. Dia pun sempat dipindah ke kantor Cina selama setahun dan mendapat upah nyaris 4 kali lipat dengan yang di kantor Jakarta.

Baca halaman selanjutnya…

Biaya kuliahnya sangat murah. Kalau dibanding kedokteran, cuma se-ujung kukunya.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 17 April 2024 oleh

Tags: bahasa mandarinKota Malangmahasiswa malangpendidikan bahasa mandarinpendidikan bahasa mandarin um malangUMum malanguniversitas negeri malang
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO
Kampus

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Semangat pemain dan pelatih Universitas Negeri Malang (UM) sebelum bertanding. MOJOK.CO
Liputan

Rela Iuran hingga Bawa Beras 1 Kg untuk Amunisi di Laga Futsal Jogja, UM Gagal Jadi Juara Pertama tapi Berhasil Harumkan Nama Kampusnya

13 November 2025
Derita Mahasiswa Kota Malang Nekat Kumpul Kebo demi Perhatian MOJOK.CO
Esai

Mahasiswa Kota Malang Nekat Kumpul Kebo karena Haus Kasih Sayang tapi Berakhir Jadi Korban Kekerasan Pacarnya, Ada yang Hamil di Luar Pernikahan

24 September 2025
Sisi gelap kos Malang, GadingkasriMOJOK.CO
Ragam

Mahasiswa Malang 3 Tahun Tinggal di “Tempat Maksiat” demi Kos Murah, Malah Dapat Banyak Pelajaran Berharga

23 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.