Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Lulusan Ilmu Politik UGM “Terjun Bebas” ke Pabrik Pipa: Dicemooh Guru SMA karena Ilmunya Dianggap Sia-Sia, Padahal Gajinya Besar!

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
29 Mei 2024
0
A A
Lulusan Ilmu Politik UGM "Terjun Bebas" ke Pabrik Pipa: Dicemooh Guru SMA karena Ilmunya Dianggap Sia-Sia, Padahal Gajinya Besar!.mojok.co

Ilustrasi Lulusan Ilmu Politik UGM "Terjun Bebas" ke Pabrik Pipa: Dicemooh Guru SMA karena Ilmunya Dianggap Sia-Sia, Padahal Gajinya Besar! (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Empat tahun kuliah di Fisipol UGM, banyak yang memandang Ari (29) bakal bekerja di bidang yang masih bersinggungan dengan dunia politik. Sayangnya, ia malah menepi sangat jauh. Bukan politik, pekerjaannya malah banyak berhubungan dengan zat-zat kimia.

Bahkan, karena pekerjaannya itu, ia pernah ditertawakan oleh seorang guru SMA. Katanya, sih, ilmu yang ia pelajari selama delapan semester itu sia-sia.

Padahal, kalau soal gaji, Ari bisa jumawa. Penghasilan bulannya jauh di atas teman-teman kuliahnya yang memilih jalan lurus kerja di bidang politik.

“Kalau mau idealis sih bisa-bisa aja, tapi nggak jamin bisa buat makan. Jadi aku milih kerja yang pasti-pasti saja,” ungkap Ari kepada Mojok, Selasa (28/5/2024).

Masuk Fisipol UGM gara-gara “geram” dengan Pilpres 2014

Kalau dibilang suka politik, Ari tidak terlalu. Namun, kalau mau dibilang masuk Fisipol UGM gara-gara terpaksa, ia juga menolak mengakuinya.

Pada SNBT (SBMPTN) 2014 lalu, Ari mantap memilih program studi Politik dan Pemerintahan UGM. Bahkan, pada pilihan kedua, ia juga memilih prodi serupa di Undip.

Meski tak terlalu mengikuti perkembangan politik, Ari tertarik masuk prodi tersebut lantaran geram dengan suasana Pilpres 2024. Saat itu, adalah kali pertama Ari mendapatkan hak suara. Birahi politik pun mulai ia rasakan seiring dengan pemberitaan pilpres yang makin sering ia jumpai.

“Keluarga ngomongin politik. Nonton TV berita isinya politik. Di mana-mana isinya berita Jokowi lawan Prabowo,” kata Ari.

“Geram, pada awalnya. Tapi lama-lama nagih juga ikutin politik, ternyata seru,” sambungnya.

Euforia pilpres, pada akhirnya bikin Ari punya pilihan konkret saat ingin mendaftar SNBT. Ia mantap buat kuliah di bidang ilmu politik karena tertarik buat mengulik lebih dalam lagi.

Pada 2014, Ari berhasil masuk prodi politik dan pemerintahan (DPP) UGM dan berhasil lulus pada 2018.

Merasa politik nggak bisa buat cari makan, memilih merantau Sumatra

Kehidupan kuliah di UGM Ari lempeng-lempeng saja. Tidak termasuk mahasiswa yang macem-macem, bandel, dan sejenisnya; tapi bukan juga yang berprestasi. Aktif di organisasi pun juga enggak. Masa studinya juga normal, lulus delapan semester.

Ari pun baru merasa menjadi sarjana politik bukan daya tawar di dunia kerja saat lulus kuliah. Kala itu, ia melihat banyak temannya yang justru nganggur. 

Bagi yang tajir, biasanya lanjut ke program S2. Namun, bagi yang kurang mampu, pilihannya cuma dua: tetap nganggur atau kerja di bidang yang jauh dari politik.

Mahasiswa asal Jateng ini mengaku tipikal mahasiswa yang tak terlalu idealis. Jadi, ketika ada tawaran kerja dari salah satu Om-nya, di sebuah pabrik pipa Combined Cycle Turbine Gas (OCGT) di daerah Sumatra, tak butuh waktu lama buat dia menerima.

“Kerjanya bikin pipa-pipa buat industri. Buat industri migas gitu. Sejak awal ngerasa ‘wah, nggak nyambung’, tapi tetap aku iyain karena kapan lagi dapat tawaran kerja padahal baru lulus kuliah,” jelas mahasiswa UGM ini.

Ari bahkan langsung dapat jabatan yang cukup asing, sebagai chemical operator. Awalnya, ia cukup pusing dengan jobdesk-nya, karena harus mengawasi proses produksi yang berhubungan dengan hal-hal berbau kimiawi. Namun, setelah beberapa bulan bekerja, ia baru sadar kalau cara kerjanya “sangat text book”.

“Hanya perlu telaten saja. Pusing di awal karena kudu membiasakan diri, tapi lama-lama ya kayak kerja lain mungkin ya. Aman-aman aja.”

Dicemooh gara-gara kerja tak linier, padahal gaji selangit

Waktu awal-awal bekerja di pabrik pipa, tak sedikit orang yang nyinyir pada alumnus UGM ini. Salah satunya adalah guru SMA-nya. Paling sering, sih, dicemooh gara-gara kerja tak linier dengan kuliahnya.

“Waktu baru enam bulan kerja ada kumpul alumni, guru itu bilang kalau ‘sia-sia kuliah politikmu kalau kerja di pabrik’. Memang sih nggak ngomong depan orang banyak, tapi tetap bikin sakit hati,” katanya.

Bukan bermaksud pamer. Menurut pengakuan Ari, justru gurunya itu harus bangga karena dia kini sudah “jadi orang”.

Setahun pertama kerja di pabrik pipa, Ari dapat gaji Rp5 juta per bulan. Belum termasuk tunjangan jabatan. Gajinya terus naik seiring waktu kerjanya. Bahkan, kini sudah menyentuh dua digit.

Bahkan, di antaranya teman-teman seangkatannya yang “memilih idealis”, sarjana politik UGM ini merasa mungkin dia yang saat ini paling sukses.

“Bukan gimana-gimana, sih. Tiap orang punya prinsip. Dan prinsipku, kalau ada kesempatan yang lebih menjanjikan, kenapa nggak kita ambil,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Lulusan Sejarah Berakhir Jadi Assistant Store Manager Uniqlo, Ingin Pekerjaan yang Linear dengan Jurusan tapi Realitas Tidak Seindah yang Dibayangkan

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 29 Mei 2024 oleh

Tags: FISIPOL UGMkerja pabriklulusan ugmmahasiswa ugmUGM
Iklan
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Anak penjual soto bisa kuliah gratis di UGM. MOJOK.CO
Ragam

Kisah Anak Penjual Soto yang Bisa Kuliah Gratis di UGM, Modal Berbakti pada Orang Tua dan Punya Segudang Prestasi

15 Juli 2025
Sebagai Mahasiswa HI UGM, Saya Takut Kerja di Pemerintahan dan Menyimpan Banyak Rahasia, Apalagi Setelah Meninggalnya Diplomat Kemlu.MOJOK.CO
Aktual

Sebagai Mahasiswa HI UGM, Saya Takut Kerja di Pemerintahan yang Menyimpan Banyak Rahasia Negara, Apalagi Setelah Kematian Misterius Diplomat Kemlu

10 Juli 2025
Perjuangan ibu hingga antar anak jadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), jadi pembuktian untuk ayah yang telah meninggalkan keluarga MOJOK.CO
Kampus

Bisa Kuliah UGM karena Perjuangan Ibu, Bertekad Buktikan Kesuksesan ke Ayah yang Pergi Tinggalkan Keluarga

21 Juni 2025
UGM Kampus Terbaik yang Nggak Punya Dosen Problematik MOJOK.CO
Esai

Kuliah di Kampus Besar Seperti UGM Bukan Hanya Soal Gengsi, Salah Satunya Cari Aman dari Dosen Problematik

17 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pertama kali makan di warung makan warteg. Katrok saat ditanya menu hingga penyesalan setelah makan MOJOK.CO

Pertama Kali Makan di Warteg: Mendadak Goblok saat Ditanya “Mau Makan Apa?”, Kenyang tapi Menyesal, hingga Tebus Nasib Miris Masa Kecil

13 Juli 2025
Atlantis Land Surabaya kini surup. MOJOK.CO

Hari-hari Terasa Berat bagi Petugas Atlantis Land Surabaya, Lebih Suka Debat dengan Pengunjung daripada Kerja di Wahana Mangkrak

14 Juli 2025
Derita orang tinggi yang penuh stigma. MOJOK.CO

Orang Berpostur Tinggi Sering Dikira Banyak Privilese seperti Gampang Cari Kerja, padahal Penuh Kerepotan

14 Juli 2025
Beli motor Honda PCX buat pamer dan dicap sukses, berujung tragis karena judi online (judol) MOJOK.CO

Beli Honda PCX buat Pamer Sukses ke Tetangga yang Tak Punya Motor Mahal, Awalnya Dielu-elukan Berujung Memprihatinkan

13 Juli 2025
Mobil Suzuki Fronx perdana di Jogja. MOJOK.CO

Suzuki Jogja Serahkan 20 Unit Perdana Fronx, Siap Ramaikan Jalanan DIY

14 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.