Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Bidikan

Porter Stasiun Lempuyangan Jogja, Mencoba Cukup di Tengah Menanti yang Tak Pasti

Mohamadeus Mikail oleh Mohamadeus Mikail
3 September 2025
A A
Porter di Stasiun Lempuyangan Jogja, menanti rezeki dari penumpang kereta api MOJOK.CO

Porter di Stasiun Lempuyangan Jogja, menanti rezeki dari penumpang kereta api. (Mohamadeus Mikail/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Membidik Cerita: Porter di stasiun kereta api menjadi salah satu pekerjaan yang dilembagakan, tetapi tidak digaji. Misalnya di Stasiun Lempuyangan, Jogja. Alhasil, mau tak mau mereka harus merasa cukup dari upah yang diberi berdasarkan keikhlasan penumpang.

***

Seringkali ketika turun dari kereta api, akan ada porter yang menunggu dan menawarkan jasa membawakan barang-barang penumpang. Terkadang, mereka pun berkumpul berbarengan sambil menanti kereta yang akan datang dengan harapan mendapat penghasilan. Penghasilan yang mereka harapkan tidak pernah memiliki angka pasti, dan mereka tidak digaji sama sekali dari pihak stasiun.

Porter di Stasiun Lempuyangan Jogja, menanti rezeki dari penumpang kereta api MOJOK.CO
Porter di Stasiun Lempuyangan Jogja, menanti rezeki dari penumpang kereta api. (Mohamadeus Mikail/Mojok.co)

20 tahun menjadi porter di Stasiun Lempuyangan, Jogja: kerja siang-malam dapat Rp150 ribu

Mojok bertemu dengan beberapa porter di Stasiun Lempuyangan, Jogja, pada Minggu, (24/8/2025). Ariwanto, salah satu porter yang Mojok temui, mengaku sudah bekerja di Stasiun Lempuyangan, Jogja, sejak tahun 90-an.

Sebelum menjadi porter, ia bekerja sebagai cleaning service di stasiun. Karena batas umur cleaning service adalah 50 tahun, maka ketika melewati batas umur Ariwanto akhirnya berpindah pekerjaan menjadi porter hingga hari ini.

Tidak ada angka pasti untuk penghasilan sehari-hari Ariwanto. Namun, paling umum perhari ia bisa mengantongi Rp150 ribu.

“Alhamdulillah untuk sehari cukup biasanya,” kata Ariwanto.

Di sisi lain, para porter memang tidak hanya mengandalkan keberuntungan dari menawarkan jasa kepada orang-orang yang tidak dikenal. Beberapa dari mereka memiliki langganan yang biasanya menyimpan nomor gawai mereka.

“Kan setiap porter beda-beda, ada yang caranya halus dan ada yang caranya kasar. Makanya beberapa dari mereka kalau sudah cocok dengan satu ingin tetap bersama porter yang sama,” tambah Ariwanto.

Porter di Stasiun Lempuyangan Jogja tak hanya andalkan penggunaan jasa dari penumpang kereta api, tapi juga langganan MOJOK.CO
Ilustrasi – Porter di Stasiun Lempuyangan Jogja tak hanya andalkan penggunaan jasa dari penumpang kereta api, tapi juga langganan. (Mohamadeus Mikail/Mojok.co)

Menggantikan almarhum suami demi mencari nafkah

Malam itu Mojok juga berbincang dengan Ira, porter lain yang bekerja di Stasiun Lempuyangan, Jogja. Suami Ira meninggal tiga tahun yang lalu. Setelah itu Ira menggantikan pekerjaan suaminya yang dulunya juga seorang porter di stasiun tersebut demi mencari nafkah.

Sebelum menjadi porter, penghasilan Ira dan suaminya berasal dari jualan asongan. Sebelum akhirnya pindah menjadi porter demi pemasukan yang lebih baik.

Ira, menjadi porter menggantikan suami yang sudah meninggal demi mencari nafkah MOJOK.CO
Ira, menjadi porter menggantikan suami yang sudah meninggal demi mencari nafkah. (Mohamadeus Mikail/Mojok.co)

Menjadi porter perempuan tentu menyimpan tantangan tersendiri bagi Ira. Sebab, jasa porter berhubungan dengan aktivitas angkat-mengangkat beban. Tenaga perempuan belum tentu memadai untuk itu.

“Terkadang kalau saya nggak kuat mengangkat barang-barang penumpang, biasanya saya serahkan kepada porter yang laki-laki,” ungkap Ira. Di luar itu, Ira menggantungkan penghasilan dari ketersediaan penumpang menggunakan jasanya, secukupnya.

“Yang penting sehari mendapatkan penghasilan yang cukup dan bersyukur saja” tutur Ira.

Iklan

Menunggu di Stasiun Lempuyangan Jogja, sering kali tak menghasilkan apa-apa

Seperti Ariwanto, Pardiman juga sudah menjadi porter selama 25 tahun sejak tahun 90-an di Stasiun Lempuyangan, Jogja. Sebelum menjadi porter, Pardiman bekerja di bengkel. Karena kondisi ekonomi pada saat itu berpindah pusatnya ke Stasiun Lempuyangan, akhirnya ia beralih porter di stasiun tersebut.

Padirman, porter di Stasiun Lempuyangan Jogja MOJOK.CO
Padirman, porter di Stasiun Lempuyangan Jogja. (Mohamadeus Mikail/Mojok.co)

Namun, memang tidak mudah menjadi porter. Setelah lama menunggu penumpang turun dari kereta api, lalu tawar-menawar jasa, sering kali justru dibalas dengan penolakan.

Untuk mencari penghasilan dari cara selain menawarkan jasa adalah ketika mereka ditawarkan pekerjaan lain dari stasiun.

Porter menanti penumpang turun dari kereta api MOJOK.CO
Porter menanti penumpang turun dari kereta api. (Mohamadeus Mikail/Mojok.co)

“Kalau ada kebutuhan dari PT KAI untuk bersih-bersih, kami ikut membantu dan bekerja sama. Dari bersih-bersih ini kami diberi upah,” cerita Pardiman.

Membidik Cerita ini merupakan foto jurnalistik yang diproduksi oleh mahasiswa program Sekolah Vokasi Mojok periode Juli-September 2025.

Fotografer: Mohamadeus Mikail
Kurator: Muchamad Aly Reza
Redaktur: Muchamad Aly Reza

LIHAT JUGA: Hari-hari Sepi Para Pemilik Kios Buku Bekas di Jalan Kahar Muzakir Yogyakarta atau konten Membidik Cerita (foto jurnalistik) Mojok lainnya di rubrik Bidikan 

 

 

Terakhir diperbarui pada 3 September 2025 oleh

Tags: Jogjakereta apipenghasilan porter stasiunporter stasiunstasiun jogjaStasiun LempuyanganStasiun Lempuyangan Jogjaupah porter
Mohamadeus Mikail

Mohamadeus Mikail

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.