Boncos di saat lebaran, nggak ada pemasukan apalagi THR
Sintia seperti dihadapkan pada pilihan sulit. Awalnya, teman-teman kantor menyarankannya buat resign efektif per 1 April 2025 saja.
“Soalnya, biar sekalian dapat THR,” ujar Sintia, menirukan nasihat temannya.
Namun, itu pilihan yang hampir mustahil. Sebab, per 1 April (pada awalnya) CPNS Jogja ini direncanakan sudah ngantor di kementerian. Makanya, akhir Februari dipilih agar masih punya banyak waktu untuk “masa transisi”.
Sialnya, karena pengangkatannya mundur, rencananya buyar seketika. Sintia merasa, pada lebaran nanti dia dipastikan amat mengkis-mengkis. Sudah pendapatan nihil, THR apalagi–karena sudah nggak kerja.
“Udah pasti boncos banget pas lebaran. Dan belum tahu juga buat ngisi waktu nganggur enam bulan itu harus ngapain.”
Sintia mengatakan nasibnya masih lebih baik, kalau dibandingkan teman-temannya yang lain. Berdasarkan kesaksian CPNS Jogja lainnya, malah ada yang pengangkatannya molor sampai awal 2026–padahal sudah siap resign.
“Kalau aku kan bakal jadi pengangguran enam bulanan lah. Itu yang mundur sampai 2026, kebayang kan nggak punya penghasilan selama setahun,” pungkasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Kebijakan BKN itu Nggak Adil untuk Calon ASN yang Sudah Berjuang, Dapat Nilai Tertinggi, tapi Tersingkir karena Bukan Prioritas atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.